Quantcast
Channel: Susan Natalia Poskitt – Pergi Dulu
Viewing all 110 articles
Browse latest View live

Review Hotel Mercure Sabang Jakarta

$
0
0


Sebagai warga Bandung yang kadang berkunjung ke Jakarta untuk bertemu teman, menghadiri event maupun mengurus aplikasi visa, kami selalu mencari penginapan yang lokasinya cocok dengan jadwal kami. Kami butuh tempat yang lokasinya sentral, memiliki fasilitas yang bagus dan cukup modern. Sepertinya kami sudah menemukan hotel yang cocok!

Minggu kemarin Hotel Mercure Sabang mengundang kami untuk mencoba hotel mereka yang baru saja dibuka bulan September 2014. Kebetulan banget, kami memang sedang ada perlu ke Jakarta untuk menghadiri undangan perayaan Georgia National Day dari Bapak Dubes Georgia, ketemu orang-orang dari Agoda dan Tourism Western Australia sekalian ketemu Sharon dari sharontravelogue.com.Pool Mercure Sabang

Hal yang paling membuat kami suka terhadap hotel ini adalah lokasinya. Seringkali kami menghadapi masalah berhubungan dengan lokasi hotel adalah karena lokasinya yang kurang sentral. Jadi, kami senang dapat hotel yang lokasinya tidak jauh dari Monas dan Stasiun Kereta Api Gambir. Selain itu juga hotel ini sangat dekat dengan Jalan Sabang yang jadi sentra kuliner, di antaranya Kopitiam Oey dan Sabang 16, hanya butuh 5 menit jalan kaki. Yang perlu diingat adalah, jika ke sana menggunakan mobil atau taksi, pastikan datang dari arah yang benar, yakni dari jalan yang dekat Monas. Kenapa? Karena Hotel Mercure Sabang ini terletak di Jalan Haji Agus Salim yang searah, namun berlawanan arah dengan Jalan Sabang yang penuh sentra kuliner itu.

Cek Harga Sekarang

Begitu kami tiba di hotel, kami disambut dengan senyuman para stafnya dan mereka memang selalu menyambut dengan senyum setiap harinya. Bagi kami, hal kecil semacam inilah yang membuat sebuat pengalaman jadi lebih menyenangkan. Setiap hari kami merasa senang dan disambut baik di hotel itu. Mercure Sabang Bathroom Amenities

Kamar di Hotel Mercure Sabang sangat bagus. Bersih, besar, memiliki pemandangan ke kolam renang, ada TV dengan banyak sekali channel luar di antaranya Al-Jazeera, CNN & BBC World, mini-bar (di kamar kami di dalam mini bar itu ada minuman gratis), safety deposit box. Yang paling kami suka adalah ranjang ukuran super besarnya yang nyaman sekali sehingga membuat tidur kami sangat nyenyak. Selain itu kamar mandinya ada 2 jenis shower, salah satunya rain shower style. Amenities yang tersedia juga sangat funky dan well-designed.Mercure Sabang Bathroom

Mercure Sabang

Tanpa bermaksud membuat review ini terdengar seperti Press Release, kami sejujurnya merasa bahwa Hotel Mercure Sabang ini hotel yang bagus dan sangat recommended. Rate kamar mulai dari Rp. 745.000, sangat sebanding dengan kualitas yang ditawarkan.

Cek Harga Sekarang

Jika tertarik dengan situasi makanan di Hotel Mercure Sabang, kami akan segera mereview restorannya. Yang pasti, kualitas makanannya jauh lebih baik dari yang diharapkan, bukan tipikal makanan hotel  biasa.

Ada pertanyaan mengenai Hotel Mercure Sabang? Kami siap memberikan opini yang jujur dan apa adanya.

The post Review Hotel Mercure Sabang Jakarta appeared first on Pergi Dulu.


10 Kuliner Enak di Bandung yang paling dicari

$
0
0

Bandung memang surganya kuliner, dari jajanan kecil sampai makanan di cafe maupun restoran. Berdasarkan pengalaman teman-teman non-Bandung yang sering main ke Bandung untuk cari tempat makan enak, kami membuat daftar makanan yang seringkali mereka cari saat mengunjungi Bandung. Tentunya ada banyak sekali makanan enak di Bandung, namun kami pilih 10 Kuliner Enak di Bandung yang paling dicari. Semoga bisa jadi panduan saat mau wisata kuliner di Bandung!

1. Batagor Bandung

Batagor ini sebenarnya merupakan singkatan dari ‘baso tahu goreng’. Batagor bandung ini yang pasti digoreng (ya iyalah) dan faktor enak biasanya dari olahan daging ikan, tahu dan sambalnya. Maklum, di Bandung banyak produsen tahu yang enak, makanya banyak batagor yang enak pula tahunya. Sambalnya biasanya berupa saus kacang dan kecap manis. Beberapa batagor yang terkenal di Bandung di antaranya: Batagor Abun (Jalan Lengkong Besar), Batagor Riri (Jalan Burangrang), Batagor Kingsley (Jalan Veteran) dan Batagor Sukajadi (Jalan Pasirkaliki), dan Batagor H. Isan (Jalan Bojongloa).

Batagor Bandung

2. Yamien Bandung

Yamien ini kuliner Bandung yang selalu saya kangenin kalau sedang tidak di Bandung. Definisi yamien bandung menurut saya adalah mie kuning yang direbus, ditiriskan kemudian diaduk-aduk dengan minyak dan kecap di dalam mangkok. Taburannya biasanya berupa daging ayam suwir ataupun cincang dan daun bawang, kadang ada juga yang pakai bawang goreng. Kuahnya bisa ditambah bakso, pangsit ataupun baso tahu. Yang agak tricky, kadang yamien ada yang pakai minyak babi untuk adukan mie-nya. Beberapa Yamien Bandung kesukaan kami: Mie Encek (Jalan Guntur), Bakmi Menara (TKI III), Mie Apin / Rainbow (Jalan Sukajadi) dan Mie Linggarjati (Jalan Balonggede). Beberapa tempat yamien enak lainnya yang terkenal: Mie Naripan, Bakmi Aloi (khas Palembang – non halal), Mie Rica Jalan Kejaksaan (non-halal).

Yamien Bandung

3. Nasi Kuning Pasirkoja

Kalau biasanya nasi kuning banyak dicari untuk menu sarapan, Nasi kuning Pasirkoja ini malah baru jualan di malam hari sampai sekitar jam 1-2 pagi. Menariknya, ada 2 tempat nasi kuning enak yang sama-sama jualan di Jalan Pasirkoja. NKP Kiri baru buka sekitar jam 9 malam, lokasinya dekat sekali dengan persimpangan Jalan Terusan Pasirkoja dan Jalan Kopo, di sebelah kiri (searah). Sayuran yang bisa dipilih: rendang, tahu, telur balado & telur rendang serta sambal oncom. NKP Kanan buka sedikit lebih awal yakni sekitar 8.30 malam, lokasi di sebelah kanan Jalan Pasirkoja sebelum persimpangan dengan Astana Anyar. Di sini bisa pilih mau pakai nasi uduk atau nasi kuning, Sayurannya pun lebih banyak pilihannya: rendang, telur, tahu, sayur waluh (labu siam), kentang kotak, soun goreng, tempe, dan sambal. Bonusnya di sini ada kentang kering.Nasi Kuning Pasirkoja (kiri)

4. Perkedel Bondon

Agak malu menyebut nama perkedel ini keras-keras, namun memang begitulah nama populernya. Konon diberi nama itu karena jualannya malam-malam saat para bondon bekerja. Lokasinya di Stasiun Hall, masuk dari Jalan Otista, di salah satu warung nasi yang kalau malam di atas jam 10.30 sudah ramai antriannya. Biasanya mereka mulai menggoreng jam 11 malam. Pokoknya begitu datang harus langsung ambil nomor antrian. Yang bikin perkedel ini enak adalah kombinasi tekstur garing di luar dan lembut di dalam. Terakhir beli harganya Rp 8.000,- untuk 5 butir. Jangan kaget kalau orang-orang beli berpuluh-puluh butir karena memang sekali kunyah ga akan bisa berhenti.Perkedel Bondon

5. Nasi Kalong

Banyak yang bilang kalau Nasi Kalong ini over-rated, entah karena banyak foto artis yang pernah datang berkunjung ke sana atau karena tempat makan yang satu ini kadang antrinya bisa mengular sampai ke jalanan. Menurut kami, sejujurnya nasi kalong ini walaupun agak mahal tapi memang enak. Yang jadi daya tarik katanya sih nasi hitamnya, yang sebetulnya tidak ada rasa khusus. Justru side dishesnya yang bikin kombinasinya enak. Sayur yang paling dicari adalah buncis bakar. Sebenarnya tumis buncis biasa, namun saat menumis sampai agak hangus-hangus sedikit jadi wangi. Selain tahu tempe bacem juga banyak daging berbumbu seperti honey crispy chicken dan gorengan lainnya. Lokasi Nasi Kalong ini di Jalan Riau (R.E. Martadinata) 102, buka sekitar jam 7 malam sampai jam 3 pagi.

Nasi Kalong

6. Martabak Bandung

Di luar Bandung sering dikenal dengan nama Martabak Bandung atau Martabak Terang Bulan. Tapi sebagai orang Bandung sih saya menyebutnya Martabak Manis saja. Dari awalnya isi gula dan kacang, saat ini variasi martabak Bandung sudah sangat beragam mulai dari adonannya yang pakai pandan, kopi, green tea hingga isiannya yang pakai toblerone, nutella, kitkat, dll. Beberapa tempat makan martabak yang terkenal di Bandung: Martabak San Fransisco (Jalan Burangrang), Martabak Canada (Kebon Kawung), Martabak Nikmat (Andir), Martabak Good (Cibadak) dan Martabak Mr. Black dengan adonan coklat/kopinya di Abdurrahman Saleh.

Martabak Coklat Mr. Black

7. Kupat Tahu Gempol

Sebenarnya kupat tahu ada banyak tersebar di seluruh penjuru Bandung. Tipenya ada yang pakai saus kacang ada yang lebih berkuah. Yang cukup terkenal di Bandung salah satunya Kupat Tahu Gempol yang berlokasi di Pasar Gempol, Jalan Gempol Wetan. Saus kacangnya sangat halus teksturnya dan rasa kacangnya sangat kental. Kerupuk pink yang garingnya juga pas banget untuk menyeimbangkan tekstur keseluruhan makanan tersebut. 1 porsinya dibandrol Rp 15.000,-, buka dari pagi hingga kurang lebih jam 11 siang saja.

Kupat Tahu Gempol

8. Ambokueh (non-halal)

Makanan Hokkien ini terbuat dari kue berbahan tepung beras yang diiris-iris kemudian dicampur dengan irisan lapcheong (sosis babi), ngohiong (olahan daging babi dan ikan/udang), tahu goreng, telur kecap, cakue (kadang-kadang) dan timun. Setelah itu disiram dengan kuah kental dan sedikit cuka. Saat ini penjual ambokueh sudah agak jarang, namun masih bisa ditemukan di Jalan Kebonjati, GOR Pajajaran dan Setiabudi Supermarket (di sebelah konter Mie Anugrah di lantai yang ada Periplus).

Ambokueh Kebonjati

9. Nasi Tutug Oncom

Asalnya dari Tasikmalaya, Nasi Tutug Oncom ini banyak ditemukan di rumah makan khas Sunda. Perpaduan nasi yang dicampur oncom saja sudah nikmat, apalagi ditambah ayam goreng, tahu tempe, lalapan dan sambel. Salah satu tempat makan yang recommended untuk makan Nasi Tutug Oncom di Bandung adalah di Sangrai, depan FO Heritage, masuk dari Jalan Banda. Di sana ayam gorengnya bisa diganti burung puyuh yang memang specialty menu di Sangrai.

Nasi Tutug Oncom

10. Nasi Cikur

Dari namanya saja sudah jelas makanan Sunda karena cikur adalah bahasa Sunda dari kencur. Sebenarnya sederhana saja nasi cikur ini adalah nasi yang dicampur dengan bumbu-bumbu dapur dengan komponen utamanya cikur. Nasi cikur bisa dipadukan dengan tumis sayur, ayam goreng/bakar, gepuk, lalapan dan sambal. Salah satu warung yang menu spesialnya nasi cikur adalah Warung Inul di daerah Dago Resort. Sudah 2 kali pindah tempat, lokasi terakhirnya saat ini dekat Marbella Suite Hotel di area Dago Resort. Buka setiap hari jam 7.00 – 21.00.

Nasi Cikur Warung Inul

Sementara 10 dulu ya daftar makanan enak yang paling dicari Bandung. Nanti kapan-kapan kami tambah lagi. Selamat menikmati wisata kuliner di Bandung!

The post 10 Kuliner Enak di Bandung yang paling dicari appeared first on Pergi Dulu.

Litchfield National Park di Northern Territory, Australia

$
0
0

Kalau dengar Taman Nasional saya langsung kepikiran Bromo atau Ijen yang punya satu objek wisata besar yang selalu ramai dikunjungi turis. Namun ternyata di Australia, selain banyak sekali Taman Nasional-nya, di satu taman nasional juga ada banyak sekali objek wisata yang bisa dikunjungi. Beberapa waktu yang lalu kami baru saja menjelajahi Northern Territory selama kurang lebih 10 hari. Dimulai dari Darwin, kami sempat mampir ke 3 Taman Nasional besar yang ada di daerah tersebut. Taman nasional pertama yang akan kami bahas adalah Litchfield National Park.Litchfield National Park Buley Rockhole

What to do di Litchfield National Park

Taman nasional seluas 1500 km persegi ini menawarkan banyak sekali aktivitas wisata yang menarik. Berikut ini daftar objek wisata menarik yang ada di Litchfield National Park:

  • Rumah Semut (Termite Mounds): memang katanya di Papua juga ada, tapi kalau sedang di Litchfield, sekalian saja mampir ke area yang memang sudah dikhususkan bagi pengunjung untuk bisa melihat rumah semut dari dekat serta memahami proses terbentuknya rumah semut. Di sana ada 2 jenis rumah semut, satu yang rumahnya berorientasi dari utara ke selatan untuk meminimalisasi panas matahari di dalam rumahnya, satu lagi yang bentuknya bisa menggendut raksasa hingga tingginya lebih dari 2 meter, bahkan ada yang berbentuk seperti katedral. PS: termite = rayap, tapi masih keluarga semut :)Litchfield National Park - Cathedral Termite Mound
  • Air terjun yang kolamnya luas dan bisa dipakai berenang. Di Litchfield ada banyak sekali air terjun yang cantik dan wajib dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah Cascades, Buley Rockhole, Tjaetaba Falls, Florence Falls dan Wangi Falls.Litchfield Florence Falls Litchfield National Park - The Cascades Litchfield Tjaetaba Waterfall
  • Air terjun yang cantik dilihat dari kejauhan: Tolmer Falls
  • Tabletop Swamp: meskipun namanya rawa, tapi cantik dan bisa bird spottingLitchfield Billabong

Cara menuju Litchfield National Park

Litchfield National Park berlokasi kurang lebih 120 km barat daya Darwin, bisa dicapai melalui kota kecil bernama Batchelor. Tidak usah khawatir, akses jalanannya sudah beraspal semua. Kalau sedang musim kering, bisa lewat alternatif jalan Cox Peninsula (beberapa bagian masih belum beraspal) dan Daly River (khusus untuk kendaraan 4WD).

Tips Jelajah Litchfield National Park

  • Sebelum masuk area taman nasional jangan lupa mampir dulu ke Visitor Information Bay. Di sana ada peta dan informasi lengkap tentang Litchfield NP. Silakan ambil selembar copy peta yang sudah disiapkan untuk para pengunjung.
  • Tidak ada pom bensin, jadi siap-siap isi full tank di kota terdekat sebelum masuk taman nasional ini.
  • Kalau ada tanda dilarang berenang, patuhi saja karena di Northern Territory memang terkenal banyak buayanya.
  • Air yang tersedia di kran-kran di taman nasional tidak bisa langsung diminum, harus dimasak terlebih dahulu.
  • Tidak ada sinyal komunikasi di hampir seluruh area taman nasional. Tapiiii…..di picnic area Wangi Falls ada WIFI GRATIS mulai dari jam buka hingga tutupnya cafe yang ada di sana.
  • Untuk akomodasi, ada caravan park komersil ataupun camping ground yang disediakan oleh departemen kehutanan. Tarif camping di camping ground 6.6 AUD per orang bisa menggunakan fasilitas kamar mandi (mandi & toilet) serta BBQ.
  • Di seluruh area taman nasional tidak disediakan tempat sampah. Jadi bawa plastik sampah sendiri, masukkan semua sampah ke dalam kantong, simpan di mobil dan buang di tempat sampah di luar area taman nasional.

Jadi tunggu apa lagi, coba deh kalau pas jalan-jalan ke Darwin mampir ke Litchfield National Park. Oh ya, lupa…ada satu lagi informasi penting tentang taman nasional ini: FREE ENTRY FEE! alias tidak ada tiket masuk yang diberlakukan bagi setiap pengunjungnya. Hore!!

Litchfield Rubbish Bin sign Litchfield Free Wifi Adam & Susan Pergi Dulu at Litchfield National Park

The post Litchfield National Park di Northern Territory, Australia appeared first on Pergi Dulu.

Tips Mudik Aman yang Wajib Kamu Tahu

$
0
0

Tidak bisa dipungkiri kalau salah satu event travel terbesar di Indonesia adalah pada saat mudik Lebaran, di mana sebagian besar warga Indonesia melakukan aktivitas traveling. Ada yang memang murni mudik untuk pulang kampung dan ketemu dengan sanak saudaranya. Ada juga yang jalan-jalan untuk menghabiskan libur Lebarannya. Apapun alasannya, yang pasti arus lalu lintas hampir dipastikan padat di banyak ruas jalan. Kami berdua walaupun tidak merayakan lebaran namun ikutan mudik ke kampungnya Adam di Australia. Setelah lewat jalan darat dari Darwin ke Melbourne alias road trip sejauh ribuan kilometer, akhirnya sekarang kami sudah sampai di kampungnya Adam yakni di Blackheath, sebuah suburb di daerah pegunungan Blue Mountains, NSW, sekitar 100 km dari Sydney. Untuk yang mudik menggunakan kendaraan, berikut ini kami mau bagikan beberapa tips mudik aman yang wajib kamu tahu. Supaya acara mudiknya lancar dan ceria kami siapkan 10 Jurus Anti!

1. Anti Bobol

Yang namanya mudik ya berarti meninggalkan rumah yang sekarang dihuni untuk sementara waktu. Sebelum ditinggalkan, pastikan semua pintu dan jendela terkunci dan tertutup rapat supaya tidak kebobolan maling. Berlaku juga buat yang tinggal di kamar kos. Kemudian jangan lupa matikan aliran gas dan listrik yang tidak diperlukan (AC, kulkas, TV, dll) supaya bisa tidak kebobolan tagihan listrik. Yang terakhir, bisa lapor Pak RT, kasih tahu tetangga ataupun satpam kalau kamu akan mudik selama beberapa hari supaya ada yang membantu mengawasi rumah selama kosong.

