Quantcast
Channel: Susan Natalia Poskitt – Pergi Dulu
Viewing all 110 articles
Browse latest View live

6 Kuliner Berkuah di Solo yang Enak

$
0
0

Kota Solo tidak identik dengan sebutan kota museum seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, ataupun memiliki bentangan pemandangan alam yang indah seperti Kabupaten Karanganyar. Tapi jangan keburu panik dan ragu saat hendak berlibur ke Kota Solo, karena kota ini punya ragam kuliner tradisional yang enak semua dan sayang untuk dilewatkan. Sebut saja kota ini Kota Kuliner. Saking banyaknya macam kuliner dari pagi sampai subuh, kali ini akan fokus ke kuliner berkuah yang nikmat dimakan di musim dan waktu kapan saja. Halim Santoso, blogger asli Solo pemilik Jejak BOcahiLANG ini siap membagikan tips kuliner enak di Kota Solo, kali ini khusus makanan berkuah. Disimak ya!

1. Bakso Solo Pawiroredjo

Siapa yang tidak mengenal Bakso? Banyak tukang bakso di kota manapun memberi embel-embel gerobak baksonya “Solo” atau “Malang”. Bakso Solo berbeda dengan bakso Malang yang dipenuhi banyak lauk tambahan berupa pangsit goreng, bakso urat, dan pelengkap yang lain. Bakso Solo hanya berupa bulatan daging sapi yang berukuran kecil dengan pelengkap bihun atau bakmi ditambah pangsit goreng dan terkadang ada cuwilan daging.

Ada banyak pilihan warung-warung bakso di Kota Solo, salah satu yang terkenal adalah Bakso Pawiroredjo yang sudah dijalankan selama tiga generasi dan memiliki beberapa cabang seperti di Beteng Trace Center (BTC), Jalan Suryo Pranoto dan Pasar Klewer. Menjadi favorit pemburu kuliner karena olahan daging sapinya yang lembut saat digigit serta kuah kaldunya yang tidak terlalu banyak bumbu. Harga mulai dari Rp 15.000 per porsi sudah lengkap dengan bihun atau bakmi.Bakso Pawiroredjo

2. Soto Ayam Gading

Warung soto sama banyaknya dengan warung bakso di Kota Solo. Mau cari soto jenis apapun ada, mulai dari soto daging ayam kuah bening, soto daging sapi, hingga soto kwali. Dari mulut ke mulut wisatawan luar kota, mereka sering menyarankan kerabatnya untuk mampir ke salah satu warung Soto Ayam yang terletak di Jalan Brigjend Sudiarta, Gading. Kuahnya bening dilengkapi dengan suwiran daging ayam dan taburan bawang goreng.

Rasa enaknya sendiri relatif dari masing-masing lidah pengunjung. Harga seporsi soto dari warung yang buka mulai pagi hingga siang hari ini mulai dari 8.000 rupiah untuk semangkuk Soto Ayam tanpa nasi dan Rp 12.000 untuk satu mangkok Nasi Soto Ayam. Tidak banyak bumbu dan resapan kaldu dari daging yang minim membuat rasanya sedikit hambar. Harus dilengkapi kecap, sambal dan garam agar terasa lebih lezat.Nasi Soto Gading

3. Soto Triwindu

Berbeda dengan Soto Ayam Gading yang berkuah bening, soto daging yang satu ini menggunakan racikan bumbu warisan dari alm. Hj Yosomarto yang berdiri sejak tahun 1939. Saat menyesap kuahnya, terasa sekali bumbu rempah yang dimasak bersama kuah kaldu daging sapinya. Warung sederhana ini dulunya terletak di belakang Pasar Antik Triwindu. Setelah Pasar Triwindu direnovasi, warungnya terpaksa pindah di Jalan Teuku Umar 42, Keprabon. Meski sudah ganti alamat, pelanggannya tetap mengenalnya dengan sebutan Soto Triwindu.

Semangkuk Soto Triwindu hanya dihargai Rp 11.000 saja, sudah lengkap dengan nasi putih. Selain kuah kaldunya yang lezat, keunggulan lain dari Soto Triwindu adalah aneka lauk tambahan yang dijajar rapi di rak khusus tiap meja makan. Mulai dari tempe goreng, sate telur puyuh, bakwan serta babat gongso yang banyak diburu pelanggannya.Soto Triwindu

4. Bakmi Thoprak Yu Nani

Kuliner ini masih terdengar asing bagi beberapa kalangan, padahal bakmi thoprak sudah menjadi kuliner tradisional yang khas di Kota Solo. Awal mulanya racikan bakmi dengan irisan daging sapi, cakwe, tahu, tempe, kubis, taoge, kacang goreng ditambah potongan sosis solo yang diguyur kuah kaldu daging sapi ini dikenal warga saat mereka tengah menonton pertunjukan Ketoprak di Taman Balekambang tahun 1970-an. Mereka makan sembari menonton grup ketoprak favorit mereka seperti Srimulat, maka dari itulah makanan ini lambat laun dikenal dengan nama Bakmi Thoprak.

Pengunjung bisa memilih lauk antara irisan daging sapi dan cuwilan lemak sapi dengan harga mulai dari Rp 12.500. Sejauh ini warung Bakmi Thoprak Yu Nani yang terletak di Jayengan masih menjadi favorit pemburu kuliner. Setelah dijalankan oleh generasi ketiga, dia mulai membuka cabang yang terletak tidak jauh dari tempat asalnya, yakni di Jalan Gatot Subroto tak jauh dari Masjid Darussalam. Bakmi Thoprak Yu Nani buka dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore.Bakmi Thoprak Yu Nani

5. Timlo Sastro

Dulu Warung Timlo Sastro mendirikan lapak sederhana di pinggir jalan Warung Pelem berdekatan dengan Pasar Gede hardjonagoro, setelah semakin ramai pelanggan mereka pindah ke Jalan Kapten Mulyadi, Pasar Gede Timur no.1, Balong. Keunikan dari kuliner khas Solo ini adalah dadar gulung yang telah diisi suwiran daging ayam. Tak hanya itu saja, kuah kaldu dengan bumbu yang khas dilengkapi dengan potongan hati rempela ayam dan telur kecap semakin menambah kenikmatan Timlo Sastro.

Porsinya lumayan mengenyangkan, harganya juga tidak terlalu mahal, Rp 12.000 untuk seporsi Sosis Telur dan Rp 16.000 untuk seporsi Timlo komplit. Warung yang buka mulai dari jam 7 pagi sampai 2 siang ini selalu ramai saat jam makan pagi dan makan siang. Saat musim liburan bisa dipastikan Timlo Sastro tutup lebih awal karena persediaan sudah habis. Jangan keburu kecewa saat mendapati Timlo Sastro di Balong sudah tutup, ada cabang lain di Jalan Dr. Wahidin no. 30, Penumping yang buka hingga malam hari.Timlo Sastro Balong

6. Sup Mandarin Omah Selat

Kuliner yang satu ini sepintas mirip sup rumahan dengan wortel, kacang polong, biji jagung manis. Tapi tunggu dulu, sup mandarin disajikan dengan daging dua lapis yang terdiri dari lapisan gelap terbuat dari daging sapi yang sudah digiling, lalu lapisan terang terbuat dari gilingan daging ayam.

Rasanya jangan ditanya lagi, manis dan gurih dari daging berpadu rasa dengan kuah kaldu ayamnya. Ada beberapa rumah makan yang menjual kuliner yang mungkin bisa ditemui di kota lain juga. Tapi bagi saya pribadi dan beberapa kawan yang pernah mencicipinya, Sup Mandarin di Omah Selat terasa nikmat. Omah Selat yang terletak di Jalan Gotong Royong no.13, Jagalan buka dari pagi hingga sore hari jam 4 sore menjual seporsi Sup Mandarinnya mulai dari harga Rp 12.000.Sup Mandarin Omah Selat

Sebenarnya masih ada banyak kuliner nggak kalah enak di Kota Solo. Sengaja tidak saya tulis semua agar kawan-kawan semakin penasaran dan nggak sabar untuk segera mencicipi kuliner maknyus Kota Solo secara langsung. Sekali lagi karena Solo itu kota kuliner, kulinerlah sampai kenyang di kota ini. Selamat berwisata kuliner!

The post 6 Kuliner Berkuah di Solo yang Enak appeared first on Pergi Dulu.


Review Hotel: Best Western Kemayoran, Jakarta

$
0
0

Kalau biasanya saat kami berkunjung ke Jakarta kami menginap di sekitar Cikini ataupun di dekat ‘center’ (baca: dekat ke Stasiun Kereta Api), kali ini karena kami ada undangan pernikahan di sekitar daerah Kemayoran, maka kami pun mencari penginapan di daerah sana. Kebetulan beberapa waktu sebelumnya memang kami sempat dihubungi oleh pihak Best Western Kemayoran mengenai review hotel, oleh karena itu kali ini pun langsung memutuskan untuk mencoba menginap di Hotel Best Western Kemayoran. Simak review lengkapnya ya :)Resepsionis di Best Western Kemayoran

Lokasi

Secara lokasi, Best Western Kemayoran ini cocok sekali untuk tamu-tamu yang punya acara di JIExpo Kemayoran. Selain acara besar Jakarta Fair setiap tahunnya, di JIExpo juga ada banyak sekali acara eksibisi yang diadakan sepanjang tahun. Belum lagi ada banyak hall yang disewakan sebagai gedung pernikahan. Bahkan sahabat saya yang berencana menikah di JIExpo tahun depan sudah merekomendasikan untuk menginap di Best Western Kemayoran karena lokasinya yang dekat. Selain itu, dari Best Western Kemayoran tidak terlalu jauh (dibandingkan dari pusat kota) jika ingin ke daerah Ancol untuk liburan bersama keluarga dan Kelapa Gading yang merupakan surga kuliner di daerah Jakarta Utara. Jadi kemarin kami sempat mampir ke Kelapa Gading dan mencoba brunch di Six Ounces Coffee. Tidak terlalu jauh lah.Kamar luas di Best Western Kemayoran

Kamar

Urusan kamar, sebagai hotel bintang 4, kualitasnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Kamar Super Deluxe yang kami tempati sangat luas. Sebagian lantainya berupa floor board sehingga tidak dingin saat diinjak. TV layar datar yang lebar terpasang di dinding tepat di depan ranjang sehingga sangat nyaman kalau mau nonton TV sambil tidur-tiduran. Kasur dan bantalnya sudah pasti sangat empuk sehingga bikin tidur pulas dan malas bangun. Best Western Kemayoran memiliki 5 tipe kamar (Superior, Deluxe, Super Deluxe, Junior Suite, Suite Room) dan kamar yang paling murah bisa didapat seharga Rp 500.000,- (sudah termasuk pajak). Value for money yang sangat bagus untuk ukuran hotel bintang 4.

Klik di sini untuk lihat harga terbaru dan review lain dari Hotel Best Western Kemayoran.Area bakery saat breakfast di Onyx Restaurant

Makanan

Menginap di Best Western Kemayoran bisa ambil yang sudah termasuk buffet breakfast yang banyak sekali pilihannya. Dari makanan tradisional Indonesia seperti soto ayam sampai sarapan ala Barat seperti roti dan omelet semuanya tersedia lengkap. Bahkan area rotinya pun dibuat menarik dengan berbagai roti warna-warni dan roti kura-kura raksasa.

Selain Onyx Restaurant yang ada di lantai dasar, Best Western Kemayoran juga punya satu tempat hangout spesial bernama Sky Lounge. Berlokasi di lantai 21, Sky Lounge memiliki pemandangan terbentang luas dengan kaca-kaca bening yang menawarkan skyline kota Jakarta. Sky Lounge bisa digunakan untuk hangout dengan rekan bisnis ataupun teman-teman di bar, nobar event-event olahraga melalui big screen ataupun candle light dinner romantis bersama pasangan.Buffet Breakfast Best Western Kemayoran

Fasilitas

Bicara soal fasilitas, sudah kami sebutkan dalam review-review hotel sebelumnya kalau buat kami yang jadi prioritas dalam mencari hotel adalah ketersediaan wifi. Untungnya di Best Western Kemayoran ini wifi tersedia di setiap sudut bangunannya. Saat check-in setiap tamu diberikan catatan kecil berisi username dan password wifi. Sayangnya koneksi wifi terputus jika tidak digunakan selama beberapa lama (idle), sehingga harus bolak-balik log in. Tapi yang penting ada dan gratis sih :)

Fasilitas hotel lainnya tidak sempat kami ‘cicipi’ tapi yang pasti di Best Western Kemayoran ada fitness center yang bisa digunakan oleh semua tamu, kolam renang unik yang berbentuk seperti lagoon yang panjang mengalir dan ada banyak sudut-sudut sofa yang bisa digunakan jika perlu tempat untuk diskusi dengan non-tamu.Fasilitas fitness center di Best Western

Berdasarkan pengalaman kami menginap di Best Western Kemayoran, kami merasa servis yang diberikan cukup memuaskan. Proses check-in dan check-out sangat cepat, room service juga cepat tanggap dan stafnya ramah. Jadi kalau kebetulan kalian sedang ada urusan ke daerah Kemayoran dan butuh rekomendasi penginapan, silakan coba Best Western Kemayoran.

Klik di sini untuk lihat harga terbaru dan review lain dari Hotel Best Western Kemayoran.Sky Lounge di Lantai 21 Best Western Kemayoran

Best Western Kemayoran
Alamat: Blok A5 Kemayoran, Jl. Benyamin Suaeb, Jakarta Pusat
Telepon: (021) 65853888

The post Review Hotel: Best Western Kemayoran, Jakarta appeared first on Pergi Dulu.

Profil Traveler: Claudia Kaunang (@ClaudiaKaunang)

$
0
0

Nama yang satu ini pasti sudah sangat dikenal di dunia buku panduan traveling. Sudah banyak sekali menulis panduan untuk budget traveling, wanita yang satu ini juga akhir-akhir ini suka membuat trip bersama ke luar negeri. Buat yang susah cari teman jalan, mungkin trip yang dibuatnya ini bisa jadi alternatif yang layak dipertimbangkan. Simak wawancara singkat kami dengan Claudia Kaunang, berkaitan dengan hobi traveling dan kesibukan yang sedang dijalaninya sekarang. Jangan lewatkan juga kuis berhadiah magnet dari CK dalam rangka menyambut peluncuran buku terbarunya!