2. Anti macet

Tips mudik berikutnya berhubungan dengan lalu lintas. Walaupun sudah biasanya kalau lalu lintas selama mudik itu macet di mana-mana, kita bisa meminimalisasinya jika tahu jalur mana yang macet dan apakah ada jalur alternatifnya. Beberapa aplikasi di handphone yang bisa membantu di antaranya Google Maps dan Waze yang bisa menunjukkan situasi lalin di titik-titik tertentu. Meskipun tidak sepenuhnya akurat, setidaknya ada gambaran jalur mana yang sebaiknya diambil sebelum akhirnya terjebak macet sama sekali.

3. Anti low bat

Buat yang sangat bergantung pada gadget seperti kami, isi baterai sangatlah penting. Jangan sampai sedang terkena macet berjam-jam kemudian baterai habis sehingga tidak bisa update status macet di sosmed. Saat ini kami punya masing-masing sebuah power bank yang dipastikan terisi penuh sebelum memulai perjalanan. Selain itu di mobil juga dipastikan punya adaptor yang bisa menghubungkan baterai mobil dengan charger gadget. Lumayan banget kalau sedang terjebak di mobil bisa sambil charging dan tidak akan kehabisan baterai. Note: Jangan charge gadget saat mesin mobil mati (tapi kunci masuk di posisi 1) karena bisa-bisa baterai mobilnya juga ikut habis dan mobil tidak bisa menyala.

4. Anti Lapar

Saya orangnya suka bete kalau sedang kelaparan sedangkan Adam suka sekali ngemil coklat ataupun biskuit yang manis-manis. Oleh karena itu waktu road trip kemarin selain beli persediaan cemilan selama di jalan, kami juga taruh makanan-makanan tersebut di tempat yang mudah dijangkau saat mobil sedang jalan. Maklum, kalau mobil sedang jalan tidak boleh ada seorang penumpang pun yang lepas dari seat belt-nya (harusnya aturan ini juga berlaku di Indonesia karena sangat berbahaya jika mobil ngerem mendadak dan penumpang sedang tidak pakai seat belt). Persediaan makanan di mobil sangat membantu jika sedang terjebak macet panjang di daerah yang tidak ada rest area ataupun rumah makan. Bisa bahaya tuh bagi yang punya sakit maag kalau perut sampai kosong terlalu lama.

Sedia cemilan saat perjalanan mudik panjang

Sedia cemilan saat perjalanan mudik panjang

5. Anti mogok

Tentunya menyebalkan kalau sudah semangat mudik eh tahunya di dalam perjalanan mobilnya mogok. Untuk itu sebaiknya sebelum memulai perjalanan mobilnya diajak jalan-jalan dulu ke bengkel untuk check-up secara menyeluruh, terutama bagi yang harus berkendara jauh.

Beberapa hal penting yang wajib dicek sebelum mudik:

  • Oli dan suku cadang
  • Rem
  • Ban & kaki-kaki
  • Air (untuk radiator dan wiper)
  • Kelengkapan mobil seperti kunci, segitiga pengaman, kotak P3K

6. Anti sakit

Untuk urusan sakit, selain kotak P3K juga wajib bawa obat-obat pribadi. Jika suka kena mabuk darat pastikan ada tablet anti mabuk dan berbagai penangkal lainnya sesuai dengan selera masing-masing. Misalnya, ada yang suka pakai balsem, minyak kayu putih, dll. Paracetamol juga cukup berguna untuk menghilangkan sakit kepala yang kemungkinan timbul akibat stres menghadapi kemacetan.

7. Anti Mati Gaya

Mati Gaya ini musuh yang sangat berbahaya bagi mereka yang mudik menggunakan kendaraan. Pengemudi yang mati gaya akan merasa bosan dan kehilangan konsentrasi sedangkan penumpang yang mati gaya akan merasa bosan dan tidur sehingga pengemudi tidak ada teman ngobrol yang mengakibatkan si pengemudi bosan dan kehilangan konsentrasi juga. Intinya, walaupun tidak menyetir, pastikan yang menyetir tidak merasa bosan dan ngantuk. Kalau sudah kehabisan bahan pembicaraan, bisa putar radio ataupun putar koleksi lagu-lagu favorit kalian melalui tape mobil. Karena Adam punya selera musik yang non-pop, biasanya sulit cari channel radio yang lagu-lagunya pas buat dia. Makanya dia lebih sering pasang koleksi lagu pribadi yang ada di handphone-nya dengan cara menghubungkan dengan kabel USB.

Ngopi dan rehat dulu kalau capek

Ngopi dan rehat dulu kalau capek

8. Anti lelah

Sebelum memulai perjalanan road trip ribuan kilometer dari Darwin ke Melbourne, Adam sudah wanti-wanti kalau saya harus bersedia gantian menyetir waktu dia capek. Ujung-ujungnya saya cuma sempat menyetir 1 kali selama 1.5 jam di jalanan lurus terpanjang di Australia (146.6 km). Triknya adalah dengan beberapa kali berhenti saat kaki sudah lelah menginjak gas dan rem (serta kopling kalau mobilnya manual) dan jalan-jalan kecil meluruskan kaki selama beberapa menit. Sambil berhenti bisa juga sambil rehat minum kopi dulu untuk menyegarkan mata dan pikiran.

9. Anti resiko kecelakaan

Kecelakaan saat mudik? Amit-amit deh. *ketuk kayu 3x* Siapa pun pasti tidak mau mengalami kecelakaan dalam perjalanan. Namun tidak ada salahnya untuk melindungi diri dari kecelakaan dengan membeli asuransi kecelakaan seperti Asuransi Bebas Aksi yang ditawarkan oleh iFWD Liberate dari FWD Life Indonesia.
Keunggulan-keunggulan Bebas Aksi dari iFWD Liberate ini di antaranya mengcover hampir semua jenis kecelakaan (kecuali yg melanggar hukum dan mencelakakan diri sendiri), premi mulai dari Rp 50.000,- saja dan transaksi online yang cepat diproses dalam hitungan menit. Saat ini sedang ada promo lebaran, jika kamu beli asuransi Bebas Aksi selama periode 15-31 Juli, Gratis Voucher Belanja @ Rp 250,000 untuk 50 orang pertama. Informasi selengkapnya bisa didapat di website ini.

Patuhi aturan lalu lintas yang berlaku

Patuhi aturan lalu lintas yang berlaku

10. Anti Langgar Lalin

Semua orang pasti ingin selamat sampai ke tujuan mudiknya, oleh karena itu tips mudik aman yang terakhir sangat membutuhkan kerjasama dari seluruh pengguna jalan. Patuhi aturan lalu lintas yang berlaku. Jangan karena melihat jalanan kosong maka menerobos lampu merah atau malah ambil jalur yang melawan arus. Lebih baik berhati-hati daripada mendapatkan hal yang tidak diinginkan. Kembali ke pepatah Jawa, alon-alon asal kelakon!

Selamat menikmati mudik, hati-hati di jalan dan jangan lupa berdoa untuk keselamatan selama perjalanan mudik! :)

 

The post Tips Mudik Aman yang Wajib Kamu Tahu appeared first on Pergi Dulu.

Kakadu National Park di Northern Territory, Australia

$
0
0

Kalau sebelumnya kami sudah membahas serunya Litchfield National Park, kali ini kami akan menceritakan tentang sebuah taman nasional lain di Northern Territory yang namanya pasti sudah banyak didengar. Kakadu National Park diakui sebagai salah satu lokasi World Heritage karena kebudayaannya yang masih hidup sampai saat ini. Tanah di Kakadu dulunya milik orang Bininj/Mungguy dan saat ini dikelola oleh mereka, bekerja sama dengan Parks Australia untuk melestarikan alam serta nilai-nilai budaya di dalamnya.

Formasi bebatuan di sekitar Ubirr

Formasi bebatuan di sekitar Ubirr

What to do di Kakadu National Park

Berbeda dengan Litchfield National Park yang kebanyakan objek wisatanya berupa air terjun, Kakadu National Park seluas 20.000 km persegi ini menawarkan berbagai objek wisata yang menarik perhatian pengunjung dengan minat yang berbeda-beda. Beberapa tempat di Kakadu yang sempat kami kunjungi di antaranya:

Mamukala wetlands – sebuah rawa yang dipenuhi oleh berbagai macam burung di musim-musim tertentu. Di sana ada sebuah bangunan (disebut bird hide) yang bisa dipakai untuk mengamati dan mengintai burung-burung hilir mudik di depan jendela. Selain itu juga ada trek singkat di sekitarnya dan ada banyak hewan liar.

Ubirr – lokasi yang paling recommended untuk dikunjungi di Kakadu. Selain ada banyak rock art yang berumur tua dan memiliki latar belakang sejarah yang menakjubkan, Ubirr ini tempat yang paling pas untuk menikmati sunset. Setelah selesai menikmati rock art, pengunjung bisa memanjat bukit batu hingga ke puncak yang memiliki pemandangan 360 derajat dan menikmati saat matahari perlahan-lahan turun dan menghilang dari cakrawala.

Nourlangie (Burunggui) – di daerah ini ada banyak shelter yang dulunya dihuni oleh suku Aborigin yang saat ini menyisakan rock art di dindingnya. Ada juga Anbangbang billabong yang dipenuhi oleh burung-burung berbagai jenis dengan bukit Nourlangie sebagai back dropnya. Cantik!

Beberapa lokasi yang menarik namun tidak bisa kami kunjungi karena akses ke sana membutuhkan kendaraan 4WD di antaranya: Jim Jim Falls, Twin Falls, Gunlom dan Maguk. Kalau kalian roadtrip pakai kendaraan 4WD jangan lupa mampir ke lokasi-lokasi tersebut ya.

Bird hide di Mamukala Wetlands

Bird hide di Mamukala Wetlands

Menanti sunset di Ubirr

Menanti sunset di Ubirr

Anbangbang Billabong

Anbangbang Billabong

Cara menuju Kakadu National Park

Ada 2 akses menuju Kakadu National Park. Yang pertama adalah 133 km dari Darwin yakni dari Arnhem Highway. Yang kedua adalah jika datang dari selatan bisa masuk dari dekat Pine Creek dan Katherine melalui Stuart Highway (285 km dari Darwin).

Pemandangan cantik saat sunset di Kakadu

Pemandangan cantik saat sunset di Kakadu

Akomodasi di Kakadu National Park

Pusat akomodasi berlokasi di kota Jabiru. Di sana ada berbagai jenis penginapan mulai dari hotel besar hingga campground sederhana. Jika mau menginap di dekat objek wisata, biasanya ada campground dengan fasilitas basic seperti toilet tanpa flush dan tempat untuk bikin api. Biayanya 5-10 AUS tergantung fasilitas yang tersedia. Untuk harga hotel di Jabiru, cek di sini.

Jabiru - burung khas di daerah Kakadu

Jabiru – burung khas di daerah Kakadu

Rock art dan penjelasannya

Rock art dan penjelasannya

Tips Jelajah Kakadu National Park

  • Waktu terbaik untuk mengunjungi Kakadu biasanya bulan Mei-September karena cuacanya paling nyaman dan tidak banyak jalanan yang ditutup akibat banjir.
  • Di Kakadu cuaca panas di siang hari dan banyak serangga di malam hari. Lebih baik pakai baju lengan panjang dan celana panjang. Pakai topi untuk mencegah sunburnt dan bawa/minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
  • Perairan di Kakadu dihuni oleh estuarine crocodile (buaya air asin). Patuhi jika ada tanda dilarang berenang atau jangan terlalu dekat pinggir perairan.
  • Karena sebagian besar lahan di Kakadu adalah tanah sakral milik bangsa Aborigin, hormati budayanya. Jangan menyentuh Aboriginal Rock Art yang berumur puluhan ribu tahun di dinding gua ataupun bergelantungan di batu yang mereka anggap sakral.
  • Patuhi peraturan yang berlaku di taman nasional ini karena pelanggaran akan dikenakan denda.
  • Cek jadwal ‘Ranger Talk’ karena di beberapa titik lokasi mereka ada kegiatan rutin di mana seorang ranger memberikan penjelasan serta sejarah di balik lokasi tersebut. Sangat menarik dan menambah pengetahuan. Gratis pula!
Tanda peringatan keberadaan buaya

Tanda peringatan keberadaan buaya

Salah satu 'Ranger Talks' di Nourlangie

Salah satu ‘Ranger Talks’ di Nourlangie

Tiket masuk Kakadu National Park

Karena Kakadu National Park termasuk World Heritage dan mempekerjakan banyak staf termasuk suku Aborigin pemilik lahan sebagai ranger, Kakadu memberlakukan Park Pass seharga 25 AUD per orang untuk 14 hari. Jadi dengan bayar 25 AUD bisa jelajah taman nasional tersebut selama beberapa hari hingga 2 minggu. Apalagi banyak sekali yang bisa dilihat dan dilakukan di Kakadu. Sehari ga akan cukup deh. Park Pass bisa dibeli di beberapa lokasi seperti di Bowali Visitor Centre ataupun beli online di http://www.parksaustralia.gov.au/kakadu/plan-your-trip/passes-and-permits.html sekalian riset semua informasi tentang Kakadu di website tersebut.

Selfie saat sunset di Ubirr

Selfie saat sunset di Ubirr

Selamat menyelami budaya Aborigin di Kakadu National Park!

The post Kakadu National Park di Northern Territory, Australia appeared first on Pergi Dulu.

5 ramen enak di Sydney

$
0
0

First Published: 7 March 2014
Updated: 23 July 2015

Pertama kali saya jatuh cinta pada ramen yaitu di Auckland waktu kami backpackneymoon ke New Zealand. Entah karena saat itu cuacanya sedang dingin atau memang karena ramennya otentik dibuat oleh orang Jepang yang punya passion saat membuatnya. Sebenarnya waktu itu bukan pertama kalinya saya makan ramen, namun entah kenapa baru waktu itulah kalau ramen itu bisa enak banget! Sejak saat itu saya selalu penasarana pengen mencoba ramen yang kata orang-orang enak. Maka setiap kami ke Sydney, kami akan mencoba minimal 1 ramen yang katanya enak.  Silahkan dibaca reviewnya :) NOTE: Semua ramen ini non-halal.

Akamaru Shinaji Ramen - Ippudo Sydney

Akamaru Shinaji Ramen – Ippudo Sydney

Ippudo

Denger-denger sih brand Ippudo ini belum terlalu lama buka di Sydney. Lokasinya di Westfield Shopping Center, Level 5, Pitt St. Berikut ini menu yang kami pesan:

SHIROMARU MOTOAJI: original dengan kuah tonkotsu disajikan dengan mi tipis, daging babi, tauge, jamur kuping dan daun bawang. Classic Hakata-style ramen. Harga: 15 AUD

AKAMARU SHINAJI: original dengan kuah tonkotsu ditambah dengan campuran pasta miso dan minyak bawang putih spesial. Disajikan dengan mi tipis, pork belly, jamur kuping dan daun bawang. Modern-style ramen. Harga: 16 AUD

Menu lengkap Ippudo bisa diintip di http://www.ippudo.com.au/.

Our verdict: rasa dan kekentalan kuahnya pas, rasanya pun enak, namun kurang memiliki karakter yang special. Harganya lumayan lebih tinggi dibandingkan ramen-ramen lainnya, kemungkinan karena lokasinya di shopping center tepat di pusat kota – prime location! Restorannya pun cukup luas dengan design interior yang modern.

BBQ Pork Ramen - Gumshara Sydney

BBQ Pork Ramen – Gumshara Sydney

Gumshara

Ramen ini lokasinya di sebuah food court di dekat Chinatown, tepatnya di Eating World Harbour Plaza. Menu yang kami pesan: BBQ Pork Ramen  – thick broth (14 AUD) dan Garlic Tonkotsu Ramen – medium broth (11.5 AUD).

Informasi mengenai menu dan jam buka Gumshara bisa diintip di https://www.facebook.com/pages/Gumshara-Ramen/257609477284.

Our verdict: menurut kami kuahnya terlalu kental dan agak menyisakan sensasi lengket di bibir. Kemungkinan karena mereka menggunakan banyak kolagen. Namun sebenarnya mereka menawarkan beberapa level kekentalan kuah tonkotsu mulai dari yang light, medium atau thick. Jadi pilihannya bisa disesuaikan dengan selera. Salah satu yang sangat berkesan buat kami adalah pork belly-nya yang super yummy.

Garlic Tonkotsu Ramen - Gumshara Sydney

Garlic Tonkotsu Ramen – Gumshara Sydney

Menya

Masih di sekitar Chinatown, kami sempat bingung mencari lokasi ramen yang satu ini. Berlokasi di gedung pertokoan di Market St., Menya Noodle Bar menyajikan ramen dengan 4 pilihan kuah yaitu: shio (salt-based), tonkotsu (pork bone), shoyu (soy-based chicken), dan miso (soybean paste). Menu yang kami pesan: Menya Ramen Tonkotsu (9.3 AUD) dan Roasted Pork Ramen Tonkotsu (11.3 AUD). Perbedaannya di daging babinya yang roasted dan tidak pakai pelengkap lainnya (telur, bamboo shoot, nori) – hanya pakai daging yang banyak.

Selain ramen, mereka juga menyediakan menu snack seperti gyoza, sosis, vegetarian soup dan banyak makanan lainnya. Informasi lengkap bisa diintip di http://menya.com.au/.

Our verdict: Surprisingly, kami paling suka Menya Ramen ini. Selain rasanya yang pas, tidak terlalu kental, atmosfer di lokasi juga menjadi pendukung nikmatnya menyantap ramen. Ruangannya bersih, desain simple minimalis dan tidak terlalu hiruk piruk, membuat pengunjung bisa makan dengan santai.

Menya Ramen Tonkotsu - Menya Sydney

Menya Ramen Tonkotsu – Menya Sydney

Ramen Ikkyu

Setelah mencicipi 3 ramen yang setelah browsing-browsing ternyata memang ketiganya disebut-sebut sebagai ramen papan atas di Sydney, kami mulai mencari nama-nama lain yang terkenal sebagai ramen enak di Sydney. Kali ini kami menemukan Ramen Ikkyu yang berlokasi di Shop F1A, 401 Sussex Street, Haymarket, tepatnya di food court. Sempat bingung milih karena di sana tersedia 23 jenis makanan! Akhirnya karena saya suka yang creamy, saya pilih Ikkyu Salt (11.50 AUD), sedangkan Adam pilih yang banyak dagingnya, Cha-shu (18 AUD).

Perbedaan yang paling mencolok adalah bentuk dagingnya yang bisanya bulat diiris tipis, kali ini persegi dan tebal. Toppingnya tergantung jenis ramen yang dipilih, ada daun bawang, nori, jagung manis, jamur kuping & irisan bambu. Untuk ramen yang kami pilih tidak ada jagung manisnya.