Nama: Claudia Kaunang

Twitter:

URL (blog): claudiakaunang.com

Kota Asal: Jakarta

Domisili: Jakarta

Ceritakan sedikit tentang Claudia Kaunang
Saya lahir dari keluarga pecinta jalan-jalan, dan rasanya saya tidak pernah ada satu momen pun dalam hidup saya yang tidak jalan-jalan. Sejak kecil kami sekeluarga terbiasa piknik dua kali dalam setahun, baik itu untuk liburan pribadi atau pulang kampung ke rumah oma. Jadi memang saya sudah terbiasa jalan-jalan dan malah ada yang kurang kalau tidak jalan-jalan.

Dua tahun sebelum buku pertama saya diterbitkan pada tahun 2009, saya sudah berniat membuat buku panduan perjalanan. Ide awalnya tentu karena saya suka traveling dan berniat untuk berbagi pengalaman. Sekarang, impian saya bergeser bukan lagi hanya berbagi pengalaman melalui buku atau media lain, tapi juga memasyarakatkan traveling. Saya percaya kalau traveling membuat kita lebih cerdas, dan saya ingin mencerdaskan bangsa melalui traveling.CK di Sarajevo

Sekarang lagi sibuk apa sih?
Saya tetap sibuk traveling, menyelesaikan utang buku, rekaman di radio untuk acara saya #FeMaleTravel dan mengelola kegiatan jalan-jalan yang bernama #TripBarengCK. Tahun kemarin sempat juga bikin #Trip100Dollar dan #ArisanTraveling, tapi sementara berhenti dulu.

Kapan kamu mulai tertarik dengan dunia traveling dan apakah ada trigger yang membuat kamu ingin lebih berkecimpung di dunia traveling?
Saya nggak tahu apa yang membuat saya mulai tertarik traveling hehehe… saya merasa semuanya mengalir begitu saja. Mungkin karena terbiasa diajak jalan sama orang tua, makanya saya juga suka jalan-jalan.

Saya nggak punya alasan yang tepat kenapa ingin lebih berkecimpung di dunia traveling. Fokus utama saya adalah jalan-jalan… dan saya akan terus jalan-jalan sampai mungkin saya merasa cukup.

Dari sekian banyak pengalaman travelingnya, ceritakan tentang pengalaman paling berkesan waktu travelling itu di mana & kenapa?
Semua perjalanan yang saya lakukan berkesan, apalagi kalau pergi dengan group #TripBarengCK, hehehe, pasti ada aja ceritanya. Tapi mungkin kalau ada tempat yang saya lagi suka banget, itu Bosnia and Herzegovina. Going there was my best travel decision this year.

Aspek apa yang paling kamu suka saat traveling?
Traveling mendekatkan saya dengan Tuhan. Traveling membuat saya bersyukur lebih banyak, lebih sering, dan lebih dalam.Buku Traveling is Possible

Claudia Kaunang kan sudah banyak sekali menulis buku-buku panduan wisata ya. Bisa ceritakan bagaimana awalnya sehingga bisa jadi penulis buku-buku panduan wisata? Seperti yang tadi sudah diceritakan, saya mulai berniat untuk menyusun buku panduan perjalanan di tahun 2007, tapi baru dua tahun kemudian buku pertama saya “Rp2 juta Keliling Thailand, Malaysia dan Singapura” terbit dan hingga sekarang sudah 10 kali cetak. Karena permintaan yang cukup banyak, tahun kemarin (2014) buku tersebut dicetak lagi dengan edisi republish dan disesuaikan kursnya. Kalau dihitung, buku pertama saya ini sudah terjual lebih dari 20.000 eksemplar. Awal bulan November nanti saya akan mengeluarkan buku terbaru: Traveling is Possible! yang berisi kutipan inspirasi tentang perjalanan.

Pertemuan saya dengan penerbit Bentang Pustaka diawali dengan postingan di sebuah milis yahoogroups. Postingan tersebut berisi tawaran menulis buku panduan perjalanan. Saya mengirimkan email berisi proposal ke editor akuisisinya dilanjutkan dengan presentasi singkat, dan saya langsung diterima. Dua minggu setelah itu saya berangkat untuk menulis dan buku selesai dalam kurang lebih satu bulan. Tiga bulan setelah keberangkatan, buku pertama saya terbit.

Bagaimana proses penulisan buku panduan itu sendiri? Apakah saat mengunjungi suatu negara sudah tahu akan menulis buku panduan sehingga banyak mencatat info ini itu untuk keperluan buku? Atau seperti liburan biasa saja baru nantinya banyak riset untuk penulisan buku?
Saya orang yang sangat mudah menghafal hanya dengan melihat, jadi kadang tidak perlu mencatat pun ingat. Tapi itu dibutuhan konsentrasi, ya. Untuk 6 buku panduan yang sudah saya tulis dalam kurun waktu 2009-2012, saya menerapkan sistem catat dan ingat. Jadi walau judulnya jalan-jalan, tetap harus do the extra work dengan banyak mencatat dan mengingat.

Apakah ada tips dan trik khusus untuk penulisan buku bergaya panduan travel?
Nggak ada sih, mungkin yang harus ditekankan adalah bagaimana kita bisa mempertanggung-jawabkan isi tulisan di buku panduan perjalanan ini.

CK sendiri profesinya sebagai fulltime writer atau ada rutinitas pekerjaan lain?
I’m wearing too many hats :) Tapi saya suka menyebut diri saya sebagai Travel Expert, karena saya bukan hanya penulis buku, tapi juga pengelola acara di radio, acara jalan-jalan, menjadi pembicara tentang traveling di kampus dan perusahaan, punya online travel shop (walau sekarang lagi vakum), dan menjadi buzzer di social media.Trip Bareng CK di Luxembourg

Claudia Kaunang juga sudah banyak membuat ‘#TripBarengCK’. Bagaimana asal usul terciptanya trip tersebut?
#TripBarengCK pertama justru sebenarnya adalah acara Weekend Writing Workshop yang saya adakan tahun 2010 ketika masih tinggal di Singapura. Tahun berikutnya saya bikin trip ke Singapura tanpa kegiatan tulis-menulis dan ternyata peminatnya lebih besar. Akhirnya setelah itu saya memutuskan untuk buat acara jalan-jalan aja tanpa harus digandeng dengan kursus menulis.

Boleh dishare berdasarkan pengalaman dari para peserta #TripBarengCK, apa sih alasan orang bergabung dengan group tour saat mengunjungi negara lain?
Saya tidak tahu alasan tepatnya mengapa orang menggunakan group tour ketika traveling ke LN. Alasannya bisa macam-macam, mulai dari kenyamanan hingga malas booking ini itu. Konsep #TripBarengCK ini memadukan kenyamanan group tour seperti travel agent tapi dengan biaya yang sangat terjangkau dan dengan program cicilan. Acara jalan-jalan #TripBarengCK juga lebih unik karena peserta tidak hanya diajak ke tempat-tempat wisata yang biasa, tapi juga blusukan di pasar, walking tour dengan tour guide setempat, mencoba kuliner lokal, dan lain sebagainya. Jadi tidak selamanya group tour itu membosankan atau tempat wisatanya cuma itu-itu aja. #TripBarengCK juga menjadi tempat bertemu para traveler Indonesia.

Kalau CK sendiri sebenarnya lebih suka traveling sendiri atau ramai-ramai dalam grup besar? Alasannya?/ Kelebihan/kekurangan masing2?
Saya tidak keberatan traveling sendirian ataupun dengan group besar. Kalau lagi sendirian saya nggak pernah kesepian dan kalau bersama group #TripBarengCK juga nggak pernah merasa keramean hehehe.

CK Trip yang paling banyak peminatnya biasanya ke mana? Dan kira-kira apa alasannya?
Dalam dua tahun terakhir saya hanya ngadain #TripBarengCK ke Eropa, Korea, dan Jepang, karena kesibukan saya. Dari tiga destinasi tersebut bisa dibilang peminat masih cukup banyak karena #TripBarengCK selalu penuh.

Ceritakan dong salah satu (atau beberapa) kejadian unik saat CK Trip.
Setiap group #TripBarengCK pasti meninggalkan kesan tersendiri buat saya, tapi yang paling saya senang adalah peserta-peserta saya selalu akur dan bahkan terus berteman sampai setelah trip berakhir. Beberapa di antara mereka jadi teman baik dan traveling bareng sampai sekarang.Pergidulu ketemu CK dan Trinity

5 Destinasi favorit kamu (secara pribadi) dan alasannya masing-masing.
Susah untuk milih cuma 5 destinasi favorit diantara segitu banyak tempat favorit saya. Tapi kalau memang harus memilih, saya suka Bali (siapa yang enggak suka Bali?) dan berpikir untuk menetap di sana suatu saat, seluruh kota di Indonesia juga suka terutama makanan-makanannya, saya juga suka Jepang karena bisa jalan-jalan tanpa rasa khawatir, saya suka road trip di Eropa, dan yang terakhir, saya paling suka rumah saya di Jakarta yang bertema traveling dan kamar saya yang ditata seperti hotel.

Apakah masih ada tujuan wisata impian yang bener2 pengen kamu datangin? Kalau ada, ke mana & kenapa pengen ke sana?
Banyak hehehe. Salah duanya adalah Amerika Selatan dan Afrika.

Sebutkan 5 barang yang wajib kamu bawa setiap kali travelling selain uang & paspor.

  1. Smartphone
  2. Camera
  3. Dompet dan kartu kredit
  4. Bible
  5. Extra kacamata

Sebagai ucapan terima kasih atas kesediaannya dijadiin profil traveler, silahkan boleh promosi apa saja :)
Awal November akan ada buku terbaru saya: Traveling is Possible! yang berisi 101 kutipan inspirasi tentang traveling. Buku ini bisa jadi penyemangat kita semua untuk terus traveling dan bisa juga sebagai teman perjalanan di pesawat, kereta, atau bus.

QUIZ TIME!!

Pasti udah banyak yang punya buku-bukunya Claudia Kaunang dong. Kali ini Claudia Kaunang mau bagi-bagi hadiah magnet kutipan perjalanan kepada 10 orang. Gimana cara ikutannya? Gampang banget:Hadiah Magnet Kutipan Perjalanan #KuisCKdulu

  1. Upload foto selfie bersama buku Claudia Kaunang (buku yang mana saja dan boleh upload lebih dari 1 kali kalau memang punya buku CK lebih dari 1) di Twitter / Instagram dengan menggunakan hestek #kuisCKdulu. Jangan lupa mention @ClaudiaKaunang.
  2. 10 (sepuluh) orang pemenang akan dipilih langsung oleh Claudia Kaunang (bikin foto yang seru dan caption yang seru!)
  3. Hadiah akan dikirimkan oleh Claudia Kaunang setelah tanggal 15 Desember 2015.
  4. Kuis ditutup tanggal 30 November 2015.

 

The post Profil Traveler: Claudia Kaunang (@ClaudiaKaunang) appeared first on Pergi Dulu.

Rekomendasi Kuliner Lokal di Chiang Mai

$
0
0

Memang tidak bisa dipungkiri kalau di Thailand ada banyak sekali jajanan ataupun makanan yang enak dan menarik. Beda propinsi, beda pula nuansa makanannya. Waktu menghabiskan 1 bulan di Chiang Mai tahun lalu (2014), kami sempat mencoba mengulik kuliner lokalnya. Mungkin tidak sedalam ahli kuliner, tapi setidaknya ada gambaran tentang makanan di Thailand Utara (Northern Thailand) yang kadang juga dikenal dengan istilah Isaan. Beberapa ada yang halal ada yang non-halal. Berikut ini adalah 12 Rekomendasi Kuliner Lokal di Chiang Mai.

1. Khao Soi

Bisa jadi ini adalah kuliner recommended yang paling populer di Thailand Utara dan Laos Utara, yang sebenarnya merupakan pengaruh dari masakan Myanmar. Khao Soi ini adalah semangkuk mie kuning yang disiram dengan kuah bersantan seperti kari namun tidak terlalu kental. Mie kuningnya biasanya campuran mie basah dan mie kering yang bikin teksturnya menarik, disajikan dengan acar timun, bawang merah, cabe dan jeruk nipis. Dagingnya biasanya menggunakan ayam ataupun sapi, namun kadang di Laos menggunakan babi. Kami sih belum pernah ketemu Khao Soi Moo (babi) di Chiang Mai. Jika cari yang halal, pastikan yang dipesan adalah Khao Soi Gai (Khao Soi ayam) atau Khao Soi Neua (Khao Soi sapi). Kuah Khao Soi biasanya pedas dengan tingkat kepedasannya yang beragam tergantung masing-masing penjual.Khao Soi with crispy chicken

2. Sai Oua

Kalau yang ini sebenarnya merupakan jajanan sederhana yang mungkin sering dianggap biasa karena bentuknya standar, yaitu sosis. Namun Sai Oua ini merupakan sosis yang khas Thailand Utara dan jarang ditemukan di Bangkok ataupun daerah selatan. Keistimewaan Sai Oua ini adalah terbuat dari rempah-rempah yang sangat kuat seperti sereh, lengkuas, daun jeruk, daun ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabe, garam dan minyak ikan. Yang membuat Sai Oua terlihat beda dengan sosis biasa adalah warnanya gelap dan biasanya bentuknya panjang dan ditata melingkar seperti ular. Kalau ada yang beli baru diiris-iris sesuai porsi. Biasanya sosis ini terbuat dari daging babi.Sai Oua