Cha-shu Ramen di Ikkyu Ramen

Cha-shu Ramen di Ikkyu Ramen

Our verdict: Kuahnya enak, tidak terlalu bikin eneg. Tapi justru dagingnya yang bikin eneg karena kebanyakan (haha!). Biasanya kalau dikasih daging bulat yang langsung lumer di mulut malah nagih, yang ini malah kebanyakan dan empuknya kurang merata. Mie-nya enak, bentuknya lurus dan…..bisa nambah gratis!!

Ramen O-san

Ramen terbaru yang kami cicipi adalah ramen yang sepertinya baru juga keberadaannya di Sydney. Ramen Bar O-san lokasinya ada di basement Dixon House, Little Hay St, Haymarket tepatnya di Food Court yang hampir semuanya menyajikan makanan Asia. Yang populer di sini adalah kuah tonkotsu-nya dan menu special yang ditawarkan adalah ‘Extra Creamy Tonkotsu’! Sempat ragu-ragu karena takut kentalnya bikin lengket seperti Gumshara, akhirnya kami pesan 1 Tonkotsu (9.8 AUD) dan 1 Extra Creamy Tonkotsu (11.5 AUD) untuk saling icip.

Topping basicnya sederhana, cuma daun bawang dan jamur kuping. Untuk yang extra creamy ditambah potongan bawang bombay yang agak pedes segar.

Our verdict: Ternyata walaupun kental tapi kuahnya tidak bikin eneg. Dagingnya bulat dan lumer di mulut, tapi cuma 2 biji. Yang bikin kaget lagi, extra creamy tonkotsu ternyata benar-benar kental seperti makan lomie. Tapi lagi-lagi tidak bikin eneg. Untuk yang super kental ini mie-nya pakai yang besar dan teksturnya crunchy, enak untuk balancing si kuah kentalnya.

Tonkotsu Ramen di Ramen O-san

Tonkotsu Ramen di Ramen O-san

Selain kelima nama tersebut, masih penasaran dengan Ryo’s Noodle di daerah Crows Nest, Falcon St, North Sydney yang katanya enak. Namun karena lokasinya bukan di city center, kami belum sempat mencobanya. Memang enak tidaknya ramen ini tergantung selera masing-masing sih. Ada yang punya pengalaman makan ramen enak di Sydney juga? Ayo bagi-bagi infonya di sini 😉

The post 5 ramen enak di Sydney appeared first on Pergi Dulu.

Pensione Hotel – rekomendasi hotel murah di pusat kota Sydney

$
0
0

Lokasi bisa jadi salah satu faktor yang paling menentukan dalam memilih akomodasi saat traveling. Dilemanya biasanya adalah hotel di pusat kota harganya mahal karena unggul dalam lokasi, sedangkan hotel-hotel di pinggiran kota biasanya lebih murah tapi harus sediakan waktu dan ongkos transportasi lagi kalau mau jalan-jalan di pusat kota. Beberapa waktu yang lalu di Sydney kami menemukan Pensione Hotel yang terhitung murah untuk ukuran biaya akomodasi di Sydney, apalagi lokasinya sangat strategis. Simak review rekomendasi hotel murah di pusat kota Sydney berikut ini!Resepsionis Pensione Hotel

Area resepsionis hotel

Lokasi Pensione Hotel

Berada di area Chinatown, tepatnya di 631-635 George Street, Pensione Hotel ini benar-benar terletak di pusat kota Sydney di mana seluruh keramaian dan hiruk pihuknya sangat terasa. Pensione Hotel ini bisa dijangkau dengan jalan kaki kurang dari 5 menit dari Central Station. Keluar dari stasiun ke pintu keluar di Eddy Avenue, menyeberang jalan kemudian masuk ke Belmore Park dan keluar di Hay St. Dari sana tinggal lurus hingga ketemu Capitol Theatre kemudian ketemu George Street dan belok kanan, cari hotelnya di sebelah kiri jalan. Dari hotel juga tinggal jalan kaki dekat sekali ke Chinatown dan Paddy’s Market, pusatnya oleh-oleh murah di Sydney! Di area Chinatown juga ada banyak sekali makanan murah (beberapa kios di antaranya khusus makanan halal) di food court seperti Sussex Centre, Dixon House dan Eating World. Dari sana kalau mau ke Darling Harbour pun bisa jalan kaki tidak terlalu jauh.Guest Lounge yang nyaman

Kamar di Pensione Hotel

Tersedia beberapa jenis kamar di Pensione Hotel. Semuanya kamar privat, memiliki kamar mandi dalam dan tidak ada dorm maupun shared bathroom. Kamar yang paling murah mulai dari 99 AUD tergantung musimnya (harganya naik turun). Kamar double ada beberapa jenis, ada yang agak sempit (Shoebox) ada juga yang agak luas (Pensione Duo), dan ada juga kamar triple. Di atas itu ada tipe deluxe untuk kamar double dan triple. Yang paling cocok untuk keluarga maupun grup, ada Family Room yang bisa menampung 5 orang (1 double bed, 1 single bed dan 1 bunk bed 2 susun). Setiap kamar memiliki AC, hair dryer, telepon, TV, mini fridge dan peralatan untuk membuat teh/kopi serta complimentary tea/coffee. Untuk cek harga, bisa lewat Agoda di sini.Interior Kamar Pensione Duo

Fasilitas kamar Pensione Hotel

Fasilitas Hotel

Bicara soal fasilitas, biasanya salah satu hal yang penting adalah urusan wifi. Untungnya, di Pensione Hotel ini setiap tamu diberikan akses untuk FREE WIFI untuk 2 gadget selama 24 jam. Hotelnya berlantai 4, namun jangan khawatir untuk geret-geret koper karena ada elevator. Resepsionisnya buka 24 jam dan bisa titip bagasi sebelum check-in dan sesudah check-out. Yang seru, mereka punya Guest Lounge yang menempel dengan dapur kecil di mana tamu bisa bikin kopi/teh sendiri dan masak-masak kecil. Kopi dan teh disediakan gratis. Ada meja tinggi dan ada juga meja makan. Selain itu ada beberapa sofa empuk yang bisa digunakan untuk bersantai sambil baca buku atau majalah yang disediakan. Di area tersebut juga ada ruangan laundry yang berisi beberapa mesin cuci dan mesin pengering yang dioperasikan dengan koin (3 AUD/load). Kalau tidak punya koin 1 AUD, ada mesin penukar koin yang menempel di tembok. Lengkap banget kan fasilitasnya!Communal Kitchen di Pensione Hotel

Fasilitas Laundry Koin

Sekian review singkat dari kami. Mudah-mudahan menambah informasi buat yang sedang merencanakan untuk liburan ke Sydney.

Pensione Hotel Sydney - by 8Hotels

Alamat: 631-635 George St, Sydney NSW
Telepon: +61 2 9265 8888
Website: www.pensione.com.au
Instagram: @pensionehotelsydney

Cek Harga Sekarang =>

 

Dining room di Pensione Hotel

Warna cerah di guest lounge Pensione Hotel

The post Pensione Hotel – rekomendasi hotel murah di pusat kota Sydney appeared first on Pergi Dulu.

10 Tempat Ngopi di Bandung yang Recommended

$
0
0

First published: 29/9/14
Updated: 29/7/15

Dalam beberapa terakhir ini perkembangan coffee shop di Bandung bisa dibilang cukup pesat. Mulai dari yang hanya khusus untuk ngopi sambil nyemil kue sampai yang menyediakan makanan berat. Saya memang lebih suka minum teh dibandingkan ngopi, tapi dari Adam saya belajar menikmati berbagai atmosfer coffee shop yang tersebar di kota Bandung ini. Berikut ini adalah 10 tempat ngopi di Bandung yang populer, saya susun semata-mata berdasarkan kronologis kunjungan kami 😉 Oh ya, daftar ini mungkin berbeda tergantung masing-masing personal, namun yang pasti kesemuanya mengingatkan kami akan coffee shop – coffee shop yang ada di Australia, khususnya Melbourne yang memang merupakan salah satu pusat kopi dunia!

One of the best coffee places in Melbourne

1. Noah’s Barn

Alamat: Jalan Garuda (Laks. Nurtanio) no. 39
Tempat ini sebenarnya sudah pernah kami review waktu kami pertama kali ke sana. Sejujurnya Noah’s Barn ini coffee shop modern pertama yang kami temukan sekitar 2 tahun yang lalu. Lokasinya di Bandung Barat kebetulan paling dekat dengan rumah kami sehingga menjadi salah satu pilihan favorit untuk ngopi di Bandung. Di sini jugalah Adam memperkenalkan istilah ‘magic’ kepada barista-baristanya. Desain interiornya pun semakin berkembang sehingga atmosfernya semakin menyenangkan. Favorit saya saat ini adalah Ice Taro yang mantap banget rasanya. Selain itu walaupun belum ada makanan berat, namun cemilan yang tersedia sudah semakin bervariasi dan berkualitas.

Noah's Barn

2. Two Hands Full

Alamat: Jalan Sukajadi 206
Jarak antara ditemukannya Noah’s Barn dan Two Hands Full cukup jauh, mungkin hampir setahun. Konon katanya ownernya juga pernah training barista di Noah’s Barn. Yang kami sukai dari Two Hands Full ini adalah desainnya yang industrial banget, berbentuk bangunan yang unfinished dengan dekorasi yang cukup unik. Selain itu mereka juga menyediakan menu makanan Western yang mirip dengan cafe-cafe di Australia. Sayangnya menu kopinya hanya ditulis ‘espresso + milk xx oz’ sehingga kadang istilahnya membingungkan. Saat Adam pesan ‘magic’, para barista kebanyakan tidak menyebut itu magic, melainkan double ristretto. Saya pun pernah melihat ada yang salah kirim kopi karena sang customer tidak terlalu mengerti jenis yang dia pesan, sedangkan sang barista mengantar dengan istilah ‘picollo’. Jadinya sang customer harus mengecek bill terlebih dahulu untuk memastikan pesanannya. Yah…harap dimaklumi tidak semua orang yang suka minum kopi mengerti istilah-istilah kopi 😉

Two Hands Full

3. Two Cents

Alamat: Jalan Cimanuk no. 2 (dekat Jalan Riau)
Tempat ini sebenarnya lebih cocok disebut cafe dibandingkan coffee shop karena memang sepertinya kebanyakan orang yang datang ke Two Cents tidak hanya minum kopi melainkan makan makanan berat. Kopinya lumayan ok, tapi sayang untuk minuman dingin mereka sajikan dalam cup plastik. Yang pasti lokasinya cukup strategis, terletak di area yang penuh dengan wisata belanja Factory Outlet dekat Jalan Riau :)

Two Cents

4. Lacamera Coffee

Alamat: Jalan Naripan no. 79
Salah satu alasan kami ke sini awalnya adalah karena katanya di sini ada wifi super kencang. Dan ternyata memang benar…hehe. Tapi selain itu kopinya memang enak. Di sini juga banyak tersedia makanan berat mulai dari berbagai menu nasi, pasta sampai ke waffle. Ruangannya yang besar agak terkesan kosong sehingga tidak terasa suasana cozy seperti coffee shop pada umumnya. Makanannya pun buat kami agak kurang cocok untuk teman ngopi. Tapi kami masih rajin ke sana koq….kalau sedang butuh wifi ngebut :)

Lacamera

5. Cups

Alamat: Jalan Trunojoyo 25
Nah, mulai dari sini adalah coffee shop yang baru saja ditemukan dalam 2 bulan ini (sekitar Agustus 2014). Awalnya tahu tentang coffee shop ini adalah dari teman yang posting foto Instagram. Kemudian dari foto itu kami lihat ada quote yang biasanya kami lihat di Market Lane Coffee, Queen Victoria Melbourne. Maka itu kami penasaran. Rupanya Cups memang baru dibuka ulang karena sebelumnya sempat tutup untuk berganti konsep. Bangunan dalamnya sangat menyenangkan, ada sinar matahari alami yang menembus atap, dihiasi berbagai tanaman yang bertengger di salah satu tembok utama. Kesan paling mendalam tentang Cups ini adalah: segalanya instagramable banget deh pokoknya! Mulai dari tatakan kertas, tatakan gelas, gelas keramik, sendok kayu, sampai kaktus mininya pun cantik. Mereka juga punya menu makanan yang lumayan pas buat menemani ngopi, seperti sandwich, burger, hotdog dan pancake.

Cups

6. Blue Doors

Alamat: Jalan Gandapura 61
Penasaran tentang tempat ini karena sempat melihat foto-foto Blue Doors dari para penikmat kopi asal Jakarta yang ramai-ramai ke sana saat main ke Bandung. Lokasinya memang agak nyempil sehingga agak sulit mencarinya. Pokoknya cari saja bangunan yang bagian depannya ada beberapa set meja dan kursi besi serta dipenuhi oleh orang-orang yang ngopi sambil merokok. Bagian dalamnya khusus untuk non-smoking area saja. Interiornya sangat cantik dengan lukisan-lukisan terpampang di tembok serta kaca panjang di salah satu sudut atas (mirip seperti Dukes di Melbourne). Ruangannya agak sempit memanjang, sehingga kadang agak berisik kalau sedang penuh dan ramai. Selain kopi enak, mereka juga menyediakan teh, berbagai racikan minuman segar termasuk Green Juice dan juga berbagai makanan yang mudah disajikan.

Blue Doors

7. Jack Runner Roastery

Alamat: Jalan Ciumbuleuit 42
Lagi-lagi tahu nama ini dari orang Jakarta. Bahkan namanya sudah tersebar sebelum mereka grand opening. Waktu kami ke sana mereka masih ‘trial opening’ katanya. Ternyata di sana kami ketemu barista yang dulunya sempat di Noah’s Barn. Dia sekarang bertugas meracik dan roasting biji kopi sendiri. Hasilnya memang maknyus. Kata Adam dan temannya yang juga dari Australia, katanya racikan kopi mereka yang paling kuat dan mantap. Eh tapi ga semua orang suka kopi yang ‘strong’ juga sih ya. Dekorasi dan interiornya cukup unik, dibuat sendiri dari kayu dan pipa-pipa. Lantai 2 digunakan untuk smoking area. Jika lapar, selain kue kecil mereka juga punya nasi goreng dan berbagai menu berat lainnya.

Jack Runner

8. Yellow Truck

Alamat: Jalan Linggawastu 11 (area Wastukencana)
Sebenarnya Yellow Truck sudah ada sejak lama di Jalan Pajajaran. Namun sejak 15 Desember 2014 mereka membuka lokasi baru di Linggawastu. Tempatnya menyenangkan sekali karena ramah buat para pekerja dengan laptop, wifinya lumayan kencang dan colokan listrik tersebar di mana-mana. Desainnya minimalis kreatif dengan nuansa kayu. Ada ruangan terpisah untuk smoking dan non-smoking tapi sayangnya asap rokok masih tercium di ruangan non-smoking karena ruangannya bersebelahan dan tidak ada pintu pemisah. Kopinya cukup murah, cuma Rp 18.000,- per gelas, ada juga berbagai cemilan kecil seperti kue-kue sebagai teman minum kopi/teh.

Yellow Truck Coffee Bandung

9. SF Roastery

Alamat: Ruko Rajawali Plaza 19, Jalan Rajawali Timur 18
Kami menemukan coffee shop ini di bulan Januari 2015 dan sepertinya memang belum terlalu lama buka. Lokasinya agak di luar tempat gaul Bandung karena terletak di sebuah kompleks ruko dan tidak terlihat dari jalan utama Rajawali, dekat pasar Andir. Namun ambience tempatnya sendiri cukup menyenangkan. Desain kayu sebagai hiasan tembok dan beberapa meja yang dibuat dari tutup tong jaman dahulu terlihat di ruangan ruko yang cukup kecil tersebut. 2 set meja kursi juga ada di depan ruko sebagai smoking area. Selain kopi dan ice matcha yang enak, mereka juga menyediakan beberapa menu pengganjal perut seperti banana cake, fettucini carbonara, nasi goreng dan roti bakar.

SF Roastery Bandung

10. ESP (Extra Sensory Perception) Coffee

Alamat: Jalan Ciumbuleuit 151A (ruko lantai 2, di atas Mie Jakarta)
Ini tempat ngopi terbaru yang kami datangi. Lokasinya ada di depan kampus UNPAR, jadi wajar kalau isinya banyak mahasiswa yang nongkrong sambil bikin tugas dan bawa laptop. Regular cafe latte-nya kurang kuat, jadi kalau yang suka strong coffee bisa minta double shot supaya kopinya lebih terasa. Tempatnya cukup nyaman dan terang, ada jendela besar di salah satu sisinya. Sayangnya mereka belum punya smoking area sehingga yang smoking dan non-smoking sama-sama di satu ruangan. Walaupun sudah diatur supaya yang smoking duduk di dekat jendela terbuka, tetap saja asapnya terasa karena ruangannya kecil. Selain kopi, ada juga taro latte dan kue-kue kecil yang enak. Total harga untuk 1 double shot latte, 1 iced taro dan 1 chocolate cake adalah Rp 60.000,-. Kalau latte  biasa harganya Rp 18.000,-. Oh ya, di sini juga ada wifi, speednya 2.72/0.05 Mbps.ESP Coffee

So….kalau ditanya di mana yang paling enak kopinya, jawabannya semuanya punya kopi yang mantap. Tapi kalau ditanya yang mana coffee shop yang paling favorit, kami sih tetap pilih yang paling dekat rumah saja….(maap ya….suka trauma sama macetnya kota Bandung). Kalau kalian, paling suka yang mana? Ayo dong share di kolom komentar? Kalau ada tempat ngopi lain di Bandung yang kalian suka juga boleh share, siapa tahu ada yang belum sempat kami satroni 😉

Kalau perlu akomodasi di Bandung, cek daftar penginapan berikut ini.

The post 10 Tempat Ngopi di Bandung yang Recommended appeared first on Pergi Dulu.


Sydney ke Blue Mountains Day Trip: Rekomendasi Itinerary

$
0
0

Buat yang sering ngikutin cuap-cuap saya di twitter @Pergidulu pasti sering banget denger nama Blue Mountains setiap kali kami sedang di Australia. Blue Mountains itu sebenarnya bukan nama satu gunung yang warnanya biru, tapi nama area taman nasional yang luasnya sekitar 11400 km persegi. Kenapa disebut Blue Mountains? Karena di sini hutannya punya banyak pohon gum yang mengeluarkan partikel-partikel yang kalau kena sinar matahari jadi berwarna kebiru-biruan. Blue Mountains ini masih termasuk wilayah New South Wales, jaraknya sekitar 100 km dari pusat kota Sydney. Bisa banget untuk dibuat 1 day trip itinerary dari Sydney.