3. Naem / Jin Som Mok Kai

Ga pernah liat bentuk waktu masih dibungkus, tapi sering sekali menemukan Naem ini dalam campuran nasi goreng ataupun telur dadar. Biasanya di menu tertulis ‘sour pork sausage’ dan memang rasanya asam karena sudah melewati proses fermentasi. Terbuat dari campuran daging babi, selain asam, Naem ini juga punya tekstur lembek tapi ada kriuk kriuk saat dikunyah karena dalam olahannya kadang ada kulit babi yang tebal. Selain dicampur ke dalam nasi goreng/telur, naem juga bisa disajikan dalam bentuk Jin Som Mok Kai, yakni dicampur telur kemudian dibungkus daun pisang dan ditim, jadi seperti pepes, kemudian dimakan bareng nasi ketan panas juga.Jin Som Mok Kai

4. Som Tam

Sebenarnya som tam ini bukan hanya khas di Thailand Utara, namun di seluruh Thailand dan konon katanya asalnya dari Laos. Som Tam ini ibarat rujaknya orang Thailand. Irisan tipis pepaya muda dicampur dengan jeruk nipis, kecap ikan, garam, gula merah dan cabe sehingga menghasilkan rasa yang nano-nano alias manis, asam , asin dan pedas. Tingkat kepedasan bisa disesuaikan dengan permintaan pembeli. Tekstur pepaya muda membuat kriuk-kriuk renyah saat dimakan. Som tam bisa disajikan sebagai menu vegetarian (salad) ataupun bisa dicampur dengan daging-dagingan.Som Tam

5. Gai Yang

Secara sederhana Gai Yang artinya ayam bakar. Apa yang membuat ayam bakar ini hidangan istimewa? Sampai sekarang saya belum tahu rahasianya, yang pasti kami berdua sangat ketagihan makan ayam bakar di Chiang Mai. Biasanya porsi yang ditawarkan adalah setengah ayam atau satu ayam, tidak bisa pilih dada atau paha seperti di KFC. Sepertinya sebelum dibakar, ayamnya di-marinate dulu dengan bumbu-bumbu khusus. Saat dibakar, tetesan minyak dari ayam dan bumbu membuat air liur ikut menetes. Disajikan di piring besar dan ayamnya sudah dibelah-belah secara kasar supaya mudah dimakan. Dagingnya empuk sekali dan sangat juicy. Saking enaknya, biasanya tetesan bumbu yang sudah bercampur dengan sari ayam sampai saya bersihkan dari piring menggunakan gumpalan nasi ketan panas.Gai Yang - ayam bakar

6. Gaeng Hang Lay

Berasal dari India dan kemudian berkembang di Myanmar, masuklah Gaeng Hang Lay yang lebih dikenal dengan sebutan Northern Style Thai Curry. Yang khas dari masakan ini adalah pasta cabe merah yang kental dicampur dengan warna orange dari kunyit di-marinate hingga menciptakan perpaduan wangi dan rasa yang kompleks mulai dari manis, asam, asin dan pedas. Tapi menurut kami rasanya lebih dominan ke manis dan tidak terlalu pedas. Beberapa kali kami makan Gaeng Hang Lay ini dalam bentuk pork curry (menggunakan daging babi) dan sangat enak dimakan dengan nasi putih panas.Gaeng Hang Lay

7. Sai Krok Isaan

Ini favorit saya meskipun dulu waktu makan ini belum tahu namanya. Saya cuma sebutnya sosis lokal, karena bukan berupa sosis merah yang dagingnya digiling halus. Sai Krok Isaan ini terbuat dari campuran daging giling babi dan nasi (kadang ada juga yang ditambah glass noodle) kemudian difermentasi sehingga ada rasa asam. Biasanya kalau beli Sai Krok Isaan oleh penjualnya selalu dimasukkan ke kantong plastik yang isinya irisan kol, cabe dan jahe. Enaknya makan Sai Krok Isaan, makan sosis yang biasanya berupa snack berasa makan makanan berat karena mengandung nasi. Dan biasanya ukurannya pun cukup besar. Makan 2 biji cukup bikin kenyang dan harganya pun murah banget. Terakhir tahun 2014 sih masih sekitar 10-15 THB (di bawah Rp 5.000,-) per biji.Sai Krok Isaan

8. Tam Khanun

Bisa dibilang makanan ini serupa gudeg namun diramu dengan cita rasa Thailand yakni pedas dan kaya akan rasa. Daging nangka direbus hingga lunak, kemudian ditumbuk dengan pasta cabe dan bumbu-bumbu, lalu ditumis dengan bawang putih, tomat dan daun jeruk nipis. Tam Khanun disajikan dengan potongan bawang putih goreng, irisan cabe kering, daun bawang dan daun ketumbar. Agak jarang menemukan makanan ini, harus di tempat yang benar-benar menyajikan makanan lokal, bukan di restoran untuk turis.Tam Khanun

9. Yam Moo Yor

Terjemahannya adalah Pork Loaf Spicy Salad. Moo Yor adalah sebutan untuk Vietnamese pork loaf yang merupakan daging babi giling yang dibungkus daun pisang dan ditim. Kadang di campuran daging gilingnya dimasukkan potongan kulit babi supaya memberikan tekstur yang menarik. Moo Yor yang sudah matang kemudian dipotong-potong dan dicampur dengan salad yang terdiri dari irisan tomat, timun, bawang bombay, daun selada dan diberi kecap ikan, jeruk nipis, cabai, gula dan bawang putih. Lagi lagi, rasanya segar dan komplit, manis asam asin pedas.Yam Moo Yor

10. Khao Niaw Ma Muang

Kita masuk ke menu dessert. Yang satu ini pasti sudah terkenal di seluruh penjuru Thailand. Nama kerennya Mango with Sticky Rice. Irisan mangga kuning yang disajikan dengan nasi ketan dan diguyur santan. Yang jadi kunci di sini adalah mangganya harus manis dan matang, tapi tidak terlalu matang sehingga lembek. Selain itu juga rasanya harus balanced, manis dari mangga diimbangi dengan gurih dari ketan dan santan.Mango with sticky rice

11. Bua Loi Phuak

Ini semacam dessert berkuah santan. Isinya bulat-bulat seperti onde, tapi ondenya terbuat dari campuran tepung beras dan akar ubi taro sehingga berwarna ungu pucat. Teksturnya kenyal, rasa manisnya diseimbangkan oleh rasa asin dari santan. Selain itu juga ditambah dengan ubi taro yang dipotong kotak-kotak. Biasanya disajikan hangat-hangat.Bua Loi Phuak

12. Lod Chong Tang Thai Narm Gathi

Namanya susah dibaca dan diingat ya? Pokoknya ini salah satu dessert yang berkuah santan. Isinya cendol (iya, cendol seperti di Indonesia) dicampur dengan Thai melon (melon yang warna kuning, bukan yang warna hijau). Kuahnya santan dicampur dengan sedikit gula merah.Lod Chong Tang Thai Narm Gathi

Sekian dulu laporan makanan lokal yang recommeded di Chiang Mai (Thailand Utara). Makanan di utara memang agak berbeda dengan makanan di selatan. Di utara, sebagian besar makanannya ada pengaruh dari Myanmar dan Laos. Jadi, sudah siap wisata kuliner di Thailand Utara? Makanan mana yang paling pengin kamu coba? :)

The post Rekomendasi Kuliner Lokal di Chiang Mai appeared first on Pergi Dulu.

10 Aktivitas Wisata di Chiang Mai

$
0
0

Popularitas Chiang Mai mungkin masih di bawah Bangkok yang selalu jadi tujuan utama wisatawan ke Thailand. Suasana di Chiang Mai memang lebih santai dan kotanya juga tidak se-metropolis Bangkok. Namun jika diulik, sebenarnya ada banyak aktivitas wisata di Chiang Mai yang bisa dilakukan. Memang tidak semuanya aktivitas mainstream yang dilakukan oleh semua turis, ada yang mungkin menarik bagi sebagian orang, ada yang tidak. Dari daftar berikut ini, pilih saja mana yang sesuai dengan minat. Informasi lengkap bisa langsung klik link-nya masing-masing :)

1. Temple hopping

Tidak bisa dipungkiri kalau di Thailand tersebar banyak sekali temple (atau dalam bahasa lokal disebut ‘Wat’). Jika itinerary-nya dipenuhi oleh kunjungan ke semua temple di Chiang Mai tentunya akan sangat membosankan. Beberapa temple sangat mudah dikunjungi dengan berjalan kaki jika tinggal di dalam kawasan ‘old gate’. Namun jika punya waktu terbatas dan cuma ingin mengunjungi beberapa temple saja, coba cek rekomendasi 5 Temple Unik di Chiang Mai.Wat Suan Dok di kala senja

2. Night Market

Belum lengkap ke Chiang Mai kalau belum mengunjungi pasar malamnya. Sebenarnya ada banyak pasar malam di Chiang Mai, namun favorit kami adalah Saturday Night Market dan Sunday Night Market karena di sana ada banyak sekali pernak-pernik unik yang cocok sekali dijadikan oleh-oleh. Selain itu juga ada banyak makanan serta cemilan lokal yang kreatif.

3. Wisata kuliner lokal Thailand Utara

“Makanan di Thailand murah dan enak.” Begitulah biasanya komentar sebagian orang tentang makanan Thailand. Sama seperti Indonesia yang beda daerah beda kuliner lokalnya, di Chiang Mai juga makanannya agak berbeda dengan Bangkok. Makanan di Chiang Mai tergolong makanan Northern Thai yang memiliki style dan cita rasa tersendiri. Kalau malas browsing apa saja kuliner lokal khas Thailand Utara, intip saja langsung Rekomendasi 12 Kuliner Lokal di Chiang Mai.Khao Soi with crispy chicken

4. Coffee scene

Coffee shop sedang booming! Chiang Mai juga tidak luput dari menjamurnya coffee shop yang minimalis namun trendy. Selain mengundang para anak muda lokal untuk nongkrong sambil mengerjakan tugas sekolah/kampus, coffee shop yang punya koneksi free wifi kencang juga tidak jarang diserbu oleh para nomad traveller yang selalu sibuk di balik laptopnya sambil menggunakan earphones. Baca Rekomendasi 9 Coffee Shop yang Trendy di Chiang Mai.

5. Day trip ke pinggiran kota Chiang Mai

Kalau sudah bosan keliling-keliling di sekitar old city, bisa melebarkan sayap ke area-area di luar pusat kota. Ada beberapa tempat menarik yang bisa dijangkau dengan menggunakan sepeda/motor sewaan, atau charter song thaew (sejenis angkot warna merah). Di pinggir kota ada Huay Kaew Waterfall, sebuah air terjun kecil yang areanya menyenangkan untuk piknik. Jika diteruskan ke atas, bisa sekalian mengunjungi Doi Suthep, sebuah kuil yang terletak di atas bukit. Dari sana kalau mau lanjut lagi ada Winter Palace, tempat Raja Thailand dan keluarganya menghabiskan waktunya di musim dingin dan lebih jauh lagi ada Hill Tribe Museum yang punya poppies garden (bahan untuk membuat opium).

9th Street Cafe - Chiang Mai

6. Chiang Mai Zoo

Suka binatang? Mampir lah ke Chiang Mai Zoo. Areanya luas dan perawatannya pun cukup bagus. Salah satu faktor pendukung yang membuat saya mengunjungi Chiang Mai Zoo ini adalah untuk melihat panda secara langsung. Seru banget mengamati tingkah laku panda raksasa tersebut. Gak apa-apa deh meskipun harus bayar tiket ekstra untuk mengunjungi lokasi panda ini.

7. Cat cafe

Meskipun sekarang sudah ada beberapa cat cafe di Indonesia (at least sudah ada di Bandung dan Jakarta), saat mampir ke Chiang Mai boleh lah mengunjungi cat cafe di sini. Sebenarnya saat ini sudah ada beberapa cat cafe di Chiang Mai, namun beberapa yang sudah kami kunjungi di antaranya Catmosphere Cafe dan Maewmoth Cafe. Dua-duanya seru karena semua kucingnya lucu-lucu. Tidak perlu bayar tiket masuk dan tidak ada batasan jam, cuma perlu beli minuman/makanan saja.Munchkin cat yang sulit didekati

8. Thai Massage

Apa sih keistimewaannya Thai Massage? Untuk semua yang namanya massage sih sebenarnya tujuannya sama, yaitu untuk relaksasi otot-otot. Yang khas dari Thai massage ini adalah biasanya customer selalu disuruh ganti baju dulu menggunakan setelah khas Thailand berbahan katun dan longgar. Thai massage yang standar biasanya tidak menggunakan minyak, hanya mengandalkan tekanan-tekanan di titik-titik tertentu. Yang paling seru adalah endingnya. Sebelum selesai, selalu ada gerakan-gerakan yang membutuhkan kerjasama dari customernya. Jangan tegang karena nanti malah ototnya keceklik. Penasaran kan dengan Thai Massage? Cobain aja langsung sendiri deh.

9. Loy Krathong / Yee Peng Festival di bulan November

Selain Festival Songkran (perang air) di bulan April, Thailand juga punya festival seru di bulan November yaitu Loy Krathong dan Yee Peng. Sebenarnya festival ini dirayakan di seluruh Thailand, namun lebih populer dan lebih besar dirayakan di Chiang Mai. Selama beberapa hari setiap malamnya langit Chiang Mai dipenuhi oleh lentera-lentera terbang dan perairannya dipenuhi oleh perahu daun berisi doa-doa yang dipanjatkan. Magical moment!Melepas lampion saat Yee Peng

10. Road trip ke Mae Hong Son & Pai

Sudah puas mengeksplor Chiang Mai? Mumpung lagi di sini, sekalian jelajahilah beberapa kota kecil di sekitarnya. Salah satu destinasi yang lumayan populer dekat Chiang Mai di antaranya Mae Hong Son dan Pai. Jika dikunjungi dalam 1 hari terlalu terburu-buru karena jarak tempuh Chiang Mai ke Pai bisa mencapai 4-5 jam sekali jalan. Oleh karena itu lebih santai kalau sekalian ambil road trip 3-5 hari dengan rute Mai Hong Son loop. Kalau lagi beruntung dan pas waktunya bisa sekalian menikmati Festival Bunga Matahari di Propinsi Mae Hong Son.

Siap liburan di Chiang Mai? :)

The post 10 Aktivitas Wisata di Chiang Mai appeared first on Pergi Dulu.

Nana Jungle – Konsep Unik Jualan Roti di Chiang Mai

$
0
0

Pertama kali nemu informasi tentang Nana Jungle sebenernya dari rekomendasi foursquare yang suka random ngasih rekomendasi ini itu. Kebetulan liat ratingnya tinggi banget, tempat apaan tuh koq namanya ada hutan-hutannya gitu? Lihat dari foto-fotonya, ternyata jualan roti di area yang keliatan seperti hutan. Baca dari tips-tipsnya, ternyata harus mulai antri dari jam 7 pagi dan cuma ada setiap hari Sabtu. Wah, jadi makin penasaran kan?Banyak stand lain di Nana Jungle

Apa itu Nana Jungle?

Setelah masuk ke daftar list yang akan dikunjungi, akhirnya beberapa hari sebelum beneran jadi ke sana, saya sempet browsing dulu, apakah tempat ini beneran ada dan masih ada sampai sekarang. Karena beberapa kali lihat rekomendasi dari foursquare kadang pas disamperin ternyata tempatnya udah tutup entah dari kapan. Waktu browsing dengan keyword ‘nana jungle chiang mai’, beberapa artikel yang nongol di paling atas kebanyakan berbahasa Thai. Setelah nemu yang bahasa Inggris, intinya Nana Jungle ini adalah inisiatif pasangan Perancis yang bikin roti fresh from the oven setiap hari Sabtu pagi.

Entah dari mana berita menyebar, yang pasti keberadaan Nana Jungle ini menyebar cepat seperti gosip selebriti. Dan kurang tahu kenapa dipilih lokasinya di tengah hutan, bisa jadi rumahnya di daerah sana.Aneka pepes di Nana Jungle

Apa saja yang dijual di Nana Jungle?

Kemarin begitu tiba di lokasi sekitar jam 8, ratusan orang sudah memenuhi area dan sedang antri roti. Setidaknya kami harus menunggu sekitar 30 menit sebelum giliran kami memasuki area bakery yang diminati semua orang. Di luar area bakery ada banyak juga meja-meja yang juga barang-barang lain mulai dari yoghurt homemade, sosis Jerman, kefir, sayuran segar, baju, minuman sehat, dll. Jadi agak mirip bazaar gitu deh, tapi di tengah hutan.

Area bakery-nya itulah yang jadi tokoh utama. Sebelum sempat mencicipi kami sudah bisa melihat kalau itu adalah produk-produk bakery yang mantap! Maklum lah, orang Perancis kan terkenal dengan kualitas roti papan atas. Mulai dari roti panjang ala Perancis, brioche, danish, pie (apple pie, dll), quiche (ada 3-4 macam: ham & cheese, spinach & mushroom, blue cheese & leek, dll), muffin (chocolate, blueberry, banana, dll), croissant (plain, chocolate, almond, dll), pizza, lasagna, dll. Setidaknya itulah yang masih bisa kami lihat saat itu. Bisa jadi kalau datang lebih pagi lebih banyak lagi variannya karena kami melihat banyak sekali loyang-loyang plastik tempat bakery yang sudah kosong. Nah, di area bakery seluas 3×3 meter itulah semua orang berjuang hidup dan mati mendapatkan bakery yang diincarnya. Siap-siap ada sodok-sodokan dan dorong-dorongan sedikit, pokoknya siapa cepat dia dapat!Antrian masuk area bakery

Beneran nih, rotinya enak?

Buat kami yang udah ngerasain ratusan croissant selama jalan kaki Camino de Santiago di Spanyol dan berbagai produk pastry dan bakery lainnya di Eropa, Nana Jungle ini ga kalah deh kualitasnya. Memang ga bisa dibilang sempurna karena mungkin keterbatasan bahan yang sulit didapat di Asia, tapi overall top quality bakery koq. Croissant yang bagus itu harus flaky di luar namun dalamnya harus agak berisi dan buttery. Croissant yang salah kaprah biasanya terlalu garing sampai kulitnya hancur jadi remah-remah saat dimakan dan sangat ringan (kosong) saat dimakan. Atau sebaliknya, croissant yang sangat berat seperti roti biasa juga tidak bagus. Di Nana Jungle ini at least prinsip-prinsip dasar bakery yang enak sudah terpenuhi, jadi tidak heran ratusan konsumen berbondong-bondong rela antri dari pagi setiap minggunya. Oh ya, karena rotinya fresh, jangan disimpan lama-lama. Kebanyakan orang beli untuk konsumsi langsung atau maksimal sampai besok harinya. Kalau terlalu lama juga kualitasnya nanti jadi otomatis menurun (misal: croissant jadi tidak garing lagi kulitnya).Croissant dari Nana Jungle

Wah, kalau bakery ala Perancis gitu, mahal dong harganya?

Ini yang bikin saya hampir keselek. Kami ga beli roti-roti besarnya (brioche, roti panjang, baguette, dll), tapi katanya sih harganya paling mahal 60 THB alias Rp 24.000. Sedangkan semua produk  bakery lainnya (muffin, croissant, quiche, dll) harganya 35 THB saja alias Rp 14.000,-!! Bayangkan harga quiche yang penuh keju dan daging ham di Indonesia pasti bisa Rp 30.000-50.000,- per buah. Karena kalap dan lapar mata, kami beli 7 item (2 croissant, 2 muffin, 3 quiche) yang harganya masing-masing 35 THB, total 245 THB alias kurang dari Rp 100.000,-Quiche dari Nana Jungle

Bagusnya datang jam berapa dan bagaimana sistem antriannya?

Kemarin kami datang jam 8 dan sudah hampir di kloter terakhir. Kayaknya kalau mau aman beneran antri dari jam 7 pagi. Begitu datang langsung ambil nomor antrian yang ada di depan pagar (di dalam keranjang). Antrian dibagi dalam kelompok-kelompok dengan kombinasi huruf dan angka. Waktu itu kami kebagian nomor F34 dan saat itu yang sedang dipanggil kelompok dari grup C. Entah satu kelompok huruf ada berapa orang, yang pasti sekali dipanggil langsung lumayan banyak, misal dari C1 sampai C25 masuk sekaligus. Tidak usah repot-repot bawa plastik karena mereka sediakan sarung tangan plastik, kantung kertas dan plastik gratis untuk bawa pulang belanjaan roti. Ingat ya, Nana Jungle ini cuma ada setiap HARI SABTU pagi. Jangan datang di hari lain :)Cek status antrian di pinggir gazebo

Lokasi Nana Jungle ini di mana?

Nah, ini yang agak repot jelasinnya. Kalau kalian menginap di Old City, agak jauh sih, mungkin sekitar 8-10 km. Arahnya pokoknya barat laut dari old city. Dari ujung barat laut old city, masuk ke Huay Kaew Road, belok kanan ke Canal Road kemudian belok kiri ke Rural Road Chiang Mai 4307. Dari sana ikuti jalan terus, melewati area militer sampai ke Kireethara Boutique Resort. Di sana pasti sudah ada ratusan mobil parkir di area gravel road. Dari sana tinggal ikuti saja kerumunannya.Pintu masuk ke Nana Jungle

Jadi, sudah siap berburu roti di Chiang Mai? 😉

 

The post Nana Jungle – Konsep Unik Jualan Roti di Chiang Mai appeared first on Pergi Dulu.

7 Kuliner Lokal yang Enak di Jambi

$
0
0

Jambi memang bukan kota yang terkenal untuk berwisata. Bahkan nih, banyak orang ternyata gak tau kalau Jambi itu ada di pulau Sumatra! Ckck. Dibalik ke-tidak-populer-an nya, sebenarnya Jambi menyimpan banyak banget makanan unik yang enak-enak! Sharon Loh pemilik blog sharontravelogue.com yang memang asalnya dari Jambi ini akan membagikan pengetahuannya tentang kuliner lokal yang enak di Jambi. Yuk, simak dan cicip satu per satu! Siapa tahu bisa jadi panduan kuliner saat berkunjung ke Jambi.

1. Kopi AAA

Kopi AAA ini sekilas emang keliatan biasa banget, tapi ternyata kopi AAA sudah ada dari jaman dulu banget dan memang sudah menjadi kebangganan orang Jambi loh. Kopinya wangi dan pahit. Intense banget pokoknya.Kopi AAA itu katanya campuran antara kopi robusta dan kopi ekselsa (atau kopi liberica). Ini yang bikin kopi AAA itu khas, rasa robusta yang strong bercampur dengan liberica yang bright + fruity (plus katanya rendah caffeine).

Konon katanya di Indonesia jarang ada kopi ekselsa, tapi di Jambi ada 3 desa yang membudidayakan kopi ini. Kopi AAA banyak ditemui di kopitiam lokal. (Iya, di Jambi ada banyak kopitiam lokal yang mirip dengan kopitiam jadul di Singapore). Biasanya, di kopitiam kopitiam tersebut Kopi AAA dikonsumsi barengan dengan telur setengah matang, cakue goreng atau kaya toast. Yum. Kopitiam favorit aku:

  • Bogor Baru. Yang terkenal disini itu kaya toast, kaya french toast, burgo, dan baksonya. Aneh deh di kopitiam ada jual bakso.
  • Kopitiam di Gang Ria
  • Kedai Kopi HokiKopi AAA- kopi lokal khas Jambi

2.Mie Celor

Banyak banget yang mengira Mie Celor itu makanan khas dari Jambi. Tapi ternyata, ada yang bilang Mie Celor itu dari Palembang. Mie Celor ini mie kuning basah yang disiram pakai kuah. Setelah mencoba dua-duanya, ternyata Mie Celor Jambi dan Palembang agak beda. Mie Celor di Palembang menggunakan udang kering dan santan untuk kaldunya sehingga aromanya lebih tajam. Kadang kaldunya juga lebih kental seperti sagu. Sedangkan yang di Jambi cuma pakai santan aja. Rasanya lebih mild. Cocok banget untuk ditambahin cabe dan kecap manis! Mie Celor yang enak itu ada di Kopitiam Ahok dan di jajanan SD Xaverius 1. Numero uno.Mie Celor khas Jambi

3. Pempek

Memang sih, pempek asalnya dari Palembang. Tapi di Jambi ada banyak banget tempat makan pempek yang katanya sih, awalnya dibawa oleh orang yang ngungsi dari Palembang. Pempek legendaris di Jambi itu di Pempek Asiong. Kalau makan di Pempek Asiong, kita tinggal duduk dan pegawainya langsung menyajikan beberapa piring pempek layaknya di rumah makan padang <img src=" class="wp-smiley" style="height: 1em; max-height: 1em;" /> Ada satu piring pempek goreng campur (bulat, lenjer, balok, dll), satu piring pempek keriting rebus, satu piring pempek kulit, satu piring pempek panggang, dan satu piring otak-otak. Cocolannya pake cuka dong <img src=" class="wp-smiley" style="height: 1em; max-height: 1em;" /> Dan yang unik di Pempek Asiong ini dibanding tempat pempek lainnya, di cukanya dikasih potongan timur segar. Makan pempeknya juga makan aja sepuasnya seperti di RM Padang pada umumnya. Kalo udah selesai, baru minta dihitungin.Pempek - salah satu kuliner lokal di Jambi

4. Mie Pangsit

Ini nih kuliner lokal kebanggaan orang Jambi. Mie Pangsit. Sekilas, mie ini keliatan seperti Mie Ayam biasa atau Mie Yamien. Tapi tekstur dan rasanya beda banget! Mie-nya kenyal dan tipis, disajikan dengan potongan daging babi (kebanyakan sih non – halal, tapi ada juga kok yang jual Mie Pangsit Ayam ;)). Kuahnya ada sayuran, bakso-baksoan dan daging cincang. Dan yang juara nih, sambelnya! Sambelnya kental, manis dan asin. Gak afdol pokoknya kalau makan mie pangsit ga pake sambel. Beberapa tempat makan mie pangsit yang recommended: Mie Pasar Hongkong, Mie Akheng, Mie Ting An, dan Mie Gang Ria.Mie Pangsit Jambi

5. Nasi Gemuk

Duh kedengerannya serem ya? Nasinya bikin gemuk apa gimana? #panik

Nasi gemuk itu mirip dengan nasi uduk, guys. Tapi topping nya aja yang beda. Nasi Gemuk Jambi itu pake telor rebus, daging sapi suwir + saos sapinya yang manis, emping dan lagi lagi sambel manis khas Jambi. Biasanya sih, Nasi Gemuk ini dimakan waktu sarapan pagi. Salah satu tempat makan Nasi Gemuk favoritku yaitu di Rm. Chef Min2. Endeus!Nasi Gemuk - kuliner lokal yang enak di Jambi

6. Kwetiau

Di Jambi, ada banyak banget tempat makan yang hanya menjual Mie / Bihun / Kwetiau – baik siram maupun goreng. Yang biasanya dipesan orang sih mie siram atau kwetiau siram. Kamu harus cobain ini! Kwetiaunya digoreng dengan telor, lalu disiram kaldu yang gurih dan kental. Disajikan dengan sayuran dan bakso-baksoan. Beberapa rekomendasi tempat kwetiaw favoritku: RM. Lestari (Halal tapi enak banget!), Kwetiau Aliang, Kwetiau RM 71.

Sedikit tambahan info, kwetiau di Jambi itu dibuat dari tepung beras. Bentuknya jauh lebih tebal daripada kwetiau yang biasanya ada di Jakarta. Terus biasanya, kwetiaunya digoreng dulu dengan telur. Kemudian disiram dengan kuah kental yang ada daging, bakso, pangsit-pangsitan, sayur, dll. Biasanya, kuahnya ada aroma minyak wijen. Kemudian selain pakai sambal khas, orang di Jambi suka makan kwetiau pakai O Cho (literally cuka hitam). Beda dengan cuka pempek. Yang ini Chinese Black Vinegar.Kwetiau di Jambi

7. Kue Kojo

Nah, kopi sudah, makanan beratnya sudah. Sekarang yang terakhir ada jajanan pasar. Kue ini wajib banget kamu cobain kalau lagi ke Jambi (atau Palembang)! Kuenya terbuat dari pandan dan santan, jadi aromanya kuat banget. Rasanya manis sekaligus gurih. Teksturnya mirip setengah kue setengah agar-agar. Unik kan? 😉 Kalau mau cari Kue Kojo bisa ke Kue Tradisional Talang Banjar (iya, ini nama tempat, bukan nama kue ;)) atau ke Pasar Hongkong. Selamat berburu Kue Kojo! Kue Kojo - Jajanan Pasar di Jambi

Masih banyak lagi nih makanan-makanan yang bisa direkomendasikan di Jambi. Ayo siapa yang sudah pernah ke Jambi dan cicip makanan-makanannya? Apa favoritmu?