Alasana kami sering ada di Blue Mountains adalah sederhana, karena rumah bapaknya Adam ada di Blackheath (salah satu suburb di area Blue Mountains). Jadilah selama kami tinggal di sini kami banyak mengeksplor lokasi-lokasi yang menarik di Blue Mountains. Karena Blue Mountains ini luas, sebenarnya paling asyik dijelajahi naik mobil. Tapi bukan tidak mungkin untuk menikmati Blue Mountains dengan transportasi umum secara independen. Dulu tahun 2009 waktu pertama kali saya ke Australia solo traveling juga saya jalan-jalan sendiri ke Blue Mountains dalam satu hari dari Sydney. Berikut ini kami mau coba bagikan rekomendasi itinerary 1 day trip dari Sydney. Mudah-mudahan berguna buat yang lagi berencana mau ke Sydney dalam waktu dekat.Orphan Rock yang sempat jadi ikon Blue Mountains di tahun 1900an

What to Do in Blue Mountains

Seperti yang telah disebutkan tadi, Blue Mountains itu luas banget. Tapi ada daerah-daerah yang memang populer banget jadi turis destinasi, di antaranya:

Katoomba

Katoomba ini nama suburb di Blue Mountains yang sangat erat dengan image Blue Mountains. Biasanya turis yang menuju Blue Mountains secara independen dari Sydney akan naik kereta dari city dan turun di stasiun Katoomba. Di depan stasiun sudah langsung jalan utama di Katoomba yang dipenuhi oleh toko-toko dan cafe di kiri kanannya. Jangan berharap glamor, jalanan di Katoomba punya atmosfer jadul banget, tapi justru itu yang bikin menarik. Salah satu cafe favorit kami adalah Yellow Deli Cafe yang menyajikan sandwich paling enak yang pernah kami makan. Bukan cuma makanannya, tapi atmosfer cafenya pun sangat cozy dan hangat. Selain Katoomba, suburb tetangga yang bernama Leura juga sama-sama diserbu turis khususnya saat akhir pekan.Sandwich di Yellow Deli - Katoomba

Three Sisters

Mungkin sudah sering dengar Three Sisters, inilah yang jadi ikon di Blue Mountains. Three Sisters ini sebenarnya merupakan formasi tiga batu raksasa yang berjejer di salah satu lembah di Blue Mountains. Konon ada beberapa versi cerita yang melatarbelakangi Three Sisters ini. Ada yang bilang itu adalah jelmaan 3 perempuan bersaudara yang berubah jadi batu saat perang suku. Benar atau tidak, yang pasti Three Sisters selalu ramai dikunjungi turis. Yang menyenangkan, untuk menikmati Three Sisters sudah disediakan platform yang luas dan bersih dan tidak perlu tiket masuk seperti yang diberlakukan oleh sebagian besar objek-objek wisata di Indonesia. Nama lookout untuk menikmati Three Sisters ini adalah Echo Point. Selain Three Sisters, sebetulnya ada banyak lookout yang bisa dikunjungi. Cari peta dan pilih lookout yang kira-kira bisa dilakukan dalam beberapa jam. Atau download aplikasi gratisnya di sini.Blue Mountains dengan ikon Three Sisters

Scenic World

Karena Blue Mountains ini merupakan taman nasional, maka alamnya pun masih sangat dijaga. Untuk bisa menikmati Blue Mountains secara maksimal sudah disediakan banyak sekali rute trek mulai dari yang pendek dan mudah sampai yang berat dan berhari-hari. Untungnya di Katoomba ada Scenic World yang bisa mengakomodir semua turis yang mau menikmati indahnya pemandangan Blue Mountains. Scenic World menyediakan 4 ‘atraksi’ yang bisa dinikmati oleh semua kalangan baik anak kecil, tua ataupun muda.Gedung Scenic World Katoomba

  • Scenic Railway : kereta penumpang tercuram di dunia, dengan kemiringan rel 52 derajat. Dulunya kereta ini digunakan untuk mengangkut hasil tambang dari dasar lembah ke atas, namun sekarang diubah jadi atraksi turis dan sangat aman karena tertutup (bukan seperti gerbong batu bara). Kursi penumpang bisa diatur lagi kemiringannya sesuai dengan preferensi masing-masing untuk menantang gravitasi.
  • Scenic Skyway : ini jadi favorit kami di Scenic World. Scenic Skyway ini semacam kereta gantung yang rutenya menyeberangi Jamison Valley. Pemandangannya sangat spektakuler, yakni Three Sisters di satu sisi dan sisi lainnya Katoomba Falls yang tingginya 240 meter. Dan serunya lagi, di bagian tengah kereta tersebut ada area yang memiliki glass floor, jadi pengunjung bisa melihat langsung ke dasar lembah yang kira-kira sedalam 270 meter! Scenic Skyway ini merupakan cable car tertinggi di Australia.
  • Scenic Cableway : kalau yang ini merupakan cable car terbesar di Australia. Dengan kapasitas angkut maksimal 84 orang, cable car ini naik turun di Jamison Valley sedalam 545 meter. Dari sini juga bisa melihat Three Sisters dan sisi lembah yang dipenuhi hutan.
  • Scenic Walkway : Malas becek-becekan jalan di hutan? Scenic Walkway ini bikin pengalaman jelajah hutan jadi menyenangkan. Dengan dibangunnya board walk di dasar lembah, menembus hutan tanpa merusak ekosistem, pengunjung bisa merasakan jalan-jalan di rainforest dengan nyaman. Anak kecil bahkan balita yang masih harus dituntun pun bisa ikut menikmati sensasi hutan dengan burung-burung liar yang beterbangan dan pohon-pohon tua yang sudah hidup ratusan tahun di sana. Rutenya pun bisa pilih sendiri, mulai dari yang singkat (10 menit) sampai yang paling panjang sekitar 1 jam. Dengan total boardwalk sepanjang 2.4 km, Scenic Walkway ini adalah elevated boardwalk terpanjang di Australia.

Kereta penumpang Scenic Railway

Scenic Skyway

Boardwalk di Scenic Walkway yang ramah lingkungan

Informasi harga tiket Scenic World (General Admission Ultimate Discovery Pass):

  • Dewasa – 35 AUD
  • Anak-anak (4-13 tahun) – 18 AUD
  • Family (2 dewasa + max 5 anak di bawah 14 tahun) – 88 AUD

Dengan tiket Ultimate Discovery Pass ini pengunjung bisa mencoba keempat atraksi di Scenic World berulang kali tanpa batas selama 1 hari. Tiket hanya berlaku untuk 1 hari namun bisa dibeli jauh-jauh hari dengan batas waktu penggunaan maksimal 90 hari sejak tiket dibeli. Selain itu juga ada beberapa pilihan paket tiket Scenic World dengan transportasi. Pemesanan tiket online bisa melalui halaman ini.Pemandangan spektakuler Katoomba Falls

Cara Menuju Blue Mountains

Ada beberapa alternatif untuk 1-day trip dari Sydney ke Blue Mountains secara independen, di antaranya:

  • Naik kereta api dari Central Station Sydney, ambil yang ke arah Mount Victoria / Lithgow dan turun di Katoomba. Waktu perjalanan kurang lebih 2 jam. Harga tiket kereta api bervariasi tergantung peak/off peak hour dan kartu yang digunakan (Opal / MyTrain). Opal semacam kartu transport yang bisa diisi ulang. Sedangkan MyTrain adalah kartu yang dibeli langsung dari konter tiket, ada yang single use, harian, beberapa hari, dll.
  • Turun di Katoomba, bisa eksplor dengan jalan kaki mulai dari cafe dan toko, Echo Point sampai Scenic World.
  • Kalau tidak mau jalan kaki, ada bis hop on hop off yang tiketnya bisa dibeli di kantor Blue Mountains Explorer Bus di depan stasiun kereta. Harganya 40 AUD (dewasa) / 20 AUD (anak-anak) untuk seharian dan bisa naik turun di titik-titik yang telah ditentukan, plus dikasih buklet berisi peta dan info penting lainnya tentang Blue Mountains. Selain ke Three Sisters dan Scenic World, dengan naik hop-on-hop-off juga bisa mengantarkan kamu ke beberapa titik trekking singkat untuk bisa menikmati sisi lain dari Blue Mountains. Selain itu, ada juga bis Trolley Tours yang menawarkan servis yang sama dengan tarif 25 AUD. Jujur saya ga bisa kasih perbandingan karena saya cuma pernah naik Blue Mountains Explorer Bus dan servisnya sangat bagus. Mungkin ada yang pernah naik bis Trolley Tours?
  • Kalau cuma mau ke Echo Point dan Scenic World, bisa juga naik bis umum (dan menggunakan kartu Opal juga). Naiknya dari depan stasiun di jalanan utama sisi kiri. Naik bis no 686. Pulangnya naik bis yang sama sampai ke Katoomba station.
  • Pulang kembali ke Sydney naik kereta dari stasiun Katoomba ataupun Leura. Pastikan cek jadwalnya supaya tidak ketinggalan kereta dan harus menunggu lama. Turun di Sydney Central Station.

Blue Mountains Explorer Bus

Apakah cuma segitu saja yang ada di Blue Mountains? Oh, kalau ditulis semua mungkin bisa jadi satu buku panduan. Sampai sekarang pun masih banyak spot-spot yang belum dieksplor di Blue Mountains. Tapi setidaknya tulisan ini dibuat sebagai gambaran untuk yang punya waktu terbatas dan mau 1-day trip dari Sydney ke Blue Mountains. Kalau sudah jatuh cinta, mungkin lain kali bisa sewa mobil dan eksplor sendiri Blue Mountains di luar area main stream. Enjoy Blue Mountains! :)Glass floor di Scenic Skyway

Scenic Railway dan track kemiringan tajam

Rainforest di Jamison Valley

The post Sydney ke Blue Mountains Day Trip: Rekomendasi Itinerary appeared first on Pergi Dulu.

Profil Traveler: Sharon Loh – Food & Travel Blogger

$
0
0

Halo halo! Setelah sempat vakum sejak kami berangkat CaminoDulu sesi 2 bulan Maret-April 2015 kemarin, akhirnya bulan ini kami hadir lagi dengan Profil Traveler yang mudah-mudahan bisa menginspirasi kalian para pembaca setia blog PergiDulu. Profil Traveler terakhir yang kami tampilkan di bulan Maret adalah Fahmi @catperku. yang sempat mencicipi kehidupan nomad selama beberapa bulan. Agustus ini kami memperkenalkan seorang blogger yang bergerak di bidang kuliner dan traveling. Kedua bidang ini sedang booming dan populer di media sosial. Yuk simak wawancara lengkapnya!


Nama: Sharon Loh

Twitter@lohsharon Twitter : @lohsharon

URL (blog)http://sharontravelogue.com

Kota Asal: Jambi

Domisili: Jambi

Ceritakan sedikit tentang Sharon.
Halo halo! Sebelumnya, kenalan dulu ya. Namaku Sharon. Aku berasal dari Jambi, tapi dari tahun 2010 – 2014 aku tinggal di Bandung untuk kuliah. Disanalah awal mula aku mulai merintis blog aku.

Sekarang lagi sibuk apa sih?
Karena udah lulus kuliah taun lalu (2014), sekarang aku lagi sibuk melanjutkan hidup dengan banting tulang! Aku kerja sebagai programmer sekarang. Ya bisa dibilang setiap hari aku sibuk melototin tulisan tulisan kecil di laptop. Tapi di waktu senggang, aku tetep sempetin foto-foto dan ngeblog kok.Di Great Wall of China

Kapan kamu mulai tertarik dengan dunia traveling dan apakah ada trigger yang membuat kamu ingin lebih berkecimpung di dunia traveling?
Kalo mau di-flashback dari jaman dulu banget nih, waktu SMA aku suka ikut lomba. Dan kalo dipikir-pikir, yang bikin aku aku kepingin ikutan itu bukan karena gengsi atau supaya keliatan pinter. Tapi karena lombanya rata-rata diadakan di luar kota. Eh, di luar pulau bahkan. Aku inget aku selalu kepengen banget bisa masuk babak final supaya aku bisa ke luar kota. Waktu SMA sih, kota yang pernah aku kunjungi adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, dan Makassar. Walau semua lomba yang aku ikuti kalah :p, aku seneng banget karena bisa jalan-jalan dan ngeliat kota lain itu kayak apa sih.

Dari sekian banyak pengalaman travelingnya, ceritakan tentang pengalaman paling berkesan waktu traveling itu di mana & kenapa? 
Pengalaman yang paling berkesan itu waktu ke Jepang. Waktu itu aku lagi iseng-iseng daftar pertukaran pelajar selama 2 minggu. Ga nyangka banget bisa keterima! Aku berangkat ke sana sekitar awal Maret 2014. Waktu itu, winter udah selesai tapi spring belum mulai. Lagi musim peralihan. Walau begitu, di sana dingin banget! Aku sampe ngerti kenapa orang-orang di luar sana lebih prefer summer daripada winter.

Yang bikin berkesan di sana karena aku berangkatnya bareng teman-teman yang juga baru kenal. (Plus, tiket dan penginapan dibayarin sih, jadi makin berkesan deh 😛 hihi) Setiap hari kami berinteraksi dengan orang-orang lokal. Bahkan ada beberapa teman dari Jepang yang sampai sekarang masih keep in touch loh. Kami juga mencicipi makanan lokal, dll. Jadi emang kerasa banget hidup di sana bukan sebagai turis.

Waktu itu, kami cuma punya waktu 1 hari untuk jalan-jalan sendiri, karena hari lainnya sudah penuh dengan jadwal yang diatur oleh pihak universitas. 1 hari itu aku bersama 2 orang temanku jalan-jalan keliling Tokyo naik kereta. Seruuuu banget! Kami merencanakan rute perjalanan kami malam sebelumnya. Termasuk jam berapa kereta datang, berapa harga tiketnya, dll. Dan jadwal kami sukses besar! Kami sampai ke dorm tepat untuk ikut makan malam bareng 😉

Aspek apa yang paling kamu suka saat traveling?
Yang aku suka dari traveling adalah melihat dan merasakan hal yang baru. Rasanya dunia kita ini luas banget dan ngak habis-habis kalau mau dijelajahi.

Awalnya waktu memulai blog, rencananya mau ke arah travelblog, foodblog atau dua-duanya?
Awalnya sih aku pingin bikin travel blog (gara-gara keseringan ngestalk travel blog temen-temen yang pada kece). Tapi apa boleh buat, perut ini lebih besar daripada keinginan kaki untuk bergerak ^^ Jadinya aku lebih sering makan daripada jalan-jalan. Karena alasan biaya juga siiih sebenarnya. Selain itu juga karena waktu aku jalan-jalan, yang aku cari kebanyakan ya makanan lagi makanan lagi. Jadi blog aku mayoritas tentang makanan dan sedikit tentang travelling. Ya bisa dibilang Food & Travel Blog 😀With Bandung Foodies

Bisa ceritakan perbedaan keseruan dan kesulitan dari travelblogger dan foodblogger?
Kalo lagi nulis tentang travel nih, serunya adalah karena aku bisa flashback. Semua memori traveling rasanya jadi melekat lagi #ciye. Sulitnya itu, karena aku kadang suka lupa ^^ Lupa nama tempatnya apa, gimana caranya ke sana, dll. Jadi biasanya harus browsing-broswing dulu deh untuk mengingat.

Nah, kalo lagi nulis tentang food nih, serunya itu kita bisa mendeskripsikan makanan yang simple jadi keliatan keren! Yang serunya lagi itu kalo bisa membantu temen-temen untuk nyari referensi makanan. Kalo sulitnya sih… menahan lapar waktu nulis. Apalagi kalau nulisnya malam-malam. Duh… #pegangperut

Apa pendapat kamu tentang sistem endorsement makanan yang berkaitan erat dengan foodblogger?
Menurut aku endorsement cukup fair sih. Foodblogger jadi punya bahan untuk dipublish, dan penjual makanan juga dapat “cheap” promotion yang tepat sasaran. Tepat sasaran karena… orang2 yang ngefollow foodblogger tentu adalah orang-orang yang suka makan dan/atau orang-orang yang suka hunting makanan. Win win solution kan? 😉

Apakah kamu menerima semua endorsement makanan yang ditawarkan? Jika tidak? Apa yang jadi kriteria/standar untuk menerima sebuah kerjasama?
Wah tricky nih. Kalau sejauh ini sih, aku terima semua kecuali makanan mentah. Misal : lumpia yang belum digoreng, cireng yang masih berbentuk adonan tepung, dll. Karena makanan yang masih mentah itu nambah kerjaan aku. Selain mesti menata makanan (food styling) dan foto-foto, aku juga jadi mesti masak dan cuci alat masak. Hehe. Selain itu, karena aku punya pengalaman buruk dengan endorsement makanan mentah. Pernah ada yang endorse makanan, tapi karena ekspedisi nya telat, makanannya jadi basi. Big no no!

Untuk yang tertarik untuk mengandalkan hidup dari blogging, menurut kamu mana yang prospeknya lebih bagus, travelblogging atau foodblogging? Alasannya?
FOOD! Mungkin karena aku belum ngerasa ada yang ngeprospek aku karena travelling-nya kali ya? Secara, travelling nya cuma kadang-kadang doang. Hihi. Yang kerasa sih, kalau dari food blogging, banyak banget kesempatan untuk “hidup”, bisa dari online shop yang jual makanan, restoran, brand makanan tertentu, dll. Kasarannya sih, lebih banyak orang yang makan daripada jalan-jalan.Belajar meracik minuman

Apakah terbayang suatu hari kamu akan melepaskan kehidupan kantor dan hidup sepenuhnya dari blogging? (Ada rencana untuk ke sana?)
BIG YES! Itu impian aku waktu masih kuliah. Karena sering ngestalk temen-temen blogger (termasuk kalian berdua, PergiDulu), aku yakin kalo yang namanya kerjaan itu ngak cuma duduk di kantor, pasang muka serius. Ternyata orang yang keliatannya cuma main-main (makan-makan, jalan-jalan), juga bisa dapet penghasilan dari sana. Apalagi, aku sempet magang kantoran beberapa kali dulu waktu masih kuliah, aku ngerasain banget tuh jenuhnya rutinitas kantor. Padahal magang nya juga cuma 2 bulan-an loh.

Bagian mana dari traveling yang membuat kamu ingin jadi seorang travel blogger?
Kalau aku traveling nih, pasti aku foto-foto kan. Nah, aku bingung foto-foto nya mau diapain. Sayang dong kalau cuma mejeng di laptop pribadi aja. Aku pingin bisa sharing apa yang aku liat dan aku rasakan ke orang-orang. Karena itu lah aku jadi travel blogger. Alasan itu juga lah yang membuatku juga nulis tentang makanan 😉

Apakah rencana ke depannya? Tetap menggabungkan food dan travel blogging, atau akan fokus ke salah satunya?
Dua-dua nya dong. Untukku, travel dan food tuh ngak bisa dipisahkan. Kalo lagi jalan-jalan, ya pasti makan. Plus, kalo aku lagi ngak travelling, aku bisa ngeblog tentang restoran-restoran di sekitarku, atau tentang resep makanan yang baru aja aku coba. Writing about both won’t hurt anyone 😉

Apakah ada tujuan wisata impian yang bener-bener pengen kamu datangin? Kalau ada, ke mana & kenapa pengen ke sana?
AKU PINGIN BANGET KE EROPA T_T #cry Bebas deh kemananya, yang penting kotanya cantik, bisa jalan kaki keliling kota, dan makanannya enak-enak. Kayaknya Italia asik ya? 😛Liburan di Bali

Sebutkan lima barang yang wajib  dibawa setiap kali travelling selain uang & paspor.
Satu. Hp! Supaya aku bisa tetep update di soc-med, pamer foto jalan-jalan.
Dua, kamera! Ini senjata aku banget. Kalo foto pake HP, rasanya kurang gimanaaa gitu.
Tiga, concealer! Aku malu banget kalo jerawat aku keliatan. Hiks. Walau kadang kalo pake concealer tetep keliatan sih. Ya, gimana dong. Namanya cewek ya. Haha.
Empat, pensil alis!
Lima… baju yang banyak. * iya, pensil alis lebih penting daripada baju *

Sebagai ucapan terima kasih atas kesediaannya dijadiin profil traveler bulan Agustus, silahkan boleh promosi apa saja :)
Terima kasih ya temen-temen udah baca profile aku! Kalau kalian bosen, boleh tuh di cek www.sharontravelogue.com. Atau kalau males baca tapi cuma mau liat foto-foto aku doang, silahkan cek Instagram aku di @foodialogue. Mayoritas foto makanan sih, jadi siap-siap aja ya! Hihi. Ciaoooo ~ !

The post Profil Traveler: Sharon Loh – Food & Travel Blogger appeared first on Pergi Dulu.

Featherdale Wildlife Park, Sydney – Day Trip

$
0
0

Ke Australia sepertinya belum lengkap kalau belum bertemu langsung dengan hewan-hewan khas benua ini. Sewaktu road trip backpackneymoon pertama kalinya tahun 2013 dari Sydney ke Uluru dan balik lagi ke Sydney selama 18 hari, saya semangat sekali waktu ketemu hewan-hewan khas Australia di alam liarnya. Namun tidak semua hewan tersebut mudah ditemui di alam liar. Buat yang punya waktu terbatas saat mengunjungi Sydney, jangan lewatkan keseruan bertemu dan berinteraksi langsung dengan hewan-hewan khas Australia di Featherdale Wildlife Park!Pertama kali lihat Pademelon

Dari luar, Featherdale Wildlife Park tidak terlihat luas dan memang dalamnya pun tidak terlalu besar. Namun penataannya membuat banyak sekali binatang yang tinggal di wildlife park tersebut. Begitu masuk, langsung menuju konter tiket untuk mendapat ‘paspor’. Di salah satu lembaran paspor tersebut ada peta lokasi encounter hewan-hewan dan di sisi lain ada halaman untuk mengisi 8 stempel hewan unik khas Australia: Kangguru, koala, emu, tasmanian devil, buaya, echidna, dingo dan platypus. Baik anak-anak maupun orang dewasa semuanya semangat membubuhkan stempel di paspor saat menemukan lokasi stempel. (Psst…kalau ada yang terlewat, jangan khawatir karena di dekat pintu keluar nanti ada meja yang punya stemple lengkap-nya. *bocoran*)Tiket masuk sekaligus peta dan halaman paspor

Yang membuat Wildlife Park ini berbeda dengan kebun binatang (zoo) adalah tingginya interaksi antara pengunjung dengan hewan penghuni taman. Salah satunya adalah karena ada banyak area encounter sengaja didesain tidak 100% dipagari supaya pengunjung bisa menyentuh, memberi makan atau selfie bareng hewan. Paling banyak berkeliaran adalah wallaby gemar sekali makan ice cream cone yang berisi rumput kering. Makanan kangguru/wallaby bisa dibeli di lemari yang ada di banyak titik seharga 1 AUD saja.Selfie bareng wallaby

Hewan-hewan di sana semuanya dalam kondisi baik dan terawat. Bahkan saking terawatnya, ada banyak burung liar yang mampir untuk mengais sisa-sisa makanan di tanah atau berusaha mencuri makanan dari balik pagar. Sebenarnya di sana ada jam-jam khusus untuk feeding time, namun kemarin kami tidak sempat melihat satupun feeding time karena terlalu sibuk eksplor sendiri. Selain itu, di sana juga ada Farm Area di mana pengunjung bisa menyentuh langsung kambing, domba, biri-biri, ayam, kelinci, dan hewan peternakan lainnya. Anak-anak suka sekali area ini!Berbagi makanan dengan burung liar

Seperti disebutkan tadi, meskipun Featherdale Wildlife Park ini kecil namun isinya banyak. Jadi untuk puas mengunjungi tempat ini setidaknya butuh 2-3 jam. Apalagi kalau mau puas selfie bareng hewan-hewan yang bebas berkeliaran karena kadang harus antri atau menunggu tidak ada pengunjung lain. Kalau sudah puas bertemu hewan-hewan tersebut, di arah pintu keluar ada cafe yang menyediakan makanan dan minuman. Dan tentunya souvenir shop siap menggoda dengan produk-produk lucunya!Cafe di Featherdale

FREE Koala Encounter!

Yang lebih seru lagi, di Featherdale Wildlife Park ada area di mana pengunjung bisa foto langsung dengan koala tanpa dikenakan biaya foto tambahan. Kenapa koala tidak bisa dibiarkan berkeliaran bebas tanpa ada staf yang mengawasi seperti para wallaby? Karena menurut staf, koala itu hewan yang ganas dan sangat moody. Bahkan untuk berfoto pun harus sangat hati-hati dan jangan pegang sembarangan. Katanya paling aman pegang pantat dan dari belakang.

Kemarin ini saya tidak sengaja melambaikan tangan untuk mengambil tangkai daun yang sedang disodorkan oleh staf kepada koala. Staf pun langsung panik dan bilang jangan pernah letakkan tangan terlalu dekat ke wajah koala. Berdasarkan pengalaman pribadinya, lehernya pernah sampai berdarah-darah digigit koala. Beberapa hari yang lalu, saya juga sempat lihat video di salah satu lahan pertanian di Australia, di mana sang koala berlari kencang mengejar traktor sampai membuat wanita yang mengendarainya sangat ketakutan.

Anyway, betapapun (katanya) koala itu bukan binatang jinak, tetap saja wajib foto bareng dong kalau ada kesempatan 😉 Dan di Featherdale ini banyak sekali koalanya. Untuk bagian foto, mereka digilir untuk bertugas foto bareng pengunjung. Katanya kalau sudah bosan difoto mereka akan turun sendiri dari batang. Tips: usahakan hindari datang jam 8-9 pagi karena biasanya pagi-pagi Featherdale diserbu rombongan grup besar turis yang mampir 1-2 jam sebelum ke Blue Mountains. Foto gratis bareng koala

Cara Menuju Featherdale Wildlife Park

Featherdale Wildlife Park berlokasi di sebuah suburb kecil di Sydney yang bernama Doonside. Jika menggunakan transportasi publik, cara paling mudah adalah dengan naik kereta dari city dengan jalur North Shore & Western Line dan turun di Blacktown. Dari depan stasiun Blacktown ada bus stand no 9, tunggu dan naiklah bis no 725. Sekitar 10 menit kemudian kamu sudah sampai di gerbang Featherdale Wildlife Park. Sebenarnya di Doonside juga ada stasiun kereta api, tapi jadwal kereta yang berhenti di Doonside tidak sesering kereta yang lewat Blacktown. Kalau berhasil dapat kereta yang berhenti di Doonside, dari stasiun tinggal jalan kaki saja 20 menit sampai ke Featherdale Wildlife Park. Informasi jadwal bis dan kereta bisa dilihat di sini.

Informasi tentang Featherdale Wildlife Park

Harga tiket: 29.50 AUD (dewasa), 16 AUD (anak-anak 3-15 tahun), 83 AUD (keluarga 2 dewasa + 2 anak)
Alamat: 217-229 Kildare Road, Doonside, Sydney NSW 2767
Website: www.featherdale.com.au

Banyak wombat di Featherdale

Echidna di Featherdale

Blue-winged kookaburra yang cantik

Koala Bear di Featherdale

The post Featherdale Wildlife Park, Sydney – Day Trip appeared first on Pergi Dulu.

Yee Peng Lantern Festival di Chiang Mai – Salah Satu Festival Terbaik di Dunia

$
0
0

Kalau sebelumnya kami sempat membahas mengenai Loy Krathong Festival, kali ini kami bahas mengenai Yee Peng Festival yang sebetulnya waktunya bersamaan dan biasanya jatuhnya di bulan November. Sebelumnya saya juga kurang tahu kalau Loy Krathong dan Yee Peng itu festival yang berbeda. Yang saya tahu cuma festival yang banyak lampionnya….hehe. Anyway, kalau di artikel Loy Krathong sudah dijelaskan bahwa di Loy Lrathong yang dilepaskan adalah ‘krathong’ alias dekorasi yang terbuat dari daun pisang dan bunga yang kemudian diapungkan di sungai atau perairan, dalam festival Yee Peng yang dilepaskan adalah lampion terbang.Melepas lampion saat Yee Peng

Lampion terbang ini terbuat dari kertas tipis, yang dibagian bawahnya ada rangka dengan bahan lidi dan dihubungkan dengan ‘kompor mini’ menggunakan kawat tipis. Kompor mini ini seperti kumparan yang nantinya dinyalakan dengan pemantik. Cara mengapungkan lampion ini susah-susah-gampang. Awalnya lampion kertas harus dibuka lipatannya dan diberdirikan tegak. Sambil dipegang ujungnya, kumparan pun dinyalakan. Bagian bawah lampion harus diletakkan rapat di tanah supaya tidak tertiup angin dan supaya udara panas bisa mengisi bagian dalam lampion.

Bagian penting lainnya adalah memastikan bahwa lampion sudah terisi cukup udara panas. Jika terlalu cepat dilepas, bisa jadi lampion belum siap terbang dan akhirnya malah tenggelam / jatuh lagi ke tanah. Jika sudah siap terbang, pegang sekeliling sisi bawah lampion dan angkat setinggi-tingginya. Lepaskan perlahan-lahan. Kalau belum siap terbang, lampion akan turun lagi karena udara panasnya belum cukup kuat untuk menerbangkan lampion.Lampion dilepas dengan penuh harapan baik

Yang paling seru dari Yee Peng Festival ini adalah atmosfer kehangatan dan kekeluargaan di tengah keramaian bahkan di tengah orang-orang yang sama sekali tidak dikenal. Turis dan warga lokal berbaur, saling membantu supaya lampion bisa diterbangkan dengan sukses. Ya, memang untuk menerbangkan lampion setidaknya butuh 2 orang, lebih banyak orang lebih seru. Di tengah keramaian selalu banyak penjual lampion maupun penjual makanan dan minuman di sepanjang jalan. Ramai sekali deh pokoknya, seperti bazaar raksasa di seluruh penjuru kota. Temple-temple di Chiang Mai pun ikut ramai dikunjungi oleh warga lokal yang berdoa dan turis yang mau melihat perayaan.

Perayaan melepas lampion ini bagi warga lokal bukan hanya keramaian semata. Prosesi pelepasan lampion ini memiliki makna religius. Seiring dengan dilepasnya lampion, teriring doa untuk menyucikan diri dari dosa-dosa yang telah dibuat dan berharap akan kebersihan hati yang baru. Oleh karena itu setiap lampion yang terlepas dari tangan-tangan yang mengantar selalu diiringi dengan tepuk tangan dan tawa riang baik dari pelaku maupun orang-orang yang sekedar menonton. Percaya deh, atmosfernya membawa kebahagiaan bagai virus yang menular.Lampion berwarna-warni

Lampion yang dijual ada berbagai jenis tergantung kreativitas yang menjual. Paling sederhana yang terbuat dari kertas putih polos dan berbentuk tabung. Namun ada juga yang berwarna-warni dan berbentuk wajah karakter binatang, tokoh kartun, dll. Harganya beragam tergantung jenis, lokasi penjual dan waktu pembelian. Kalau beli di tengah-tengah festival (malam hari) bisa jadi lebih mahal karena tahu sudah pasti orang bakal beli untuk diterbangkan. Waktu itu saya beli yang polos seharga 40 Baht, tapi waktu sudah larut malam sempat juga ditawari seharga 20 Baht oleh penjual keliling. Yah, mirip penjual terompet di malam tahun baru lah. Kadang suka banting harga di saat-saat terakhir daripada tidak laku dan menumpuk barangnya.Lampion berbentuk karakter

Tips Mengikuti Yee Peng Festival:

  • Keramaian festival Yee Peng sebenarnya berlangsung selama seminggu penuh. Rajin-rajin cek website resmi pemerintah setempat untuk melihat jadwal acara yang berlangsung. Meskipun pelepasan lampion hanya dilakukan saat sudah gelap, di pagi dan siang hari ada banyak acara dan perlombaan di seluruh penjuru kota. Beberapa malam ada parade lampion dan iring-iringan mobil hias serta berbagai komunitas.
  • Selain acara pelepasan lampion setiap malam, ada satu acara khusus yang biasanya dikejar oleh para turis, yakni acara pelepasan ribuan lampion di Mae Jo University (di pinggiran kota Chiang Mai). Acara ini diadakan 2 kali, ada yang gratis ada yang berbayar. Jika ingin mengikuti perayaan lokal gratis yang diadakan di Mae Jo University, rajin-rajin stalking info berita dari orang lokal. Biasanya di forum Couchsurfing ada orang lokal yang lebih tahu jadwalnya.
  • Kalau acara pelepasan lampion gratis di Mae Jo sudah terlewat, masih ada perayaan untuk turis yang berbayar cukup mahal (1500 Baht?) dan harus booking jauh-jauh hari karena sering cepat habis.
  • Kalau kelewat dua-duanya, tidak usah kecewa karena toh setiap malam selama seminggu orang-orang di pelosok kota Chiang Mai juga melepas lampion bersama-sama. Kami belum pernah ikut acara tersebut, tapi kedengarannya seperti acara pelepasan lampion di Borobudur yang sempat rusuh beberapa tahun lalu. Banyak turis yang sekedar mau foto-foto dan tidak mempedulikan instruksi para biksu.

Banyak kembang api saat Yee Peng

So, sudah siapkan tiket untuk menikmati acara Yee Peng & Loy Krathong setiap bulan November di Chiang Mai? 😉

Chiang Mai berhias lampion

Lampion berbentuk 12 shio (Chinese Horoscope)

Parade di jalanan utama

Penyembur api dalam parade

Sudut-sudut kota tua dihiasi lampion

Lampion di mana-mana

 

The post Yee Peng Lantern Festival di Chiang Mai – Salah Satu Festival Terbaik di Dunia appeared first on Pergi Dulu.

Festival Bunga Matahari di Mae Hong Son, Thailand

$
0
0

Waktu sebulan di Thailand tahun lalu, selain mampir ke Chiang Mai Night Market dan menjambangi beberapa coffee shop trendy di Chiang Mai, kami sempat road trip kecil-kecilan naik motor sewaan dengan rute Chiang Mai – Mae Hong Son – Pai – Chiang Mai. Kebetulan banget bulan November pas banget dengan Festival Bunga Matahari di Mae Hong Son. Makanya kami semangat sekali untuk mengejar ke lokasi tersebut. Lokasi tepatnya sebenarnya  bukan di kota Mae Hong Son, melainkan di distrik Doi Mae U-kho yang masih termasuk propinsi Mae Hong Son.

Teman Road Trip di Thailand Utara

Dalam bahasa Thailand disebut Bua Tong (Golden Lotus), bunga matahari ini bukan bunga matahari besar yang bijinya bisa dikeringkan dan dijadikan kuaci. Waktu kami posting foto-fotonya di Instagram ada yang protes kalau itu bukan bunga matahari. Memang bukan bunga matahari yang ‘itu’, tapi masih satu family koq. Jenisnya kataya wild sunflower, termasuk Mexican Sunflowers dengan nama Latin Tithonia Diversifolia. Bunga matahari raksasa pernah kami lihat di Spanyol waktu jalan kaki CaminoDulu. Kalau yang di Thailand ini memang ukurannya lebih kecil.

Wild sunflower di Mae Hong Son

Lokasi Festival Bunga Matahari ini sebenarnya luas sekali, berpuluh-puluh kilometer sepanjang jalan dihiasi bunga matahari yang berwarna kuning. Namun di Doi Mae U-kho ada satu titik yang sengaja dibuat jadi viewpoint untuk menikmati pemandangan cantik tersebut. Tidak perlu bayar, parkirnya pun gratis. Dari hasil pengamatan, mayoritas turis yang datang adalah turis lokal dan sebagian besar lainnya adalah turis Asia. Ada beberapa turis Barat namun tidak terlalu banyak.