The post 7 Kuliner Lokal yang Enak di Jambi appeared first on Pergi Dulu.

Review: Vaseline Advanced Strength untuk Memperbaiki Kulit Kering

$
0
0

Sebagai orang yang sering banget jalan, tentunya saya tidak bisa menghindari melakukan aktivitas di luar ruangan. Kadang panas ekstrem, kadang dingin ekstrem. Keadaan cuaca yang ekstrem tersebut sangat berpengaruh pada kondisi kulit. Pertama kalinya saya ngerasain efek cuaca ekstrem pada kulit adalah waktu pertama kali ke Australia tahun 2009. Waktu itu saya ke Sydney di bulan Mei, belum masuk musim dingin tapi cuacanya sudah lumayan dingin dan berangin. Saya lumayan shock waktu melihat kulit saya yang super kering dan bersisik. Teman saya yang waktu itu memberikan tumpangan menginap menjelaskan kalau memang musim dingin biasanya membuat kulit menjadi sangat kering. Cara mensiasatinya gampang banget koq, katanya. Tinggal sering-sering pakai pelembab, lebih sering dari biasanya.

Lain lagi dengan musim panas. Tahun 2013 saya dan Adam menjalani Camino de Santiago, jalan kaki 750 km di Spanyol. Waktu itu sebenarnya sudah lewat musim panas, namun di beberapa area sangat kering dan panas. Alhasil kulit saya jadi bersisik karena kena keringat. Haduh, repot juga ya urusan kulit dan cuaca ini :(Vaseline Advanced Strength mudah dibawa traveling

Saya sudah beberapa kali ke dokter kulit di Bandung dan sempat konsultasi juga dengan dokter di Sydney. Intinya sih ya cuma harus menjaga supaya kulit jangan sampai kering dulu. Mencegah lebih baik daripada mengobati gitu deh. Jadi kalau sedang traveling ke tempat yang dingin, pastikan pakai banyak pelembab, kalau sedang traveling ke tempat panas, pastikan seka keringat supaya jangan sampai kelamaan menempel di kulit.

Sampai sekarang saya masih sering gonta-ganti produk pelembab. Yang pasti saya cari yang bisa mengatasi keadaan kulit super kering seperti saya. Kebetulan teman saya menceritakan kalau dia baru saja mencoba pakai Vaseline Intensive Care dengan Advanced Strength yang memiliki kandungan zat pelembab yang lebih kaya daripada body lotion biasanya, namun cepet menyerap dan tidak lengket. Tidak hanya itu Vaseline Advances Strength juga dilengkapi dengan micro droplets dari Vaseline Jelly yang dapat memperbaiki kelembaban dari dalam kulit dan mencegah hilangnya kelembaban kulit lebih lanjut, sehingga tidak ada lagi yang namanya kulit kering, kasar dan bersisik. Vaseline ini juga cocok digunakan untuk kulit sensitif sekalipun.Skin test pemakaian Vaseline Advanced Strength

Sebelum menggunakan lotion Vaseline, kita bisa test dulu seberapa kering sih kulit kita dengan menggunakan strip yang diberikan. Waktu dia coba di siku ternyata terlihat ada garis-garis putih di bulatan hitam, yang artinya kulit dia kering. Setelah itu dia mencoba memakai Vaseline Advanced Strength selama 5 hari berturut-turut.

Ternyata menurutnya, meskipun Vaseline Advanced mengandung lebih banyak zat pelembab, namun tidak membuat kulit dia lengket, bahkan ketika panas-panasan sampai berkeringat. Selain itu meski berjam-jam berada di ruangan ber-AC pun tidak membuat kulit terasa kering ataupun perih. Kelembabannya juga tahan lama. Dia oleskan setelah mandi malam hari, esok paginya kulit masih terasa lembab.Before & after pemakaian Vaseline Advanced Strength

Untuk membandingkan efeknya, dia tes lagi sikunya setelah 5 hari menggunakan Vaseline Advanced Strength. Hasilnya tidak ada garis-garis putih di bulatan hitam, yang artinya kulit sikunya lembab. Wow! Vaseline Advanced Strength ini berhasil memperbaiki kulit kering hanya dalam 5 hari, bukan cuma berfungsi melindungi saja.

Karena saya suka jalan kaki dengan menggunakan sandal jepit, bagian belakang tumit saya sering sekali kering dan pecah-pecah, terasa bersisik saat dipegang. Oleh karena itu saya tidak sabar untuk menggunakan Vaseline Advanced Strength di tumit dan merasakan manfaatnya untuk mengurangi kulit kasar.Vaseline Advanced Strength

Vaseline Intensive Care dengan Advanced Strength hadir dalam 3 ukuran (400ml, 200ml dan 100 ml). Senang karena ukuran terkecilnya bisa masuk kabin pesawat, jadi bisa selalu dibawa saat sedang traveling ke mana pun.

Kalian pernah ada masalah dengan kulit kering saat traveling? Biasanya di bagian mana keringnya dan solusinya bagaimana?

 

The post Review: Vaseline Advanced Strength untuk Memperbaiki Kulit Kering appeared first on Pergi Dulu.


Rekomendasi 12 Travel Gear ala PergiDulu

$
0
0

Setiap kali mau traveling, pasti susah memutuskan apa saja yang harus dibawa. Apa yang penting? Apa yang bakal berguna saat diperlukan? Hari ini kami akan membagikan daftar 12 Travel Gear (perlengkapan travel) yang kami rekomendasikan untuk dibawa saat traveling, serta menjelaskan kondisi-kondisi saat diperlukannya. Beberapa catatan yang perlu diingat: 1. Travel Gear tidak perlu mahal. 2. Travel gear sebaiknya pilih yang tidak memberatkan. Dengan pertimbangan tersebut, berikut ini adalah perlengkapan travel yang punya good value dan ringan! Jadi, kamu tidak perlu bawa ekstra koper tambahan hanya untuk mengangkut semua travel gear kamu.

Bandana

Perlengkapan travel yang sangat praktis, terutama saat kamu sedang melakukan aktivitas panas-panasan seperti hiking atau naik gunung. Kamu bisa menggunakan bandana di kepala untuk menjaga agar rambut kamu tidak tertiup angin dan menghalangi pandangan saat jalan. Bisa juga dikalungkan di leher untuk mencegah leher terbakar sinar matahari. Atau bisa juga dipakai jadi wrist band untuk alat seka keringat sambil jalan. Meskipun kecil namun multifungsi dan sangat ringan.

Packing Cell

Kami suka kalau barang bawaan kami tertata dengan rapih meskipun kami cuma bawa backpack. Karena itu kami ngefans banget dengan yang namanya packing cell. Kalau baju-baju atau barang bawaan lainnya ditumpuk begitu saja di dalam backpack, meskipun awalnya dimasukkan dengan rapih, lama-lama pasti akan berantakan juga dan susah cari barang tertentu. Misalnya cari kaus kaki atau celana dalam harus korek-korek sampai bawah. Dengan packing cell, lebih mudah karena masing-masing ada tempatnya sendiri. Bahkan sekarang sudah ada packing cell khusus seperti Underwear Pouch Organizer ataupun Toiletries Organizer.

Bantal travel dan penutup mata

Buat yang sering bepergian, kamu pasti tahu kalau kadang harga tiket bis atau pesawat bisa lebih murah kalau perjalanannya malam hari (overnight). Dan kita semua tahu akan sangat sulit untuk tidur nyaman di dalam bis karena tubuh selalu bergoyang-goyang mengikuti gerakan berkelok-kelok bis. Belum lagi lampu bis atau pesawat yang kadang dinyalakan tiba-tiba, ditambah dengan teriakan anak kecil yang membangunkan kamu dari tidur yang (tak) nyenyak. Dengan perlengkapan tidur untuk travel ini, kamu bisa menghindari masalah-masalah tersebut!

Head Lamp

Kenapa kamu butuh headlamp? Ada 2 situasi yang kami ingat di mana kami butuh headlamp dan beberapa situasi lainnya di mana kami menyesal kenapa ga bawa headlamp. Pertama, waktu jalan kaki 750 km Camino di Spanyol, kadang kami harus jalan saat masih gelap dan butuh headlamp untuk menerangi jalan. Yang kedua, saat menginap di dorm kadang kita butuh headlamp karena tidak sopan jika menyalakan lampu kamar sementara yang lainnya sudah tidur. Headlamp saat menginap di dorm berguna saat kita harus packing dalam gelap karena harus check-out pagi-pagi sekali.

Swimming Earplugs dan Nose Clip

Wah….perlengkapan travel macam apa ini? Kedengarannya aneh. Tapi barang yang sangat kecil dan ringan ini tidak akan merepotkan, malahan berguna saat kamu berenang dan takut kemasukan air di kuping ataupun hidung. Travel gear ini cocok sekali untuk orang-orang yang suka nyemplung begitu lihat ada air.

Jas Hujan Sekali Pakai

Kadang suka mikir, bawa jas hujan atau jangan ya? Kalau bawa berat, kalau tidak bawa takutnya butuh. Nah…meskipun cuma bisa dipakai 1-2 kali, jas hujan sekali pakai ini akan sangat berguna di saat darurat. Enaknya, untuk memasukkan jas hujan sekali pakai ini tidak akan menambah berat barang bawaan maupun makan tempat karena sangat ringan dan tipis. Mungkin cepat sobek, tapi harganya juga sangat murah. Kalau dikeringkan dan dilipat dengan baik, bukan tidak mungkin jas hujan seperti ini bisa dipakai berkali-kali.

Packing Cell untuk Sepatu

Seperti yang sudah kami jelaskan di poin sebelumnya, kami suka kalau barang bawaan kami disimpan dengan teratur. Untuk sepatu memang tidak akan susah mencarinya karena ukurannya yang besar, jadi tidak akan nyempil di antara baju. Namun masalahnya sepatu kan mudah sekali kotor. Kadang ada segumpal tanah kering yang menempel di bagian bawahnya sehingga bisa mengotori backpack. Pilihannya ada 2, masukkan ke kantong plastik biasa, atau bisa juga menggunakan packing cell khusus untuk sepatu yang terlihat lebih kece dan rapih.

Daypack

Kami traveling menggunakan backpack yang kuat dan bagus kualitasnya. Kami percaya mengeluarkan uang lebih untuk beli backpack yang bagus adalah sebuah investasi terhadap hal yang kami cintai. Namun kami juga bawa backpack kecil yang murah untuk kegiatan sehari-hari. Atau misalnya untuk kegiatan seperti trekking 1-2 hari sehingga tidak perlu repot-repot bawa backpack yang besar dan berat.

Dry Bag

Dry bag sebenarnya bukan sesuatu yang selalu kita gunakan saat traveling, namun ada saat-saat tertentu di mana dry bag sangat berguna. Biasanya dry bag digunakan dalam aktivitas yang berkaitan dengan air seperti naik perahu, bamboo rafting, dll. Selain itu dry bag juga berguna dalam road trip panjang naik motor untuk berjaga-jaga jika hujan gerimis dan masih mau lanjut tapi takut handphone, kamera atau dompet uangnya basah.

Action Camera

Baru belakangan ini kami mulai tertarik dengan action cam karena sebelumnya action cam harganya cukup mahal (GoPro) atau kalau yang murah biasanya jelek. Namun sekarang ini ada banyak model yang diproduksi dengan kombinasi harga yang murah dan kualitas video yang bagus. Beberapa minggu yang lalu kami menggunakan action cam saat terbang dari pohon ke pohon lewat zipline di hutan Chiang Mai dan mendapatkan video yang bagus kuailtasnya. Sangat rekomended untuk yang suka adventure!

Waterproof Insulated Jacket

Kami biasanya traveling dengan membawa light water resistant jacket yang bisa dipakai dalam 2 kondisi: ketika hujan atau ketika dingin. Jaket seperti itu sebenaranya merupakan salah satu travel gear paling penting yang wajib dibawa karena pasti akan sering digunakan. Saking seringnya dipakai, lapisan dalam jaket Adam sudah agak tipis dan perlu beli jaket baru. Jaket jenis ini sangat praktis untuk negara beriklim tropis yang kadang malam harinya agak dingin. Namun bukan untuk negara bersalju atau musim dingin yang ekstrem.

Pocket Knife

Membawa pisau lipat saat traveling juga ide yang bagus karena pisau lipat memiliki banyak fungsi. Kami biasa menggunakan pisau lipat untuk memotong buat, membuka tutup botol, membuka kaleng, memotong tali dan masih banyak lagi kegunaannya. Barangnya pun sangat kecil dan tidak memakan tempat. Namun ingat, jangan masukkan ke hand carry kalau ada perjalanan dengan pesawat.

Selamat HARBOLNAS

Itu dia — 12 Travel Gear yang kami rekomendasikan kepada siapa saja yang mulai terjun di dunia jalan-jalan. Oh ya, kebetulan banget tanggal 12 Desember 2015 kemarin kan katanya Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional)! Elevenia lagi ada diskon besar-besaran sampai akhir bulan Desember ini, termasuk travel gear yang tentu banyak sekali pilihannya. Cek langsung aja deh ke TKP! Dan jangan lupa ikut kuis di bawah ini, lumayan bisa hemat kalo menang :)

QUIZ TIME!!

Sebutkan 3 Travel Gear yang ingin kamu beli di www.elevenia.co.id (boleh yang di luar 12 item tersebut) beserta alasannya masing-masing. Hadiahnya untuk 3 orang, masing-masing 1 item (random) dari Rekomendasi 12 Travel Gear versi PergiDulu yang telah diceritakan di atas. Tinggalkan jawaban di kolom komentar dan nama/akun twitter + alamat email. Deadline: 24 Desember 2015. 