Tangga untuk menjelajahi kebun bunga matahari

Pemandangan dari view point di Doi Mae U-kho

View point di Doi Mae U-kho

Cara Menuju Lokasi Festival Bunga Matahari di Mae Hong Son

  • Jika datang dari Chiang Mai, ambil rute Highway 108 melewati Mae Sariang. Dari sana belok ke utara ke arah Mae Hong Son. Belokan menuju Doi Mae U-Kho ada sebelum desa Khun Yuam. Dari Chiang Mai ke Khun Yuam memakan waktu kurang lebih 5-6 jam naik motor/mobil.
  • Jika datang dari Mae Hong Son, ambil Highway 108 arah selatan menuju Khun Yuam (kurang lebih 2 jam).
  • Jangan khawatir, pokoknya kalau sudah sampai Khun Yuam, ada banyak poster & petunjuk jalan menuju lokasi bunga matahari. Tidak akan terlewat.Jalanan di Thailand Utara sangat mulus

    Sunset saat menuju Khun Yuam

    Jalanan menuju Doi Mae U-kho dipenuhi bunga matahari di pinggirnya

Alternatif penginapan untuk menikmati Festival Bunga Matahari

  • Kalau sudah di Mae Hong Son (kota), paling enak ya menginap di Mae Hong Son dan ambil day trip saja ke Khun Yuam. Paling habis setengah hari.
  • Kalau datang dari Chiang Mai dan mau menginap, ada 2 alternatif penginapan. Kemarin ini kami menginap di Khun Yuam. Lupa namanya, tapi hanya ada 1 penginapan di desa tsb. Harganya 600 THB (ditawar dari 800 THB) untuk 2 orang dan sudah termasuk sarapan. Selain itu di dekat lokasi bunga matahari sebenarnya ada banyak penginapan berupa rumah-rumah kayu sederhana di pinggir jalan. Ada yang seperti tenda, bahkan sepertinya ada yang camping sendiri di pinggir jalan. Pemandangannya super, pas banget buat lihat sunrise langsung ke arah lembah penuh bunga. Maaf tidak bisa kasih info harga dan nama (kebanyakan tidak ada plang nama) karena tidak sempat mampir dan tanya-tanya. Tapi sepertinya tidak akan kehabisan dan tidak perlu booking. Langsung datang dan tanya-tanya saja begitu sampai di Distrik Doi Mae U-kho. Lokasi penginapan-penginapan tersebut tidak jauh dari view point yang ramai dikunjungi turis, ke atas lagi sedikit.Penginapan satu-satunya di Khun YuamPenginapan di pinggir jalan dekat Doi Mae U-kho

    Pemandangan saat road trip di Thailand Utara

Tips menikmati Festival Bunga Matahari di Mae Hong Son

  • Waktunya sih selalu di bulan November, tapi tidak ada tanggal pastinya. Namanya juga bunga, tidak bisa diprediksi jauh-jauh hari kapan mekarnya. Waktu kami ke sana sebenarnya itu sudah lewat peak time alias sudah mulai layu, tapi masih bagus karena banyak sekali bunganya. Tips dari kami sih coba stalking forum-forum berbahasa Inggris yang suka tanya-tanya tentang tanggal festival ini. Biasanya akan ada orang lokal atau orang Barat yang tinggal di sekitar sana yang bisa kasih info apakah bunga-bunga tersebut sudah mulai mekar atau belum.
  • Sempat baca dari forum juga, katanya kalau bunga matahari di sekitar Doi Suthep di Chiang Mai sudah mulai mekar, artinya di Khun Yuam juga sudah mekar.
  • Biasanya antara mulai mekar sampai layu total waktunya kira-kira 2 minggu.
  • Kalau road trip dari Chiang Mai, pastikan bensin terisi penuh dan cek terus situasi bensinnya. Situasi jalan sangat berbukit-bukit naik turun sehingga bensin cepat habis. Isi selagi ada pom bensin. Pengalaman pribadi: kemarin kami sempat kehabisan bensin di tengah jalan yang jauh sekali dari kota berikutnya. Untungnya ditolong oleh seorang pengendara motor yang akhirnya memberhentikan sebuah pick-up dan bantu menggotong motor kami ke atas mobil.
  • Sebelum sampai lokasi padang bunga matahari, ada desa kecil dengan area pasar terbuka. Di sana banyak jual sayur, buah dan oleh-oleh. Bisa makan siang di sana dengan nasi ketan dan ayam bakarnya, ditemani pemandangan cantik ke arah lembah. Maknyus!
  • Kalau sudah sampai Doi Mae U-kho, sekalian saja lanjut lihat mampir ke air terjun Mae Surin. Karena berlokasi di taman nasional, ada tiket masuknya (kalau tidak salah 200 THB untuk foreigner).Bua Tong - padang bunga matahariWarung dengan pemandangan cantik di pasar terbuka Doi Mae U-kho

    Air terjun di taman nasional Mae Surin

    Selfie di tengah padang bunga matahari

    Area padang bunga matahari di Mae Hong Son sangat luas

    Mexican sunflower dan langit biru Mae Hong Son

Selamat menikmati cantiknya festival bunga matahari di Thailand Utara!

The post Festival Bunga Matahari di Mae Hong Son, Thailand appeared first on Pergi Dulu.

Road Trip di Thailand: Chiang Mai – Mae Hong Son – Pai

$
0
0

Bulan November 2014 yang lalu saat kami tinggal selama 1 bulan di Chiang Mai, kami sempat melakukan perjalanan road trip selama 5 hari 4 malam dengan rute loop Chiang Mai – Mae Hong Son – Pai – Chiang Mai. Banyak highlight yang seru termasuk melewati padang bunga matahari, beberapa air terjun dan gua dengan sungai bawah tanah. Waktu kami share di twitter banyak yang menanyakan rute lengkapnya. Oleh karena itu kami coba tuliskan itinerary yang kami pakai. Semoga berguna!

Hari ke-1: Chiang Mai – Doi Inthanon – Khun Yuam

Kami kurang tahu jarak total hari pertama ini karena kami ambil jalur alternatif menuju Doi Inthanon. Kalau biasanya menuju Doi Inthanon ada jalur utama, kami ambil jalan yang masuk dari sisi utara taman nasional tersebut. Hikmahnya kami mampir di beberapa air terjun yang tidak direncanakan. Begitu ada tanda berwarna coklat yang artinya papan petunjuk ‘object of interest’ kami mampir sebentar untuk melihat ada apa di sana. Namun karena salah perhitungan, kami sempat kehabisan bensin dan terpaksa diangkut ke atas pick-up truk yang sedang membawa warga lokal pulang ke rumah. Untungnya orang-orang di Thailand walaupun komunikasi sangat terbatas namun sangat baik dan suka menolong tanpa pamrih. Khun Yuam sebenarnya desa kecil yang cuma punya beberapa penginapan dan warung makan. Tapi recommended untuk stop point di rute ini karena masih 60 km menuju Mae Hong Son. Hari pertama ini kami berangkat dari Chiang Mai jam 7 pagi dan tiba di Khun Yuam sudah gelap, sekitar jam 7 malam.Salah satu air terjun di dekat Doi Inthanon

Menikmati Thai Tea sambil istirahat

Hari ke-2: Khun Yuam – Thong Bua Tong – Mae Surin – Mae Hong Son

Dari Khun Yuam, kami titip barang-barang kami dulu karena akan mengunjungi Thong Bua Tong (kebun bunga matahari). Dari Khun Yuam, kami mundur sedikit (sekitar 10 km) ke area yang kemarin kami lewati dan masuk ke jalanan yang menuju Doi Mae U-kho. Dari sana masih sekitar 20 km hingga sampai ke area yang penuh dengan bungan matahari di bulan November. Menurut info, bunga matahari liar tersebut mekar hanya selama 2 minggu dan cuma setahun sekali. Jadi pastikan kalau mau ke sini cek dulu tanggalnya. Baca info lebih lengkap tentang Festival Bunga Matahari ini di sini. Dari sana kami lanjut terus ke atas hingga ke Taman Nasional Mae Surin. Di sana ada air terjun Mae Surin yang cantik. Karena merupakan bagian dari taman nasional, pengunjung asing dikenakan tiket 200 THB. Dari Mae Surin kami terpaksa kembali ke Khun Yuam untuk mengambil barang-barang kami. Padahal dari Mae Surin sebenarnya ada jalur alternatif menuju Mae Hong Son tanpa harus balik lagi ke Khun Yuam. Anyway, setelah check-out dari Khun Yuam perjalanan sangat mulus di jalanan yang lumayan lebar hingga tiba di kota Mae Hong Son sekitar jam 4 sore. Setiap malam di jalanan utama dekat danau ada pasar malam dengan jajanan lokal dan pernak-pernik kerajinan tangan untuk suvenir.Mae Hong Son di malah hari

Menanti sunrise di Mae Hong Son

Hari ke-3: Mae Hong Son –  Soppong

Sebelum meninggalkan Mae Hong Son kami mampir ke pasar lokalnya untuk menikmati sarapan. Karena Mae Hong Son ini dekat dengan perbatasan Myanmar, ada banyak etnis Burmese di area tersebut sehingga makanannya pun banyak yang bernuansa  Burmese. Hari ini targetnya adalah menuju Soppong yang sebenarnya tidak terlalu jauh jaraknya (sekitar 80 km). Kenapa berhenti di Soppong dan tidak langsung ke Pai? Karena katanya Soppong ini tidak sehipster Pai dan suasananya lebih natural. Anyway, ujung-ujungnya kami tidak sempat menikmati Soppong karena tiba terlalu malam akibat nyasar di hutan. Well, bukan nyasar sih. Adam memutuskan untuk ambil rute alternatif tidak melalui jalan raya, melainkan lewat hutan. Ternyata yang namanya hutan benar-benar hutan sulit sekali dilalui motor akibat tanah yang becek. Akhirnya kami menghabiskan waktu lebih dari 5 jam di hutan sambil takut kehabisan bensin serta takut motor rusak akibat dipaksa bekerja terlalu keras. Ajaibnya, buat warga lokal sih rute hutan sudah biasa. Kami sempat dibantu waktu motor harus menyebrang sungai dan mereka selalu meyakinkan bahwa kami sudah benar arahnya dan tidak nyasar. Cuma tidak nyampe-nyampe. Kalau lewat jalur utama, dari Mae Hong Son ke Soppong ini bisa lewat beberapa objek wisata menarik seperti Pha Sua Waterfall, Pang Ung (danau reservoir) dan Thum Pla (Fish Cave).Pasar lokal di Mae Hong Son

Terjebak di hutan

Hari ke-4: Soppong – Tham Lod – Pai

Pagi hari kami tidak langsung check-out dan lapor dulu ke pemilik penginapan kalau kami mau ke Tham Lod kemudian baru balik lagi ambil tas. Tham Lod itu mirip Kong Lor di Laos. Bentuknya gua yang punya aliran sungai yang bisa dijelajahi pakai sampan. Di dalamnya ada beberapa chamber (ruangan) dengan formasi batu-batu kapur dan peninggalan purba kala seperti sarcofagus. Di chamber yang terakhir ada banyak sekali swift (burung kecil) yang beterbangan sehingga pengunjung harus melindungi kepala ataupun badannya dari kotoran burung yang berjatuhan. Untuk jelajah sungai, harus bayar biaya guide yang akan membawa lentera (baca: lampu petromax) selama perjalanan di dalam kegelapan gua. Seru banget koq pengalamannya! Dari Tham Lod kami balik lagi ke Soppong untuk ambil tas dan langsung menuju Pai. Jalanannya sangat berliku-liku jadi harus sangat berhati-hati. Begitu sampai Pai kami langsung menuju Pai Canyon untuk menikmati indahnya sunset di sana. Sedangkan malam hari di Pai selalu seru dengan night marketnya yang makin lama makin meluas areanya. Siap-siap kalap beli suvenir yang lucu-lucu!Tham Lod - gua dengan sungai bawah tanah

Keliling gua naik sampan

Tham Lod

Hari ke-5: Pai – Chiang Mai

Pagi hari suasana di Pai jauh lebih tenang dan menyenangkan dibanding malah hari yang sangat touristy terutama di area night market. Setelah sarapan, kami langsung jalan untuk pulang ke Chiang Mai. Sebenarnya di Pai ada beberapa objek wisata lain seperti air terjun dan hot spring. Namun kali ini kami belum sempat menjelajahinya.Pai Canyon

Sunset di Pai Canyon

Seru kan road tripnya? Sebenarnya di Thailand sangat mudah jika mau road trip naik motor karena penyewaan motor sangat mudah dan ada di mana-mana. Kemarin ini kami pakai motor yang disewa selama sebulan selama kami tinggal di Chiang Mai. Namun kalau cuma mau sewa sehari atau beberapa hari pun bisa. Aturan mengenai SIM tidak terlalu ketat, asalkan tidak melanggar dan tidak berurusan dengan polisi, biasanya tidak masalah. Have fun road tripping in Thailand! :)

Hijaunya pemandangan Thailand Utara

The post Road Trip di Thailand: Chiang Mai – Mae Hong Son – Pai appeared first on Pergi Dulu.

5 Tips Untuk Solo Backpacker Pemula Ke Singapura

$
0
0

Melakukan perjalanan solo ke luar negeri bisa menjadi pengalaman menyenangkan yang tak terlupakan. Teman kami, Alda Agustine, seorang pengajar bahasa Inggris di sebuah kursus di Bandung baru-baru ini melakukan perjalanan pertama kalinya ke luar negeri, sendirian. Destinasi yang dikunjunginya adalah destinasi populer yang banyak dijadikan pengalaman pertama kali ke luar negeri oleh para pejalan di Indonesia karena lokasinya yang cukup dekat, yakni Singapura. Melalui postingan ini Alda ingin membagikan tips untuk solo backpacker pemula ke Singapura, berdasarkan pengalaman pribadinya kemarin.

Tahun ini saya ingin memberi hadiah ulang tahun spesial untuk diri sendiri sekaligus menikmati hasil kerja keras mengajar bahasa Inggris selama beberapa tahun. Sudah lama saya ingin melakukan perjalanan solo. Singapura dipilih karena dekat dengan Indonesia dan relatif aman. Sempat ragu-ragu karena takut kesasar dan khawatir masalah keamanan, apalagi kalau harus jalan sendirian di malam hari, tapi akhirnya saya putuskan untuk pergi. Ternyata, semua ketakutan dan kekhawatiran saya hilang begitu tiba disana karena semua rute transportasi dan petunjuk jalan tertera dengan jelas. Warga setempat juga selalu mau membantu menunjukkan jalan. Saya kembali ke Indonesia dengan rasa puas karena berhasil memenuhi salah satu impian saya yaitu menjadi solo traveler.Sentosa Express di Singapura

Berikut ini adalah 5 Tips untuk Solo Backpacker pemula untuk ke Singapura versi saya.

1. Rencanakan perjalanan dengan detail

Sebelum berangkat, lakukan riset dan buat rencana perjalanan termasuk di mana menginap, tempat-tempat yang akan dituju dan transportasi yang diperlukan untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu juga cari tahu mengenai harga tiket pesawat, hotel dan tempat wisata. Tulis semua di satu buku dan ini akan jadi pegangan kamu selama di perjalanan. Jangan takut merubah rencana karena kadang tidak semua selalu berjalan dengan baik. Tunggu artikel saya tentang Itinerary 5 Hari 4 Malam di Singapura yang saya gunakan.

2. Minum banyak air putih selama perjalanan

Cuaca di Singapura panas dan lembab. Ini membuat tubuh banyak berkeringat dan kekurangan cairan tubuh yang bisa mengakibatkan dehidrasi. Lagipula pasti kamu banyak berjalan kaki dan ini memerlukan tenaga. Karena itu selalu bawa botol air minum dan mengisinya dengan membeli Aqua (S$2 per botol) selama di perjalanan. Memang harga air mineral mahal tapi lebih baik bayar air daripada pingsan karena dehidrasi. Lebih bagus lagi jika bisa menemukan kran air minum gratis (biasanya ada di bandara dan tempat-tempat wisata).Hainanese Chicken Rice

3. Cari makanan murah

Salah satu cara menekan pengeluaran di Singapura adalah dengan tidak makan di restoran mewah. Mayoritas warga Singapura memilih makan di food street/hawker seperti Chinatown Food Street atau Lau Pa Sat karena harganya lebih murah. Ada bermacam pilihan menu dari makanan Cina seperti mie goreng atau nasi ayam Hainan; makanan India seperti nasi biryani dan kari, juga dessert seperti es podeng. Dengan $15 kamu sudah dapat makanan dan minuman yang mengenyangkan.Chinatown food court

4. Mau hemat? Jangan naik taksi

Taksi di Singapura mahal, karena itu lebih baik naik MRT atau bus. Untuk naik MRT, pertama kamu harus membeli kartu EZ Link di stasiun MRT yang tersebar di berbagai tempat. Sebelum digunakan kartu tersebut harus diisi dengan ‘pulsa’ di mesin tiket yang tersedia di stasiun. Caranya, letakkan kartu di mesin lalu ikuti instruksi yang tertera di layar monitor. Kartu bisa di top up sebanyak $S5 atau lebih. Kalau tidak mau beli kartu EZ Link bisa juga beli tiket sekali jalan, tapi memakai kartu jauh lebih praktis. Kalau bingung harus naik kereta yang mana bisa cek di peta yang tersebar di seluruh stasiun atau bertanya pada petugas keamanan. Seorang petugas keamanan yang saya tanyai sangat baik karena selain memberi instruksi dia juga membekali saya dengan peta MRT mini. Untuk masuk ke peron yang dituju tinggal tempelkan kartu ke pintu mesin. Kalau ragu harus berjalan ke mana, lihat papan petunjuk di atas dan ikuti tanda panah.

Untuk naik bus, pertama-tama kamu harus tahu bus nomer berapa yang akan dinaiki dan mau turun di mana. Setelah itu, pergilah ke bus stop yang ditunjuk. Bus stop di Singapura sangat teratur karena setiap rute sangat jelas menuju ke mana dan punya tempat pemberhentian. Penumpang mengantri dengan tertib sebelum masuk ke bus. Kartu EZ Link juga bisa dipakai untuk naik bis. Pada saat naik tinggal tempelkan kartu ke mesin di depan pintu bus. Dijamin tidak akan kesasar karena supir pasti mengumumkan nama tempat di mana bus berhenti.Singapore bus

5. Siap untuk banyak jalan kaki dan ingat istirahat

Kadang jarak dari satu tempat ke tempat lain di Singapura bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Karena itu sebaiknya jaga stamina tubuh sebelum berangkat. Pakai sepatu olahraga atau sepatu kanvas yang kuat juga kaos kaki yang menyerap keringat. Bawa plester dan salep Counterpain untuk berjaga-jaga kalau kaki luka atau terkilir. Kalau capek lebih baik cari tempat untuk duduk dan kumpulkan tenaga sebelum jalan lagi. Saya selalu berusaha untuk kembali ke hostel sebelum terlalu malam (diusahakan sebelum jam 22.00) supaya punya cukup waktu istirahat sebelum jalan lagi besoknya. Ini tidak selalu berhasil karena kalau pergi ke atraksi seperti Night Safari di Jurong pasti akan pulang lebih malam.

Semoga tips-tips ini berguna bagi kamu yang mau jadi solo traveller ke Negeri Singa. Bon voyage!!

Ada yang mau menambahkan tips-tips lain bagi solo backpacker pemula khususnya untuk ke Singapura? Bagi-bagi di kolom komentar ya :)

The post 5 Tips Untuk Solo Backpacker Pemula Ke Singapura appeared first on Pergi Dulu.


Profil Traveler: Cumilebay Maztoro (@cumilebaycom)

$
0
0

Kembali lagi dengan Profil Traveler bulan ini. Kali ini kami menyajikan sosok seorang pemilik blog yang unik, penuh warna (literally!) dan lebay apa adanya. Pria yang suka memamerkan kancut melalui foto-fotonya ini akan berbagi tips dan cerita mengenai konten blognya yang diisi dengan berbagai review hotel, artikel-artikel media trip dan tentang ‘groupies’nya. Jangan lewatkan juga tips untuk mengetahui cara supaya bisa punya blog yang populer seperti cumilebay.com. Yuk, langsung simak aja wawancara berikut ini. PS: khusus postingan ini, kami menyajikan tulisan Profil Traveler dengan mengadopsi gaya postingan di cumilebay.com. Siap-siap kacamata kuda ya ….#eh kacamata hitam maksudnya!


 

Nama: Cumilebay Maztoro

Twitter:

URL (blog): www.cumilebay.com

Kota Asal: Gresik, Jawa Timur

Domisili: Jakarta

Ceritakan sedikit tentang Cumilebay
Cumilebay lahir dan besar di Gresik, lalu pindah ke Jakarta mencari penghidupan… hahaha, dan sampai sekarang dech di Jakarta.