The post Rekomendasi 12 Travel Gear ala PergiDulu appeared first on Pergi Dulu.

Traveling Bergantung Musim: Ya atau Tidak?

$
0
0

Kami seringkali dapat pertanyaan “Kalau ke negara xxx paling enak bulan apa ya?”. Sejujurnya kami agak bingung jawab pertanyaan seperti itu karena kami jarang sekali mempertimbangkan musim sampai sedetil itu dalam menentukan rencana travel kami. Selain itu kadang juga musim datangnya tidak selalu tepat waktu, jadi tidak bisa diprediksi secara akurat. Tapi setidaknya kami tahu sedang musim apa di negara yang akan kami tuju supaya bisa ada sedikit persiapan, misalnya dari sisi pakaian supaya tidak saltum (= salah kostum).

Pemilihan musim juga biasanya tergantung preferensi masing-masing. Misal, kami lebih suka musim dingin di Australia karena kami berdua orangnya tidak suka cuaca panas. Sedangkan sebagian orang lebih suka musim panas karena suasananya lebih ceria dan menyenangkan. Beda negara beda pula tingkat keekstriman cuacanya. Kalau di Australia biasanya musim dinginnya tidak sedingin negara-negara di Eropa dan jarang turun salju. Jadi kalau mau cari salju, lebih baik sekalian ke Korea atau Jepang saja daripada harus ke ski resort di Australia.Siap tempur di musim dingin Australia

Untuk urusan Eropa, karena ada banyak negara yang tersebar cukup jauh, beda negara beda pula musimnya. Ada yang musim dinginnya bersalju tebal dan sangat dingin, ada yang malah menyenangkan karena udaranya sejuk tapi mataharinya bersinar cerah. Oleh karena itu pertanyaan “kalau ke Eropa enaknya bulan apa?” sangat sulit dijawab karena tergantung banyak faktor. Mau ke negara mana saja? Suka panas atau dingin?

Perkiraan musim yang meleset juga pernah kami alami di Srilanka. Saat itu berdasarkan riset dan teori, seharusnya sudah tidak musim hujan di bulan Desember. Apa daya selama 15 hari di sana hampir setiap hari kami diguyur hujan deras yang hampir non-stop seharian. Alhasil setelah desa yang kami kunjungi terjebak longsor akibat hujan deras, kami pun memutuskan untuk mempersingkat kunjungan kami di Srilanka dari yang asalnya 1 bulan jadi 2 minggu lebih saja.Musim hujan di Sri Lanka

Di sisi lain, saya pernah kedatangan tamu teman dari Belgia yang berencana mengunjungi Indonesia di bulan September. Dia bersikukuh kalau berdasarkan buku panduan Lonely Planet, seharusnya bulan September belum masuk musim hujan. Namun apa daya hujan datang lebih awal. Setelah beberapa hari kehujanan di Bandung dan kebanjiran di Bukit Lawang, dia berniat mempersingkat kunjungannya karena sudah muak dengan hujan. Untungnya saya bisa membujuk dia untuk tinggal lebih lama dan berkunjung ke Bali dan Lombok saja. Ternyata, di Bali dan Lombok memang belum musim hujan. Haduh…repot juga ya urusan travel yang bergantung musim ini.

Jadi, dari pengalaman kami, berikut ini beberapa tips traveling yang berhubungan dengan musim:

  1. Preferensi musim tergantung pribadi masing-masing.
  2. Hati-hati salah kostum.
  3. Kalau sudah masuk musim hujan, untuk traveling di Indonesia lebih enak kalau sudah booking akomodasi terlebih dahulu, bisa cek Wego untuk membanding-bandingkan harga.
  4. Lebih baik lebih daripada kurang, asal jangan berlebihan 😉 Misal: lebih baik kelebihan baju hangat daripada kedinginan pas musim dingin.
  5. Kalau ternyata prediksi musimnya meleset, just enjoy the show! It’s not the end the world. Alternatif terburuknya adalah pulang lebih cepat :)Oleh-oleh Thailand

Ada yang punya pengalaman menarik berhubungan dengan traveling dan musim? Apakah musim berpengaruh besar dalam memutuskan destinasi traveling kamu? Ayo share pengalaman serunya di kolom komentar donk. Nanti 3 cerita yang paling menarik akan kami kirimi oleh-oleh dari Thailand. Komen terakhir terhitung masuk tanggal 10 Januari 2016. Jangan lupa tinggalkan nama & akun twitter :)

 

The post Traveling Bergantung Musim: Ya atau Tidak? appeared first on Pergi Dulu.

10 Destinasi Populer di Kuala Lumpur Berdasarkan Zonasi

$
0
0

Bagi orang Indonesia kota Kuala Lumpur yang menjadi ibu kota Negeri Jiran memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi. Tentunya ada beragam alasan bagi wisawatan untuk mengunjungi kota ini baik karena pemandangan perkotaannya yang menarik, wisata belanja yang menyenangkan serta berwisata kuliner mencicipi hidangan dengan cita rasa Melayu dan Peranakan Tionghoa, India, Arab serta khas Nusantara. Berikut adalah 10 destinasi tempat wisata di Kuala Lumpur yang Heri Sugiarto, pemilik akun @travelographers dan blog www.shu-travelographer.com, susun berdasarkan zona kawasan untuk memudahkan kamu saat melakukan penyusunan itinerary serta saat berkunjung menjelajah ke ibu kota Negeri Jiran ini.

1.  Zona KL Sentral

Sebagian besar orang yang datang ke Kuala Lumpur pasti akan turun di KL Sentral yang merupakan stasiun pertukaran tersebar di kota ini. Wisatawan yang masuk dari bandara KLIA umumnya menggunakan moda kereta KLIA Express, KLIA Transit atau Airport Bus ke KL Sentral karena dari tempat ini terdapat berbagai moda transportasi yang menghubungkan ke banyak destinasi. Di stasiun pertukaran ini ada LRT Jalur Kelana Jaya, 2 Kereta KTM Komuter yaitu Jalur Rawang – Seremban dan Pelabuhan Klang – Batu Caves, Kereta KTM Intercity, ETS Express antar kota serta Jalur Monorail. Untuk destinasi wisata yang menarik yang menarik dikunjungi di sekitar KL Sentral kamu dapat berjalan ke arah Brickfield tempat dimana Jalan Little India berada.

How to get there: Jika kamu naik LRT Kelana Jaya Line, Monorail, ETS Express, KLIA Transit, KLIA Express, KTM Intercity bisa turun di stasiun KL Sentral. Selain dapat mudah diakses dengan moda transprotasi kereta KL Sentral ini juga sangat mudah dijangkau dengan bus karena dilalui banyak bus RapidKL, GoKL, bus tingkat wisata Hop on and Hop off Kuala Lumpur serta Airport Bus.KL Sentral

2. Zona Kuala Lumpur City Center

Ibarat patung Singa di Singapura yang telah menyihir banyak orang Indonesia untuk berselfie didepannya, salah satu ikon kota kuala lumpur yang memiliki magnet kuat untuk dikunjungi dan berselfie tentu saja Menara Kembar Petronasnya yang tercatat menjadi gedung kembar tertinggi di dunia. Ibarat makan nasi uduk tanpa kerupuk rasanya kurang lengkap jika ke Kuala Lumpur tetapi tidak ke menara kembar ini. Selain memiliki gedung pencakar langit dengan desain arsitektur yang menawan di sekitar kawasan KLCC kamu juga bisa mengunjungi destinasi lainnya mulai dari Taman KLCC yang hijau yang memiliki kolam renang dan arena permainan terbuka gratisan, Aquaria KLCC seperti Sea Worldnya Ancol, Pusat perbelanjaan Suria yang memiliki berbagai macam gerai ternama serta di malam harinya kamu dapat menikmati pertunjukan air mancur dan laser yang juga bisa dinikmati secara gratis.

How to get there: Jika kamu naik LRT Kelana Jaya Line bisa turun di stasiun KLCC kemudian berjalan kearah Suria Mall. Jika kamu naik bus RapidKL, GoKL atau bus tingkat wisata Hop on and Hop off Kuala Lumpur dapat turun di beberapa halte bus yang tidak jauh dari Menara Petronas.Twin Tower KL

3. Zona Pasar Seni dan Jalan Petaling

Masih di jalur LRT yang sama jika kamu turunnya di stasiun Pasar Seni kamu bisa menjelajah area Pasar Seni yang merupakan sebuah pasar yang telah berdiri sejak tahun 1888. Di pasar ini kamu bisa mencari kerajinan tangan, souvenir serta oleh-oleh yang dapat kamu beli dengan harga yang relatif lebih murah dibanding dengan tempat lain. Selain berbelanja di sekitar pasar ini kamu juga dapat menemukan beraneka ragam makanan yang dapat kamu coba untuk berwisata kuliner. Masih di kawasan yang sama kamu dapat berjalan kaki ke arah Jalan Petaling yang merupakan kawasan pecinannya (China Town) nya Kuala Lumpur. Di jalan ini kamu dapat mencari berbagai barang import dari China dengan kualitas nomor 2 serta sajian kulineran peranakan Tionghoa dan Melayu.

How to get there: Jika kamu naik LRT Kelana Jaya Line bisa turun di stasiun Pasar Seni. Jika kamu naik kereta komuter (KTM) bisa turun di stasiun Kuala Lumpur kemudian berjalan kearah stasiun LRT Pasar Seni. Selain dapat mudah diakses dengan moda transprotasi kereta kawasan ini juga sangat mudah dijangkau dengan bus karena dilalui banyak bus RapidKL, GoKL serta bus tingkat wisata Hop on and Hop off Kuala Lumpur.Pasar Seni KL

4. Zona Kuala Lumpur dan Masjid Negara

Masih di kawasan Pasar Seni dan Kuala Lumpur kamu dapat menjelajahi area Masjid Negara. Saat berjalan ke Masjid ini kamu akan melewati sebuah gedung berarsitektur klasik milik kantor pusat KTM Berhad yang berada tepat di seberang stasiun kereta Kuala Lumpur. Tak jauh dari gedung itu berdiri dengan megah sebuah masjid milik pemerintah yang merupakan masjid terbesar di Kuala Lumpur. Selain untuk tempat beribadah umat muslim di jam-jam tertentu masjid ini juga terbuka untuk wisatawan umum yang hendak melihat kemegahan arsitektur dan menikmati keindahan interiornya.

How to get there: Saya rekomendasikan untuk ke menjelajahi kawasan ini baiknya kamu naik kereta komuter (KTM) turun di stasiun Kuala Lumpur kemudian berjalan kearah Masjid Negara. Namun jika kamu berjalan dari arah LRT stasiun Pasar Seni bisa berjalan melalui jembatan penyebrangannya melewati Sungai Kelang dan stasiun kereta Kuala Lumpur. Selain dapat mudah diakses dengan moda transprotasi kereta kawasan ini juga sangat mudah dijangkau dengan bus karena dilalui banyak bus RapidKL, GoKL serta bus tingkat wisata Hop on and Hop off Kuala Lumpur.Masjid Negara KL

5. Zona Masjid Jamek

Tepat dipertemuan 2 jalur LRT Kelana Jaya Line dan LRT Ampang Line terdapat salah satu masjid tertua di Kuala Lumpur yang berdiri sejak tahun 1909 yang bernama Masjid Jamek. Arsitektur masjid ini mengadaptasi masjid-masjid di kawasan timur dengan aliran Moorist. Masih di kawasan yang sama kamu juga dapat mengunjungi kawasan Jalan Masjid India yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Setelah melewati barisan pertokoan yang menjajakan beraneka ragam barang mulai dari tekstil dan perhiasan kamu akan menemukan sebuah Masjid India yang juga termasuk salah satu masjid tertua di Kuala Lumpur.

How to get there: Jika kamu naik LRT Kelana Jaya Line atau LRT Ampang Line bisa turun di stasiun Masjid Jamek. Jika kamu naik bus rapidKL, goKL atau bus tingkat wisata Hop on and Hop off Kuala Lumpur dapat turun di beberapa halte bus yang tidak jauh dari Masjid Jamek.Masjid Jamek KL

6. Zona Dataran Merdeka

Masih di kawasan Masjid Jamek perjalanan kamu dapat dilanjutkan kearah Dataran Merdeka tempat dimana pusat pemerintahan Malaysia berada pada masa pendudukan Inggris. Disini kamu dapat melihat sebuah lapangan luas yang yang kerap digunakan untuk acara kenegaraan maupun event-event mingguan. Jika kamu berjalan di kawasan ini kamu akan dimanjakan bangunan-bangunan tua berarsitektur Inggirs seperti Katedral St Mary the Virgin, Perpustakaan Kuala Lumpur, Bangunan Sultan Abdul Samad dan perjalanan di sektiar Dataran Merdeka bisa ditutup dengan mengunjungi KL City Gallery yang di dalamnya terdapat foto-foto sejarah KL dan miniatur kota KL dalam bentuk maket.

How to get there: Jika kamu naik LRT Kelana Jaya Line atau LRT Ampang Line bisa turun di stasiun Masjid Jamek. Jika kamu naik bus rapidKL, goKL atau bus tingkat wisata Hop on and Hop off Kuala Lumpur dapat turun di beberapa halte bus yang tidak jauh dari Dataran Merdeka atau KL City Gallery.Dataran Merdeka KL

7. Zona Bukit Bintang dan Imbi

Belanja dan Makan!, Rasanya 2 kata itu adalah kata yang paling tepat menggambarkan kawasan Bukit Bintang. Dengan memiliki dereten tempat perbelanjaan besar mulai dari Pavilion, Farenheit88, Lot 10, Parkson Sungai Wang, Low Yat Plaza serta Berjaya Town Square. Untuk tempat kulineran pinggir jalannya kamu dapat berjalan ke arah Jalan Alor tempat dimana deretan restoran dan kedai makan menyajikan beraneka ragam sajian menu lezat dengan harga yang relatif terjangkau.

How to get there: Kawasan Bukit Bintang dapat kamu capai dengan menggunakan moda transportasi monorail dengan stasiun terdekat yaitu Bukit Bintang atau Imbi. Jika kamu naik bus rapidKL, goKL atau bus tingkat wisata Hop on and Hop off Kuala Lumpur dapat turun di beberapa halte bus Bukit Bintang atau Imbi.Bukit Bintang KL

8. Zona KL Tower

Satu lagi bangunan yang menarik untuk dikunjungi ketika menjelajah kota Kuala Lumpur tentu saja Menara KL yang juga menjadi salah satu ikon ibu kota Malaysia. Jika kamu memiliki budget lebih tidak ada salahnya untuk menjajal naik ke atas untuk menikmati pemandangan kota KL dari atas menara. Tempat wisata menarik di sekitar KL tower yang dapat kamu jelajahi diantaranya mengunjungi taman yang menawarkan berbagai macam tur mulai dari jungle trekking, jogging trails, forest walk, camping, bird watching, flora fauna dan Jelutong Tree camping ata sekedar main di playgroundnya.

How to get there: Kawasan Menara KL dapat kamu capai dengan menggunakan moda transportasi LRT Kelana Jaya Line dengan stasiun terdekat stasiun Dang Wangi, jika kamu naik moda transportasi monorail stasiun terdekat untuk mencapai Menara KL yaitu stasiun Bukit nanas.KL Tower

9. Zona Chowkit

Kawasan Chowkit yang di dominasi pasar tradisional dan pertokoan memang bukan tempat tujuan wisata namun jika kamu memiliki waktu lebih ketika di Kuala Lumpur tidak ada salahnya untuk mengunjungi area dimana banyak orang Indonesia berkumpul. Di sekitar Chowkit ini dengan mudah kamu warung-warung makan yang menjual menu halal dengan cita rasa khas Nusantara serta menemukan banyak produk-produk dari Indonesia. Selain itu di tempat ini juga ada perwakilan Telkomsel serta Bank Mandiri yang berfungsi sebagai Bank Remmitance untuk pengiriman uang ke Indonesia yang kerap disambangi oleh kaum imigran dari negeri kita. Jika kamu berjalan kearah pusat kota kamu juga dapat menjelajah Kampung Bahru tempat dimana kuliner seperti restoran Padang, menu Melayu dan menu Thailand berada.

How to get there: Kawasan Chowkit dapat kamu capai dengan menggunakan moda transportasi monorail dengan stasiun terdekat yaitu Chowkit. Jika kamu naik dari LRT bisa juga turun di stasiun PWTC namun jalan kakinya jadi lebih jauh.Chowkit KL

10. Zona Batu Caves

Sedikit melipir ke arah Selangor dengan menggunakan kereta KTM komuter ke arah Batu Caves kamu dapat berkunjung ke kuil Hindu terpopuler di luar India yang terletak di bukit kapur Batu Caves distrik Gombak, tepatnya 13 kilometer ke arah utara dari kota Kuala Lumpur, Malaysia. Yang paling ikonik dari tempat ini tentu saja sebuah patung emas Dewa Muragan tertinggi di dunia setinggi 42,7 meter dan tepat di belakangnya terdapat 272 anak tangga yang cukup curam untuk menuju ke mulut gua diatas bukit kapur yang berfungsi sebagai kuil.

How to get there: Kawasan Batu Caves dapat kamu capai dengan menggunakan moda transportasi KTM Komuter dengan stasiun akhir yaitu Batu Caves. Jika kamu naik dari KL Sentral ongkos yang dikenakan hanya 2 Ringgit saja sekali jalan selebihnya gratis karena untuk masuk ke kawasan ini setiap orang bebas masuk untuk berkunjung.Batu Caves KL

Jadi, sudah siap menjelajahi Kuala Lumpur? :)

The post 10 Destinasi Populer di Kuala Lumpur Berdasarkan Zonasi appeared first on Pergi Dulu.

Something Like Cat — satu lagi cat cafe di Chiang Mai!

$
0
0

Setelah tahun 2014 lalu sempat mengunjungi 2 cat cafe di Chiang Mai — Catmosphere dan Maewmoth Cat Cafe, kali ini kami meneruskan perburuan cat cafe di Chiang Mai. Tahun lalu kami menemukan ada satu lagi cat cafe yang belum kami datangi, namun sayang sekali waktu kami datangi beberapa waktu yang lalu ternyata sudah tutup. Jangan khawatir, rupanya selama setahun ini sudah ada beberapa cat cafe lagi yang bermunculan di Chiang Mai. Kali ini kami menemukan Something Like Cat — satu lagi cat cafe di Chiang Mai!Bagian depan Something Like Cat Cafe

Lokasinya agak sulit dicari, di jalan-jalan kecil antara Canal Road dan Huay Kaew Road. Tempatnya ada di belokan, lumayan besar dengan kebun dan beberapa papan petunjuk. Rupanya selain cat cafe, di sebelahnya juga ada toko tas vintage.Ruangan bermain di Something Like Cat Cafe

Begitu masuk, bentuknya seperti cafe yang ada meja kasih dan beberapa meja untuk tamu. Di pinggir pintu juga ada deretan sandal kain yang digunakan untuk di play area cat cafe. Di sana sana sini ada beberapa kucing yang sedang bersantai. Begitu tahu kalau kami mau mengunjungi kucing, kami dipersilakan masuk ke ruangan lain yang ada di belakang. Rupanya di sanalah area untuk bermain dengan kucing.Tangga untuk kucing

Ruangan belakang sangat besar dan didekorasi dengan sangat cantik. Ada tangga untuk kucing naik turun, di pojok ruangan ada sofa besar dengan jendela kaca yang bisa melihat jalanan. Di sana sini ada banyak meja kursi dengan berbagai ukuran dan bantal-bantal empuk. Di sudut lain ada lemari untuk menyimpan kue dan area dapur kecil untuk menyiapkan makanan dan minuman.Area display kue dan dapur

Untuk masuk ke sini tidak ada entry fee, hanya harus order makanan/minuman. Minuman berkisar 70-95 Baht sedangkan kue-kue dan dessert berkisar 50-130 Baht.

Di Something Like Cat Cafe ini ada banyak jenis kucing, beberapa di antaranya Persian cat yang mukanya pesek. Ada juga scottish fold dan kucing campuran lainnya. Tapi yang paling kami suka adalah Maine Coon yang super besar….dan nakal. Maine Coon ini sering sekali lompat ke area di belakang lemari makanan dan dapur sampai harus diusir berkali-kali.Kucing Maine Coon yang besar

Sebenarnya tempatnya cukup menyenangkan, tapi justru karena cukup luas maka harus rajin ngejar-ngejar kucingnya. Kalau agak ramai mungkin malah jadi kagok dengan pengunjung lain. Kucing-kucingnya sih lebih bebas berkeliaran ke sana kemari. Waktu itu kami datang sekitar jam 11 siang dan belum ada tamu lain. Sekitar jam 12 ketika kami mau pulang sudah ada tamu lain yang datang. Oleh karena itu lebih baik datang pagi kalau mau main kucing sendirian.

Jadi, paling suka kucing yang mana? 😉
Si hidung pesek Persian Cat

Something Like Cat
Lokasi: Soi Ched Yot – Change Khian
Jam buka: setiap hari (10.00-20.00)

Penjaga bantal

Coba gendong Maine Coon

Scottish Fold sedang tidur

Kucing di Something Like Cat Cafe

Maine Coon

Persian Cat sedang tidur

The post Something Like Cat — satu lagi cat cafe di Chiang Mai! appeared first on Pergi Dulu.

50 Tempat Makan di Chiang Mai

$
0
0

Sebenarnya tentu sudah jadi rahasia umum kalau di Thailand gampang sekali menemukan makanan enak dan murah. Meskipun tidak sebesar Bangkok, Chiang Mai sebagai kota terbesar di Thailand Utara juga punya daftar makanan sendiri yang wajib dikunjungi. Mulai dari khao soi sebagai makanan khas di Chiang Mai, makanan lokal lain, coffee shop, cafe, makanan halal hingga cemilan dan dessert. Daftar ini kami buat berdasarkan pengalaman pribadi kami selama beberapa bulan menetap di Chiang Mai. Semua tempat sudah pernah kami kunjungi sendiri dan makanan/minumannya pun sudah kami cicipi sendiri. Jadi, siap-siap mencatat 50 Tempat Makan di Chiang Mai berikut ini!

Khao Soi

1. Rodyiam (Best Taste Kitchen)

Khao Soi RodyiamSalah satu tempat favorit kami untuk makan khao soi. Kalau biasanya khao soi gai itu pakai paha ayam rebus, di sini khao soi-nya ada yang bertopping deep fried chicken. Selain khao soi (60/100B) juga ada banyak noodle soup lain. Tidak terlalu pedas, cocok untuk saya yang kurang kuat makan pedas 😉

  • Lokasi: Nimman Haeminda Soi 11.
  • Jam buka: Senin-Jumat (09.00-20.00), Sabtu-Minggu (09.00-18.00).

2. Khao Soi Mae Sai

Khao Soi Mae SaiKalau suka khao soi yang kuahnya lebih pedas, di sini tempatnya. Ini khao soi favorit Adam di Chiang Mai. Harganya murah, sekitar 40B. Dan ada beberapa jenis noodle soup lainnya. Harus sabar sekaligus berjuang untuk dapat tempat duduk.

  • Lokasi: Soi Ratchaphuek (masuk dari Huay Kaew Road).
  • Jam buka: setiap hari (pagi sampai sekitar jam 2-3 sore)

3. Khao Soi Nimman

Khao Soi NimmanDi sini khao soi-nya punya banyak pilihan topping, selain daging ayam, babi, sapi, ada juga yang toppingnya sai oua. Selain khao soi (60B), di sini juga tempat favorit kami mencicipi satu per satu kuliner Thailand Utara yang khas. Menunya ada gambar & bahasa Inggris.

  • Lokasi: Nimman Haeminda Soi 7.
  • Jam buka: setiap hari (11.00-20.00).

4. Khao Soi Khun Yai

Khao Soi Khun YaiDisebut-sebut sebagai salah satu khao soi paling otentik dan populer di kalangan turis di Chiang Mai. Kuahnya tidak sepedas Khao Soi Mae Sai, tapi saya paling suka dagingnya yang sangat empuk dan berbumbu.  Harga 30-35B.

  • Lokasi: Thanon Sri Phum (antara Soi Sri Phum 8 & 9)
  • Jam buka: Senin-Sabtu (10.00-14.00).

Warung Lokal

5. Gai Yang (ayam bakar) Soi 11

Gai Yang Soi 11Susah-sudah gampang carinya karena tidak ada huruf latin. Pokoknya cari yang banyak asap dari proses bakar ayam di depannya. Selain ayam juga ada som tam (papaya salad) & larb (salad daging khas Laos). Kami biasanya pesan 1 ekor ayam untuk berdua.

  • Lokasi: Nimman Soi 11
  • Jam buka: Selasa-Sabtu (10.00-14.00)

6. Tam Jai Sung

Tam Jai SungSalah satu warung favorit kami. Terlihat seperti warung sederhana, makanannya pun masakan rumahan sederhana tapi rasanya enak dan murah. Sedia juga makanan Burmese dan Shan. Ada menu bahasa Inggris tapi pemiliknya tidak terlalu mengerti bahasa Inggris, jadi harus pakai kata-kata sederhana saja.

  • Lokasi: Soi Saijai (masuk dari Huay Kaew road)
  • Jam buka: setiap hari, kecuali tgl 15 dan 28 setiap bulannya.

7. Cherng Doi Roast Chicken 

Cherng Doi Grilled ChickenAyam panggang tanpa tulang (70B), dagingnya empuk sekali. Cocolannya spesial, saus tamarind yang dicampur cabe. Selain ayam, juga ada berbagai macam som tam & larb. Ada 1-2 dessert khas Thailand. Menurut kami ini tempat grilled chicken paling enak di Chiang Mai.

  • Lokasi: Soi Sukkasem (masuk dari Nimman Road)
  • Jam buka: Selasa-Minggu (11.00-22.00)

8. Kua Kai Nimman

Kua Kai NimmanDi sini menunya diterjemahkan pakai bahasa Inggris, jadi jangan bingung kalau tidak nemu ‘khao soi’ karena ditulis ‘northern thai style noodle’. Ada banyak menu lokal sederhana. Tempatnya bersih dan servis cepat. Kami juga suka penyajian minumannya yang pakai mangkuk aluminium.

  • Lokasi: Soi Sainumpung (sebelah Iberry Garden, masuk dari Nimman Road)
  • Jam buka: setiap hari (10.00-21.00)

9. Tong Tem Toh

Tong Tem TohCari makanan Thailand Utara yang tradisional & otentik bisa ke sini. Menunya ada banyak, salah satu yang populer dan pernah kami coba adalah Burmese Curry dan platter (sampler). Agak mahal, selalu penuh dengan turis lokal.

  • Lokasi: Nimman Soi 13
  • Jam buka: setiap hari (11.00- midnight)

10. Kaw Kha Moo (pork leg rice) Cowboy Lady

Pork Leg RiceSalah satu pork leg rice yang paling ramai di Chiang Mai. Jualannya pakai gerobak di malam hari. Cari yang penjualnya pakai topi cowboy. Enak & murah (30 Baht). Biasanya kami pesan yang standar, tapi bisa juga pesan yang ukuran lebih besar.

  • Lokasi: pasar malam di Chang Phuek Gate.
  • Jam buka: setiap hari (18.00-malam)

11. Anchan Noodle

Anchan NoodleSaya penasaran dengan makanan yang warnanya biru alami dari bunga telang (blue pea flower). Di sini ada mie biru dan nasi biru, dikombinasikan dengan beberapa jenis daging. Minumannya juga ada yang dari bunga biru itu!

  • Lokasi: Soi Siri Mangkalajarn 9 (dekat area Nimman)
  • Jam buka: setiap hari (11.00-15.00)

12. Jok Somphet

Jok SomphetBuka non-stop 24 jam. Ada menu-menu dimsum, sayuran sederhana seperti curry, tumis-tumisan dan bubur. Selain dimsum, saya juga pernah coba khao tom (nasi sup) yang lumayan enak.