Sekarang lagi sibuk apa sih?
Sibuk-sibuk nggak jelas hehehe, jalanin usaha kecil-kecilan sambil jalan-jalan kalo ada yang ngajakin atau kalo lagi punya duit. Hehehe…Cumi berjemur di pinggir pantai

Kapan kamu mulai tertarik dengan dunia traveling dan apakah ada trigger yang membuat kamu ingin lebih berkecimpung di dunia traveling?
Dari kecil memang paling suka kalo diajak jalan-jalan, kebetulan nyokap doyannya kelayapan jadi mungkin darah itu mengalir deras. Nyokap dah 70 tahun sekarang, tapi kalo diajak jalan-jalan sangat nafsu dan MAU. Tapi mulai fokus demen traveling saat udah mulai kerja dan punya duit sendiri.

Dari sekian banyak pengalaman travelingnya, ceritakan tentang pengalaman paling berkesan waktu travelling itu di mana & kenapa?
Jatuh cinta sama Takabonerate. Tempatnya sedih dan pulaunya kece banget, berpasir putih + banyak anak hiu di deket dermaga panjangnya. Perjalanan ke sana butuh kesabaran dan lumayan capek, dari Jakarta mesti terbang ke Makassar, terus lanjut jalan darat 5-6 jam lalu nyebrang pake ferry 2 jam, terus sambung darat 2 jam, lalu nyebrang pake perahu 6-8 jam.

Aspek apa yang paling kamu suka saat traveling?
Paling demen kalo bisa ngobrol banyak sama masyarakat lokal, cerita-cerita tentang kehidupan, saling bertukar pikiran gitu. Dari situ gue banyak belajar bersyukur tentang hidup, tentang arti sebuah perjuangan, dll.Cumi selfie di Borobudur

Asal usul nama cumilebay?
Gue dulu demen banget manggil temen-temen yang ngeselin dengan sebutan cumi. Tapi lama kelamaan nama itu malah balik ke gue, kalo nggak salah udah hampir 10 tahunan dan akhirnya branding aja sekalian biar nggak bingung pake 2 nama. Haha.

Kalo lebaynya itu iseng, bikin blog wajib nama cumi tapi ditambahin apa yaaa??? Mikir 7 hari 7 malam dan ketemu lebay. Jadi biar kalo gue nulis apapun, posting apapun, nggak masalah kalo lebay-lebay nggak jelas. Kan memang lebay.

Apa yang membedakan cumilebay.com dengan travel blog lainnya?
Blog cumilebay nggak butuh pencitraan, gue nulis apapun, kalo mau jorok ya jorok, mau mesum ya mesum. Apapun dan apa adanya nggak pake tedeng aling-aling. Mungkin kalo yang lain masih takut dan mikir efeknya kalo mau nulis yg aneh-aneh tapi cumi lebay cuek aja. Sebodoh amat kata orang, yang penting gue seneng dan posting.Cumi di pinggir pantai

Mengenai style blog yang penuh coretan dan berwarna-warni, apakah memang sengaja dibuat seperti itu? Alasannya apa?
Gue memang orangnya semau gue, nggak bisa diatur dan selalu maunya tampil beda dari yang lain. Hehehe. Gue sadar betul kalo nggak semua pembaca blog itu mau baca tulisan kita dari awal ampe akhir. Akhirnya kepikiran kasih warna buat info-info yang penting dan akhirnya keterusan dengan warna-warni. Hahaha.

Dengar-dengar katanya kamu ada Groupies? Siapa sih mereka, apakah terbuka untuk umum dan bagaimana caranya kalau ada yang mau bergabung sebagai Groupies Cumilebay?
Aduh .. groupies itu ala-ala aja nggak jelas. Gue sadar betul kalo gue nggak demen solo traveling. Jadi gue demennya kalo jalan-jalan itu rame-rame ama sahabat, teman, dll. Nah, groupies-groupies ini lah travelmate gue yang gue temukan di jalanan.

Ada yang kenal di bandara, ada yang di air terjun, ada yang di pulau, dll. Gue liat orangnya asyik dan menyenangkan, akhirnya janjian jalan di kemudian hari dan ternyata cocok. Dulu awalnya cuman beberapa orang. Seiring makin seringnya jalan-jalan maka makin sering kenal orang-orang baru dan jalan bareng.

Mereka ini lah yang gue suka iseng sebut groupies cumilebay, jadi ke manapun gue pergi selalu ada dayang-dayang mereka. Hahaha #becanda.

Jadi siapapun boleh gabung, hayuk jalan bareng dan seru-seruan!Cumilebay bersama 'groupies'

Sepertinya kamu lumayan ahli dalam mereview hotel karena sering diundang untuk ‘mencicipi’ hotel dan menulis reviewnya di blog. Menurut kamu, bagaimana kriteria artikel review hotel yang baik?
Dulu awalnya nggak pernah diundang, kita nginep-nginep sendiri dan iseng nulis cerita pengalaman aja. Lama kelamaan akhirnya ada beberapa hotel yang nawarin nginep dan barter review. Dalam memilih hotel, gue selektip banget. Gue nggak mau hotel yg nggak jelas dan reputasinya kacau karena ini bakal gue review secara jujur. Kalo jelek yaa bilang jelek, tapi kan gue males nulis yg jelek-jelek. Hahaha… jadi gue pilih hotel yg seru-seruan.

Intinya banyakin foto menarik kalo review hotel. Sudut ambil gambarnya seseksi mungkin, jadi terkesan cakep. Kalo udah milih dan tetep ada yang kurang sreg, lebih baik ditulis agak sedikit halus dan sampaikan keluhan kita langsung ke pihak hotel, nggak usah diumbar terlalu dalam di blog, cukup info sedikit aja.

Bagaimana pendapat kamu tentang media trip yang sering kamu ikuti? Apakah ada masukan bagi penyelenggara berkaitan dengan tugas dan kewajiban blogger demi mencapai kerjasama yang ideal antara blogger dengan brand?
Alhamdulillah beberapa kali diundang media trip, selama ini sech seru-seru aja ikut media trip. Tapi ada yang agak kurang sreg kapan lalu itu. Mereka nuntut terlalu banyak, maunya ini itu, tapi mereka nggak fasilitasi kita dengan baik.

Kita tau kok kerja kita apa, jadi nggak usah pake disuruh-suruh dengan serius & maksa. Hahaha… Sedangkan waktu di sana, kita nggak dikasih kesempatan nyoba ini itunya, tapi disuruh nulis ini itu. #Payah.

Terus, harusnya di depan ada kontrak jelas, kita harus ngapain aja dan dapat apa aja, biar nggak penasaran. Hehehe… Karena ada beberapa kejadian kita diharuskan ngetwet banyak tapi apa yang kita terima nggak sesuai karena nggak ada omongan dari awal. #KitaJugaSalahNaik sepeda di Sumatra Barat

Bagiin dong tips bagi para blogger yang ingin punya blog yang populer seperti cumilebay.com.

  • Posting apa adanya, nggak usah ragu dan takut dicela
  • Rajin blogwalking ke blog-blog yang kece ataupun blog-blog baru untuk saling kenal.
  • Sharing postingan kita ke berbagai social media
  • Bangga jadi blogger, kalo kenalan atau ketemu siapapun, kasih tau kalo kita blogger nulis ini itu dan paksa mereka buka blog kita #LumayanNambahTrafik
  • Tampil beda dan punya karakter
  • Jangan pernah menjadi orang lain, jadi diri sendiri saja
  • Punya good attitude, jangan kebanyakan nyinyir di social media. Bagaimanapun brand-brand besar nggak suka ama blogger yang demen banget nyinyir nggak penting. #BanyakKasus

5 Destinasi favorit kamu di Indonesia dan alasannya?

  • Gue selalu jatuh cinta dengan Bali dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Jadi, berkali-kali ke Bali dalam 1 tahun nggak akan pernah bosan. Bali punya sesuatu yang baru dan unik. Hehehe… Budaya, tempat santai, semua ada. Dan gila-gilaan di Bali itu bebasssss. Hahaha…
  • Kepulauan Seribu: Lumayan deket sama jakarta, kalo lagi suntuk pengin ke pantai atau berenang hore, tapi nggak punya waktu atau nggak punya duit. Cukup hanya dengan 300 ribuan kita bisa liburan weekend seru di Pulau Seribu, banyak pulau yg bisa dikunjungi.
  • Jogja: Selalu bikin kangen dengan simbok-simbok berjarik dan berkebaya yang sopan santun ramah senyum bikin tentrem. Orang-orang berbahasa Jawa alus ini selalu bikin gue meleleh dengan keramahannya.
  • Pulau Tinabo: Jatuh hati dengan sepinya dan pasir putih yang panjang dan bersih.
  • Padang: Banyak yang bisa kita kunjungi kalo punya waktu banyak. Wisata kulinernya JUARA mampus. #Akusuka. Hopping island ke pulau-pulau yang sepi dan masih bersih, belajar budaya, alamnya yang mempesona macam Lembah Harau dan Ngarai Sianok.Cumi traveling di Indonesia

Apakah masih ada tujuan wisata impian yang bener-bener pengen kamu datangin? Kalau ada, ke mana & kenapa pengen ke sana?
Gue pengin banget bisa overland Flores & Sumba. Landscape-nya cantik banget dan pantai-pantainya kece.

Sebutkan 5 barang yang wajib kamu bawa setiap kali traveling selain uang & paspor.
HP, Kipas kecil buat kalo panas kegerahan, handuk kecil (gue mudah banget berkeringat kalo panas), Dry bag (Tas aman di segala situasi), sandal jepit + kancut warna warni. Hehee….

Sebagai ucapan terima kasih atas kesediaannya dijadiin profil traveler, silahkan boleh promosi apa saja :)
Kalo butuh info nggak penting tentang wisata Indonesia, bisa buka www.cumilebay.com dijamin bakal jatuh hati lalu dibakar blog gue yang penuh kancut itu. Hehehe. Semoga blog gue banyak memberi manfaat buat para penikmat jalan-jalan.

Catatan redaksi: ternyata pe-er juga ngasih bold dan highlight di postingan blog. Salut buat Cumilebay yang konsisten dengan gaya tersebut 😉

The post Profil Traveler: Cumilebay Maztoro (@cumilebaycom) appeared first on Pergi Dulu.

Itinerary di Singapura 5 Hari 4 Malam – bisa ditiru!

$
0
0

Minggu lalu teman kami Alda Agustine sudah membagikan tips untuk solo backpacker pemula ke Singapura berdasarkan pengalaman pribadinya. Kali ini dia ingin sharing itinerary 5 hari 4 malam yang disusun sendiri dan dijalaninya selama di sana. Itinerary ini juga dilengkapi dengan informasi beberapa rute MRT ke objek-objek wisata populer dan tentunya beserta gambaran budget yang diperlukan. Siapa tahu bisa dicontek buat yang punya rencana ke Singapura dan baru pertama kali juga. Simak sampai akhir ya!

Hari 1: Check-in hotel, Chinatown

  • Tiba di Changi Airport Terminal 1.
  • Beli kartu SIM (Singtel) di counter Changi –> Recommended!
  • Cari Ground Transportaion Desk, bilang pada petugas tempat yang mau kamu tuju lalu membayar tiket (kalau tidak salah $S10). Petugas akan menempelkan stiker di baju kamu lalu kamu diminta menunggu sampai mobil datang. Supir akan memanggil penumpang menurut tempat tujuan.
  • Tiba di 5footway Inn Chinatown, check-in, istirahat.
  • Jalan kaki sekitar Chinatown mulai dari hostel di Pagoda Street.

Chinatown di Singapura sangat bersih. Karena daerah pasar maka tempat ini selalu ramai sampai malam. Saya ikut blusukan untuk melihat-lihat. Berbagai barang dijual disana mulai dari baju-baju cheong sam sampai kartu pos.

Di depan saya berdiri Chinatown Heritage Center, sayangnya tempat ini sedang direnovasi dan baru buka lagi di pertengahan 2016.

Saya berjalan sedikit lagi dan menemukan Sri Mariaman Temple, sebuah kuil Hindu. Untuk masuk ke dalam kuil ini pengunjung harus melepas alas kaki dan menyimpannya di rak yang tersedia lalu bayar S$5 dan mengenakan jubah yang disediakan di depan pintu. Kalau bawa kamera, kamu harus bayar extra S$3. Suasana di dalam sangat tenang, yang terlihat hanya beberapa biksu dan dua orang laki-laki India sedang bermain musik. Saya berkeliling sambil mengagumi dekorasi kuil yang didominasi warna-warna cerah. Di ruang utama ada sebuah altar dan patung dewa-dewa. Di tengah kuil terdapat halaman luas dikelilingi bangunan dengan dekorasi ala India.

  • Keluar dari Pagoda Street lalu jalan sedikit ke kiri ada Chinatown Food Street dimana kamu bisa dapat makanan dan minuman murah meriah. Setelah makan saya memutuskan untuk kembali ke hotel karena harus istirahat untuk banyak jalan dam naik MRT besok paginya.Di dalam kuil Sri Mariaman

Hari 2: Merlion, Orchard Road

  • Dari Chinatown ke Merlion naik MRT kearah Punggol, turun di stasiun Dhoby Ghout (jalur ungu).
  • Dari Dhoby Ghout ganti MRT ke arah Marina Bay (jalur merah) turun di stasiun Raffles Place.
  • Jalan dari stasiun Raffles Place ke arah Singapore River sampai kamu menemukan Fullerton Hotel.
  • Menyeberang jalan dari Fullerton Hotel ke Merlion Park.

Merlion Park bisa dibilang ‘spot sejuta umat’ karena turis-turis pasti pergi ke sini. Banyak orang berfoto di dekat lambang kota Singapura itu. Patung Merlion berdiri menghadap Singapore River dan di tengah sungai saya melihat perahu kayu panjang beratap. Di sekeliling sungai juga ada beberapa dermaga.

Untuk bisa naik perahu yang bernama ‘bumbleboat’ itu, pengunjung bisa membeli tiket di loket seharga S$35 lalu menunggu di dermaga terdekat sampai perahu datang menjemput. Kamu akan dibawa berkeliling Singapore River sambil duduk dan mendengarkan audio tour guide yang menjelaskan tentang tempat-tempat dan bangunan-bangunan yang dilewati. Saya duduk di dekat jendela, menikmati udara segar sambil memotret gedung-gedung pencakar langit dan bangunan-bangunan kuno di sepanjang sungai.

  • Merlion Park ke Orchard Road naik MRT dari stasiun Raffles Place (jalur ungu) turun di stasiun Orchard.
  • Tujuan saya ke Orchard cuma untuk melihat toko buku Kinokuniya di mall Takashimaya. Bagi pencinta buku, tempat ini adalah surga karena luas dan koleksinya ratusan dalam berbagai subyek. Sayangnya kalau mau beli buku disini harus punya anggaran yang cukup besar. Jadi saya hanya muter-muter selama kurang lebih sejam lalu kembali ke hostel.
  • Dari Orchard naik MRT (jalur ungu) kembali ke Chinatown.Madame Tussauds Wax Museum

Hari 3: Sentosa Island

  • Dari Chinatown naik MRT (jalur ungu) turun di stasiun Harbourfront
  • Dari stasiun Harbourfront ke mall Vivo City lantai 3 cari stasiun Sentosa Express
  • Sentosa adalah tempat rekreasi mahal, untuk makan saja saya harus mengeluarkan S$30. Karena itu saya membatasi diri dengan hanya mengunjungi tempat-tempat yang saya mau. Berikut ini adalah beberapa tempat yang saya kunjungi di Sentosa.

Madame Tussauds Wax Museum (tiket S$S40)
Inilah alasan utama kenapa saya datang ke Sentosa. Kalau dulu cuma bisa melihat foto kakak saya di Madame Tussauds London, sekarang saya mengunjunginya sendiri. Karena terletak di bagian atas pulau, kamu harus naik beberapa escalator. Sampai disana juga tidak bisa langsung masuk karena harus mengantri. Dari tempat saya berdiri ada tulisan kalau untuk sampai ke pintu depan masih perlu waktu masih 90 menit! Museum ini berisi patung lilin selebriti dan orang-orang penting dunia, termasuk Presiden Sukarno! Setelah berkeliling naik perahu, kamu bisa masuk ke galeri dan melihat patung-patung lilin tersebut, juga berfoto bersama mereka. Luangkan waktu banyak di sini karena untuk melihat semua patung lilin saya memerlukan sekitar satu atau dua jam, termasuk untuk berfoto.

Underwater World Singapore (tiket S$30)
Bagi pencinta kehidupan bawah laut tempat ini pasti menarik karena terdiri dari banyak akuarium dengan berbagai jenis hewan laut di dalamnya. Akuarium utama adalah sebuah tangki raksasa berisi ikan-ikan laut besar seperti pari dan hiu yang bisa dikelilingi dengan ban berjalan. Di sekelilingnya terdapat akuarium kecil-kecil yang berisi hewan-hewan yang lebih kecil seperti siput, udang, dan ubur-ubur yang bisa berganti warna.Underwater World Sentosa

Hari 4: Jurong Bird Park, Night Safari

  • Dari Chinatown naik MRT (jalur hijau) turun di Boon Lay
  • Dari Boon Lay naik bus no. 194 turun di depan Jurong Bird Park

Tempat ini adalah taman seluas 20 hektar dimana berbagai jenis burung hidup. Luangkan waktu seharian untuk kesini karena jaraknya yang cukup jauh (kecuali kalau kamu menginap di daerah Jurong) dan lamanya waktu untuk melihat semua burung yang ada. Di sini kamu bisa keliling taman naik kereta yang disediakan sebelum menjelajah berjalan kaki. Ada beberapa spot menarik yang bisa dikunjungi diantaranya Pelican Cove. Kalau kamu tiba di sini sekitar jam satu siang, kamu bisa menonton penjaga taman melemparkan ikan ke segerombolan pelikan di dalam kolam.

Dari Pelican Cove kamu bisa pergi ke Lorry Loft untuk memberi makan burung betet. Makanannya berupa campuran madu lebah yang bisa dibeli di pintu masuk seharga S$2. Sambil berkeliling kamu member makan betet-betet yang langsung menghampiri begitu melihat makanan.

  • Dari Jurong Bird Park ke Night Safari naik MRT dari stasiun Jurong East turun di Choa Chu Kang. Dari Choa Chu Kang naik bus SMRT no. 927 turun di Singapore Zoo (Night Safari berada di samping Singapore Zoo).

Night Safari pada dasarnya adalah tur kebun binatang di malam hari. Di sini kamu diajak melihat satwa-satwa liar yang hidup di alam bebas. Sambil duduk di dalam kereta, kamu juga akan mendengarkan penjelasan dari audio tour guide tentang hewan-hewan yang ada disana, seperti rusa, gajah, harimau, singa, dan lain-lain. Di akhir tur pengunjung diingatkan akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan hewan-hewan tersebut dari kepunahan. Buat saya, atraksi ini adalah yang paling berkesan sekaligus jadi penutup perjalanan yang sangat bagus.

  • Dari Night Safari ke Chinatown naik bus double decker City Sightseeing Singapore (warna merah, bus stop di seberang Night Safari).Di Jurong Bird Park

Hari 5: Kembali ke Bandung

Saya memutuskan untuk naik MRT ke bandara Changi. Dari Chinatown naik jalur ungu sampai Outram Park kemudian ganti ke jalur hijau ke Changi Airport. Begitu tiba di bandara saya langsung menuju ke counter Air Asia untuk check in dan tak lama kemudian naik pesawat untuk pulang ke Bandung.

Seru banget kan itinerary perjalanan solo backpacking untuk pertama kalinya ke Singapura selama 5 hari 4 malam ini! Kalau penasaran berapa budget kasarnya untuk trip tersebut, Alda kasih bocoran nih kira-kira budgetnya seperti ini:

  • Tiket pesawat Air Asia harga promo Bandung-Singapura (pp) Rp. 1.100.000
  • Hostel 5footway Inn Chinatown 5 hari 4 malam Rp. 1.300.000
  • Uang pegangan selama di sana $S500 (sekitar Rp. 5.000.000 dengan kurs sekarang plus bawa extra Rp. 500.000 ($S50) buat cadangan)

Jadi kira-kira habisnya Rp. 7.500.000, itu sudah dengan hemat dan minim belanja :-)

Selamat menabung dan menyusun rencana perjalanan untuk ke Singapura!

The post Itinerary di Singapura 5 Hari 4 Malam – bisa ditiru! appeared first on Pergi Dulu.

Titip Bagasi di Bandara KLIA 2, Kuala Lumpur

$
0
0

Kami seringkali pilih transit di KL karena lewat sana ada budget airline yang lumayan banyak rutenya. Kalau transit di KL, biasanya kami pilih jam transit yang agak lama supaya bisa ada waktu untuk jalan-jalan dulu di kota. Tidak terlalu banyak juga yang bisa kami lakukan, cuma biasanya kami cukup senang untuk mampir sebentar ke kota untuk makan ataupun beli sesuatu. Nah…kadang-kadang pas transit kami bawa banyak barang bawaan. Di sinilah kita butuh informasi penitipan bagasi. Berikut ini kami bagikan informasi titip bagasi di Bandara KLIA 2, Kuala Lumpur.

Lokasi Penitipan Bagasi di KLIA 2

Ada 2 lokasi penitipan bagasi di bandara KLIA 2. Yang pertama adalah di depan terminal kedatangan (arrival) domestik. Begitu keluar dari area custom dan pemeriksaan bagasi, dari pintu keluar belok ke kanan. Di pojok sana ada Luggage Storage yang siap dititipi barang bawaan. Lokasi satu lagi ada di area perbelanjaan unit L2-136A, Level 2 Gateway@KLIA2 shopping mall. Keduanya buka 24 jam per hari dan 7 hari per minggu (alias tidak pernah tutup).

Harga Penitipan Bagasi di KLIA 2

Kita bisa memilih untuk menitip bagasi per loker ataupun per bagasi. Kalau barang-barang yang dititip ukurannya kecil tapi banyak, lebih baik pilih yang bayar per loker. Namun jika bentuknya berupa koper besar, biasanya bayar per koper ataupun per loker hampir sama biayanya. Meskipun hanya perlu dititip beberapa jam, sistem penitipan di sana dihitung per 24 jam. Jadi minimal bayar penitipannya untuk 24 jam. Range rate mulai dari 1-6 hari, 7-14 hari dan di atas 15 hari. Untuk lebih jelasnya, rate penitipan bisa dilihat di foto berikut ini. (Foto diambil bulan September 2015)Tarif Penitipan bagasi di KLIA2

Tips Penitipan Bagasi di KLIA2

  • Sediakan paspor.
  • Jangan simpan barang berharga atau dokumen penting di bagasi yang dititip.
  • Perhatikan jam pengambilan. Kalau lebih, bisa kena charge extra.
  • Pembayaran hanya terima uang tunai dan dalam bentuk Ringgit Malaysia (RM).
  • Pastikan dapat tanda terima untuk pembayaran sekaligus untuk pengambilan.

Jadi, sekarang ga usah khawatir lagi kalau mau titip bagasi di Bandara KLIA2, Kuala Lumpur. Apakah kalian ada yang punya info tentang penitipan bagasi di bandara-bandara lain? Boleh share di sini biar bermanfaat informasinya :)

The post Titip Bagasi di Bandara KLIA 2, Kuala Lumpur appeared first on Pergi Dulu.

11 Kuliner Hitam di Bandung yang Bikin Penasaran

$
0
0

Setelah beberapa waktu yang lalu kami membuat daftar 10 Kuliner Green Tea di Bandung, kali ini kami mengikuti trend kuliner hitam dan mencoba masing-masing makanan berikut. Kuliner hitam ini adalah makanan-makanan yang sengaja dibikin warnanya hitam gelap, ada yang berasal dari tinta cumi, ada yang pakai arang, coklat/kopi, dll. Katanya arang punya manfaat bagi kesehatan. Simak dan catat baik-baik daftar makanan berikut ini, siapa tahu mau sekalian dikunjungi kalau sedang wisata kuliner di Bandung.

1. Nasi Kalong

Meskipun sebenarnya warnanya tidak hitam pekat, nasi yang digunakan di Nasi Kalong ini seringkali disebut nasi hitam. Warnanya sebenarnya ungu gelap. Katanya sih terbuat dari nasi merah yang dicampur dengan kluwek yang berwarna hitam pekat dan bumbu rempah lainnya. Nasi hitam ini kemudian ditemani oleh berbagai sayuran yang bisa dipilih sendiri seperti saat sedang prasmanan. Nasi Kalong yang berlokasi di Jalan R.E. Martadinata (Riau) ini hanya buka malam hari, mulai dari jam 7 hingga jam 2-3 pagi atau hingga habis. Nasi Kalong ini juga termasuk dalam daftar 10 kuliner Bandung enak yang paling dicari.Nasi Kalong

2. Nasi Goreng Hitam Warung Legoh

Sama dengan keberadaan Nasi Kalong, Nasi Goreng Hitam ini juga sebenarnya sudah lama exist dan bukan baru muncul akhir-akhir ini karena tren makanan hitam. Nasi Goreng Hitam yang disajikan di Warung Legoh ini menggunakan tinta cumi dan rempah-rempah lain yang bikin rasanya sangat kaya, full of flavors banget deh. Dengan dicampur  irisan cumi dan daun bawang serta telor ceplok di atasnya, nasi goreng hitam ini jadi menu populer di Warung Legoh yang berlokasi di Jalan Sultan Agung no. 9, depan sekolah St. Aloysius Bandung.Nasi goreng item

3. Mie Hitam

Kalau di Jakarta sudah ramai terkenal mie item yang diinfus tinta cumi, di Bandung juga sekarang sudah ada beberapa lokasi mie hitam. Namun menurut berita yang beredar, warna hitamnya bukan dari tinta cumi, melainkan dari charcoal powder. Mie hitam yang sudah sempat kami coba adalah Mie Hitam di Mamayu Mie Bakso (HALAL). Lokasi utamanya ada di Jalan Pasundan 66, tapi mereka juga punya konter di Food Lot Pasar Modern Batununggal. Walaupun warnanya hitam, tapi rasanya enak banget, mungkin karena racikan bumbu dan minyaknya pas. Di atasnya ditaburi ayam cincang, daun bawang dan kerupuk pangsit mini. Lokasi lain yang juga menyediakan Mie Hitam: Bakso Boedjangan (ada banyak lokasi, cek aja langsung ke website mereka) dan Bakmi Nongkrong (salah satunya di In & Out Urban Eatery Jalan Burangrang).Mie hitam

4. Roti Hitam

Kuliner hitam berikutnya merambah ke dunia bakery. Roti yang biasanya kuning/coklat kali ini disajikan hitam pekat. Pertama kali tahu tentang roti hitam ini dari @rotindo (pabrik roti yang berlokasi di Jalan Kopo 118), bahkan mereka sempat menjadi sponsor acara Temu PergiDulu di Bandung tanggal 4 Juni 2015 yang lalu. Sebenarnya rotinya tidak ada rasa khusus, hanya warnanya saja yang hitam legam. Roti hitam yang dibuat oleh @rotindo ada banyak sekali jenisnya, mulai dari roti tawar, roti isi manis ataupun asin/pedas, bahkan ada juga burger bun dan bread cone hitam (penasaran bentuknya? Intip langsung Instagramnya). Selain di @rotindo, kami juga menemukan berbagai roti hitam di Baker Street (Jalan Cimandiri 18). Di sana ada Banana charcoal (Rp 14.000), roti hitam isi ayam pedas, dan roti tawar dalam bentuk loaf.Roti hitam

5. Martabak Mr. Black

Martabak Mr. Black ini sebenernya juga udah lama keberadaannya. Martabak hitam di sini ga terbuat dari arang sih, kalo yang ini pilihannya bisa martabak dengan adonan rasa kopi atau coklat. Kemarin ini kami coba yang martabak coklat. Isinya standar bisa pilih sendiri mau pakai kacang, pisang, keju, jagung, dll. Harga untuk martabak kopi/coklat standar Rp 28.000,- kemudian kalau pakai keju jadi Rp 31.000,-. Salah satu gerobaknya ada di Jalan Abdurrahman Saleh sejajar dengan BCA dan tidak jauh dari lokasi kue balok yang ramai malam-malam. Bukanya juga sepertinya cuma sore/malam. Martabak Mr Black

6. Burger hitam

Seiring dengan tersedianya banyak roti hitam, maka sekarang banyak juga tersedia Burger Hitam. Salah satu yang pernah kami coba adalah burger hitam di Burgerocks yang ada di Jalan Riau 18 yang kedainya berupa container di depan FO Aamani/Formen. Varian Burger Hitam yang tersedia ada 7 macam yaitu Smoky Bandits, Godfather, Almighty, Double Almighty, Trinity, Chumbawamba dan Triple-X. Namun selain itu juga ada hotdog yang bisa menggunakan roti hitam. Tapi kalau tidak suka bun hitam juga ada bun yang biasa koq. Siap-siap agak berantakan makannya karena banyak saus mayonaise yang justru bikin enak. Harganya mulai dari Rp 30.000an sampai yang paling mahal Ro 86.000,-. Selain di Burgerocks, burger hitam juga bisa didapat di Sonoma Resto (Jalan Bengawan 33) dan Popolo Burger n Shake (Jalan Bengawan 22).Burgerock

7. Donat Hitam dan Charcoal Almond Milk

Selain roti hitam, ternyata di Baker Street kami juga menemukan Donat Charcoal (Rp 16.000) dan Charcoal Almond Milk (Rp 35.000). Donatnya sih biasa saja, warna hitam pekat kemudian ditabur pakai gula halus. Almond Milk-nya buatan Spencer’s Grocery Premium (@spencersindonesia), ada beberapa varian selain charcoal juga ada green tea dan rasa lainnya. Rasa almond milk-nya enak karena dicampur pakai dates (kurma) – pemanis alami pengganti gula. Sedangkan untuk efek activated charcoal-nya bener-bener terasa, terbukti besoknya hasil pembuangan langsung berwarna hitam pekat. #oops *too much information*Charcoal Almond Milk dan Charcoal Donut

8. Black Cookies @joandjoshcookies

Bukan hanya dunia roti, ternyata black powder sudah merambah ke dunia cookies. Kami sempat mencicipi 5 jenis cookies yang dibuat oleh @joandjoshcookies yang semuanya hitam: black sagoo, rocky nastar (rockstar), black lidah kucing, black crispy dan black kaastengel. Semuanya enak dan buttery banget baik dari wangi maupun rasanya waktu lumer di mulut. Menurut ownernya, warna hitam dari black cookies itu dibuat dari vegetable carbon black powder yang dijamin HALAL. Untuk black kaastengel, mereka menggunakan wijsman butter yang dipadukan dengan keju edam + parmesan sehingga rasanya lebih gurih dan wangi butter-nya lebih tertahan. Jadi ngiler kan? Yang penasaran bisa langsung aja meluncur ke website mereka di www.joandjoshcookies.com atau instagram @joandjoshcookies buat order ataupun sekedar tanya-tanya.Charcoal cookies

9. Charcoal Ice Cream

Penasaran dengan es krim rasa arang? Saya mencoba Charcoal Ice Cream di Koyuki Japanese Ice Cream yang ada di Riau Junction. Koyuki Ice Cream bentuknya cuma mesin es krim yang ada pilihan charcoal atau green tea (atau setengah-setengah). Harganya Rp 10.000,-. Pilihannya bisa pakai cone atau pakai cup. Ternyata warna hitamnya benar-benar gelap. Setelahnya masih ditaburi topping sejenis pastry kering dan marshmellow, jadi terlihat cantik. Waktu dimakan, ternyata rasanya tak sengeri warnanya, bahkan sangat terasa milky.  Selain di Koyuki, charcoal ice cream juga ada di @rotioppa (Jalan Surapati), @enoshimabdg yang ada di sebelah Ramen Hakata Ikkousha Jalan R.E. Martadinata dan Sour Sally yang punya charcoal froyo (frozen yoghurt).Charcoal Ice Cream - Koyuki

10. Black Ramen (Kuro Charcoal Noodle)

Dari mie hitam, rupanya Rumzat Simplisio (Jalan Karapitan 45A) berkreasi membuat ramen hitam yang diberi nama Kuro Charcoal Noodle. Dengan menggunakan mie hitam yang berbahan arang bambu, ramen ini dihiasi dengan banyak sekali topping mulai dari wakame (rumput laut), jamur kuping, tamago, baso ikan, daun bawang, wortel hingga chicken katsu. Kuahnya bisa pilih dari Tamago miso, wakame, kare, chizu (keju), miruku (susu), butter tonyu (susu kedelai + butter) atau matchazu (kuah keju green tea). Seporsi yang harganya cuma Rp 35.000,- ternyata cukup mengenyangkan tanpa bikin eneg. Dijamin HALAL pula!Black Ramen

11. Charcoal Pizza & Charcoal Calzone di Eatalia

Roti dan burger sudah dibuat hitam, pizza pun tidak mau ketinggalan. Sebuah restoran yang memang spesialis menyajikan berbagai jenis makanan Italia ikut meramaikan dunia kuliner hitam dengan Charcoal Pizza dan Charcoal Calzone. Saat ini ada 3 jenis pizza hitam dan 3 jenis calzone hitam yang ada di Eatalia (Jalan Lengkong Besar 45). Pizza-nya sendiri tidak terlalu beda dengan pizza biasa, hanya saja menggunakan roti hitam dari bahan activated  black charcoal. Sedangkan calzone-nya sangat banyak menggunakan keju. Harganya sekitar Rp 76.000 – Rp 78.000 belum termasuk pajak.Charcoal Calzone

Sekian dulu liputan kuliner hitam di Bandung yang saat ini sedang naik daun. Nanti kalau ada lagi yang menarik akan kami update beritanya. Jadi, yang mana kuliner hitam yang sudah pernah kamu coba di Bandung dan yang mana favorit kamu?

Disclaimer: semua yang tercantum di dalam daftar ini tidak ada unsur endorsement dari pihak penjual. Beberapa kami datangi langsung ke lokasi (secara secretive), beberapa kami pesan lewat Go-Food, dan beberapa kami minta sample untuk dikirimkan. Jika ada yang numpang beriklan melalui komentar di bawah ini maka akan langsung kami hapus komentarnya. 

The post 11 Kuliner Hitam di Bandung yang Bikin Penasaran appeared first on Pergi Dulu.

Panduan Halal untuk Wisatawan Muslim ke Australia

$
0
0

Karena lokasinya yang cukup dekat, wajar saja kalau banyak wisatawan asing dari Australia datang ke Indonesia, demikian juga sebaliknya, semakin banyak wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Australia. Pertanyaan yang kerap muncul sama seperti saat hendak bepergian ke negara-negara Barat, yaitu “Susah ga cari makanan halal?”. Sebagai negara yang multikultural, sebenarnya tidak sulit mencari makanan halal di Australia. Selama kami di Australia pasti selalu ada saja tempat makan dengan sertifikasi halal. Bahkan kami sudah mencatatkan beberapa tempat makan halal di Sydney yang akan kami tuliskan di blog ini minggu depan. Kabar baiknya, ternyata sekarang sudah ada panduan makanan halal resmi dari pihak pemerintah Australia!

Tanggal 3 September 2015 yang lalu Tourism Australia baru saja meluncurkan panduan wisata terbaru untuk menarik dan meningkatkan pengalaman berwisata bagi wisatawan Muslim, terutama wisatawan dari Asia Tenggara, ke Australia. Muslim Travel Guide to Australia ini berfokus pada kebutuhan para wisatawan Muslim dalam menemukan tempat-tempat terbaik untuk dikunjungi, berbelanja, menikmati pengalaman kuliner, dan beribadah.Australia Guide for Muslim Visitors

Jadi, panduan yang berjudul “Explore Australia from Unique Wildlife to Urban Wonders” ini isinya bukan cuma panduan mencari makanan halal di Australia saja, namun juga ada rekomendasi 5 Must Do Experiences, Best Shopping Places  serta yang paling penting informasi lokasi tempat ibadah (mesjid) di masing-masing 8 negara bagian di Australia (Australian Capital Territory, New South Wales, Northern Territory, Queensland, Tasmania, Victoria, Western Australia, South Australia).

Berisi 68 halaman dan tersedia dalam Bahasa Inggris, buku pedoman ini disusun oleh Tourism Australia dan HalalTrip. Untuk daftar restoran Halal terbaik di area tersebut, mereka menggunakan CrescentRating yang sudah terpercaya. Info mengenai CrescentRating bisa dibaca langsung di dalam buku panduan. Selain beberapa nama restoran masakan Indonesia, ada juga nama-nama tempat makan  Turki, Asia Selatan, dan Timur Tengah.

Pedoman ini kini sedang didistribusikan ke berbagai agen perjalanan dan rekanan terkait supaya nantinya kalian bisa dapat versi cetaknya. Namun sementara ini bagi yang butuh silakan langsung saja download di www.australia.com dan www.halaltrip.com.

Kami sudah berhasil download buku panduan tersebut. Saat mau download diberikan pilihan apakah mau didownload untuk digunakan di tablet/iPad atau mau didownload untuk dicetak/print. Sebelumnya masukkan nama dan alamat email serta beri tanda apakah mau dikirimi email berlangganan jika ada update informasi. Ternyata buku panduannya bagus sekali, full colour dengan dengan foto-foto menarik dan teks yang mudah dibaca.

Jadi, tunggu apa lagi? Langsung saja download Panduan Halal untuk Wisatawan Muslim ke Australia ini! Semoga bermanfaat :)

Download Panduan Halal Di Sini

The post Panduan Halal untuk Wisatawan Muslim ke Australia appeared first on Pergi Dulu.

Viewing all 110 articles
Browse latest View live