  • Lokasi: Sri Phum road (belokan Ratchaphakhinai Rd)
  • Jam buka: setiap hari 24 jam

13. Toey Dimsum

Toey DimsumSemua menu yang disajikan di sini sangat segar, baru dibikin hari itu juga. Dimsumnya baru ditim setelah kita pilih mau yang mana saja. Murah banget, sebagian besar harganya 22 baht/porsi. Favorit kami adalah ca sau pao-nya (bapao isi daging BBQ merah).

  • Lokasi: 165/2-3 Kamphaeng Din Rd
  • Jam  buka: setiap hari (09.30-14.00)

14. Kiat Ocha (Hainan Chicken Rice) 

Hainan Chicken RiceChicken rice-nya enak banget, sangat gurih walau agak berminyak. Toppingnya bisa pilih ayam rebus, ayam katsu atau pork katsu. Selain itu wajib juga coba pork satay dengan bumbu kacangnya. Ada berbagai ukuran dari small sampai jumbo. Kami sampai kekenyangan saking pengen coba semuanya.

  • Lokasi: Thanon Intrawarorot (Old City)
  • Jam buka: setiap hari (06.00-15.00)

15. SP Chicken

SP ChickenSalah satu ayam bakar yang enak di daerah Old City. Di depannya ada panggangan berputar dengan ayam yang meneteskan sarinya. Sangat juicy sampai bisa saya cocol-cocol dengan gumpalan nasi ketan panas.

  • Lokasi: 9/1 Sam Larn Soi 1, Pra Singh Rd (Old City)
  • Jam buka: setiap hari (11.00-21.00)

16. Noodle Resto – Blue Shop

Blue Shop NoodleKedai mie favorit saya di Old City. Pilih sendiri jenis mie-nya dan toppingnya. Mie-nya berupa rice noodle seperti bihun dan kwetiau, bukan mie kuning. Ada yang pakai bakso, ribs, daging semur, dll. Ada porsi kecil (40B) dan besar (50B).

  • Lokasi: Soi Ratchapakinai, tidak jauh dari Thapae Gate (Old City)
  • Jam buka: setiap hari (10.00-21.00)

17. Khao Tom 1 Baht

Khao Tom 1 BahtSelalu terlihat antrian panjang setiap Sunday Night Market. Akhirnya kami ke sana di hari biasa. Menu banyak pilihan, mulai tumis-tumisan sampai daging. Harga standar, rasa pas di lidah.

  • Lokasi: Ratchadamnoen Rd. (Old City)
  • Jam buka: setiap hari (pagi-malam)

18. Tops Flavour (food court Tops Market)

Tops FlavourBanyak sekali konter makanan yang tersedia.Lengkap mulai dari minuman, makanan hingga desert. Tempatnya bersih, harga murah dan enak. Pembayaran pakai cash card (tukar di konter). Biasanya kami ke sini kalau lagi bingung mau makan apa. Di sini banyak pilihannya.

  • Lokasi: Kad Suan Kaew, Central Mall, Huay Kaew road.
  • Jam buka: setiap hari (11.00-21.00)

19. Huen Muan Jai

Huen Muan JaiPertama ke sini malam sekitar jam 7 antriannya panjang, tapi servisnya bagus dan cepat. Makanannya khas Northern Thai dan sangat kaya rasa, authentic flavours. Tidak heran selalu banyak antrian. Satu porsi tidak terlalu besar tapi cukup untuk berdua.

  • Lokasi: Soi Ratchapuek (masuk dari Huay Kaew Road)
  • Jam buka: setiap hari (11.00-21.00)

Makanan Halal

20. Khao Soi Islam

Khao Soi IslamSemacam food court yang mirip resto kecil dengan beberapa konter makanan dan minuman. Selain khao soi (sapi, baso, ayam, dll) juga ada nasi briyani, noodle soup, nasi beef curry, nasi ayam dan masih banyak lagi. Semuanya enak. Mereka punya menu dalam bahasa Inggris.

  • Lokasi: Soi Charoen Prathet 1 (sebelah barat Old City, dekat sungai)
  • Jam buka: setiap hari (10.00-16.00)

21. Laila Briyani Rice

Briyani RiceJualannya malam-malam di seberang pasar malam dekat Chiang Mai Gate. Selain briyani ayam juga ada briyani daging sapi. Saya sih lebih suka ayam karena sangat empuk banget. Sambal corriander-nya juga fresh. Harga cuma 40 Baht.

  • Lokasi: Bumrungburi Road (depan 711 dekat pasar malam Chiang Mai Gate)
  • Jam buka: setiap hari (malam hari)

Organic & Vegetarian

22. Din-dee Cafe

Din DeeTempatnya unik karena berupa mud hut (tembok bangunannya terbuat dari lumpur). Bangunannya kecil tapi artistik. Makanannya campur-campur unsur makanan Jepang, India, Thailand, namun yang pasti tidak mengandung daging. Saya malah tergoda beli pernak-pernik artistik unik yang dijual di sana.

  • Lokasi: Nimman Rd (depan CMU Art Museum)
  • Jam buka: Selasa – Minggu (10.00-17.00)

23. Pun Pun Organic Vegetarian Restaurant

Pun Pun OrganicBerlokasi di area kuil, tempat ini lumayan nyaman karena jauh dari hingar bingar lalu lintas. Tersedia berbagai olahan makanan vegetarian yang cukup kreatif. Kami pesan sate yang terbuat dari jamur goreng dan juga vegetable curry.

  • Lokasi: di dalam area Wat Suan Dok, Suthep Road.
  • Jam buka: setiap hari kecuali rabu (08.00-17.00)

24. Anchan Vegetarian Restaurant

Anchan VegetarianBerlokasi di area Nimman, resto ini kebanyakan pengunjungnya bule-bule. Menunya lumayan banyak dan porsinya cukup besar namun harganya agak mahal.  Minuman banana smoothies dan honey lemon yang kami pesan enak. Tidak sempat coba dessert tapi sepertinya enak juga.

  • Lokasi: Nimman soi 4
  • Jam buka: Selasa – Sabtu (11.30-20.30)

Cafe/resto non-thai

25. Natwat Home Cafe

Natwat Home CafeKalau kami bosan dengan makanan lokal dan cari makanan Western yang berkualitas, kami mampir ke cafe yang desain interiornya ciamik ini. Bisa cuma ngopi ataupun makan berat seperti pasta, grilled chicken, steak, pancakes, dll.

  • Lokasi: 330/2 Charoenrat Road
  • Jam buka: Selasa – Minggu (7.30 – 16.30)

26. Chabuton Ramen

Chabuton RamenSudah 2 kali ke sini dan masih berpendapat kalau ini ramen paling enak di Chiang Mai. Sebenarnya ga sekental kuah-kuah ramen di Sydney, tapi yang pasti makan ramen tonkotsu di sini sangat enjoyable sampai tetes kuah terakhir.

  • Lokasi: Central Festival, lantai 5
  • Jam buka: setiao hari (11.00 – 21.00)

27. Salad Concept

Salad ConceptMau coba makanan sehat dengan konsep yang menarik? Tempat ini menjual salad yang dikemas dalam 2 tipe, saya coba yang dibungkus jadi salad wrap sedangkan Adam coba yang disajikan dalam mangkuk. Seru juga pilih-pilih komponen apa saja yang mau kamu masukkan ke dalam saladnya.

  • Lokasi: Nimman Road (dekat belokan Soi 13)
  • Jam buka: setiap hari (11.00 – 22.00)

28. Rustic & Blue

Rustic & BlueMengusung tema farm shop, Rustic & Blue selain cantik dekorasi interiornya, makanannya juga sangat enak dan berkualitas, meskipun harganya agak mahal. Sebagian ada western food yang dipadukan dengan sentuhan lokal seperti saus sriracha, Sai Oua, dll. Favorit saya: Brekkie Stack!

  • Lokasi: Nimman Soi 7
  • Jam buka: setiap hari (8.30 – 21.00)

29. SS1254372

SS1254372Cafe yang berlokasi di sebelah art gallery. Interiornya sudah jelas sangat menarik karena banyak unsur seninya. Mereka menyajikan breakfast dengan menu yang sebagian besar western food seperti french toast, omelet, croissant, bagel, granola yoghurt, dll. Cafenya buka sampai malam tapi makanan cuma ada sampai jam 2 sore.

  • Lokasi: belokan Nimman Soi 17 (seberang Charin Pie)
  • Jam buka: Selasa – Minggu (08.00 – 14.00)

30. Beast Burger

Beast BurgerFood truck yang nongkrong di malam hari di depan sebuah bank di area Nimman road. Jenis burgernya cuma 2 macam, yaitu Beast Burger atau Double Double. Dulunya sih ada BBQ Pulled Pork Burger. Untuk Beast burger bisa pilih beef patty atau pork patty. French friesnya juga enak, bisa pilih beberapa jenis cocolan.

  • Lokasi: Nimman Road (seberang Soi 11)
  • Jam buka: senin – sabtu (18.30 – 23.00), tutup Minggu & kalau hari hujan

31. Mu’s Katsu

Mu's KatsuSiapa tahu pengen makanan Jepang yang enak, Mu’s Katsu ini kadang sampai waiting list masuknya. Kedainya cukup kecil tapi lumayan bernuansa Jepang. Katsunya divariasikan mulai dari saus yang berbeda, pakai nasi, pakai spaghetti, katsu don (pakai telur), dll. Porsinya besar dan sangat mengenyangkan.

  • Lokasi: Nimman Soi 8
  • Jam buka: setiap hari (11.00 – 20.00)

32. Ai Sushi

Ai SushiSalah satu tempat sushi yang selalu ramai antriannya tiap malam. Adam suka sashimi & sushi dengan potongan besar ikan segar, sedangkan saya beberapa kali coba curry katsu, katsu don, ramen, dll.

  • Lokasi: Huay Kaew Road
  • Jam buka: setiap hari (17.00 – 23.00)

33. The Larder Cafe and Bar

The Larder CafeBisa dibilang coffee shop karena kopinya enak, tapi kami biasanya ke sini untuk brunch. Menunya tidak terlalu besar, sebagian besar berupa kombinasi sandwich dengan berbagai topping menarik. Favorit saya Breakfast Hotdog yang sekarang harganya sudah naik jadi 215B.

  • Lokasi: 333/9 Sukkasem Road (masuk dari Nimman Road)
  • Jam buka: setiap hari (8.30 – 15.00)

Coffee Shop

34. Ristr8tto

Ristr8ttoBisa jadi coffee shop paling populer di area Nimman. Mereka memang serius soal kopi, sampai tidak menyediakan minuman non-kopi di outlet pertamanya. Namun tak jauh dari sana sudah ada Ristr8tto Lab yang punya suasana lebih outdoor dan ada sedia minuman non-kopi juga. Yay! (for me)

  • Lokasi: 15/3 Nimman Rd (Ristr8tto); Nimman Soi 3 (Ristr8tto Lab)
  • Jam buka: setiap hari (07.00-18.00)

35. Impresso

ImpressoKopinya enak (70B), sedia juga berbagai minuman lain, tidak ada makanan berat, kadang ada croissant. Bagian dalam agak terbatas tempatnya, berupa meja bar panjang yang jadi work station favorit kami. Di depannya ada beberapa meja outdoor.

  • Lokasi: 28/1 Nimman Soi 11
  • Jam buka: setiap hari (09.00-18.00)

36. 9th Street

9th Street CafeBangunannya cukup besar, dengan beberapa meja besar untuk grup, meja di bar, dan selebihnya meja-meja kecil untuk 2 orang yang menempel ke sisi tembok. Desain modern minimalis. Kopinya ok dan banyak juga jenis minuman lain plus beberapa cemilan. Hampir setiap kali kami ke sana ada Panda (anjing pom teddy bear pemiliknya).

  • Lokasi: 12/4 Nimman Soi 9
  • Jam buka: setiap hari (07.00 – 19.00)

37. Artisan

Artisan CafePertama kali nemu coffee shop ini yang di belakang Huay Kaew Road dekat apartemen kami, sangat kecil namun atmosfernya menyenangkan. Rupanya mereka ada lokasi lain yang bangunannya sangat besar dan mewah. Kopinya sangat enak.

  • Lokasi: Soi Mengrairasmee; satu lagi di Wualai Road (nempel dengan Oxotel)
  • Jam buka: setiap hari (08.00-19.00)

38. Graph cafe

Graph CafeCoffee shop paling kecil yang pernah kami temukan di Chiang Mai. Namun meskipun kecil, atmosfernya menyenangkan dan kopinya enak. Ada banyak metode brewing yang dipakai. Oh ya, dilarang foto-foto di dalam. Ada satu lokasi lagi yang sedia makanan, namanya Graph Table (Moonmuang Soi 6).

  • Lokasi: Rachawithi Soi 2
  • Jam buka: setiap hari (10.00 – 16.00)

39. Nine One Coffee

Nine One CoffeeAda tulisan Best Espresso 2014 di bar-nya dan memang gelar tersebut terbukti tidak salah. Interiornya menyenangkan dan banyak detail-detail yang membuat coffee shop tersebut terlihat cantik. Selain kopi (70B), mereka juga ada juice buah segar (100B). Saya suka berbagai jenis teh unik yang ada di sana.

  • Lokasi: Nimman Soi 11
  • Jam buka: setiap hari (8.30 – 19.30)

40. Librarista

LibraristaWaktu ke sana sih kopinya tidak istimewa, tapi yang menarik dari tempat ini adalah konsep coffee shop yang digabung dengan perpustakaan. Jadi pengunjung banyak yang bersantai-santai baca buku di ruangan dengan meja-meja pendek.

  • Lokasi: Nimman Soi 5
  • Jam buka: setiap hari (10.00 – midnight)

41. 8 Days a week

8 Days A WeekSelain kopinya yang enak (55B), di sini juga ada berbagai macam kue yang menarik. Kami sempat coba rainbow mille crepe yang sangat enak. Ruangannya sangat well-decorated dengan konsep sedikit vintage.

  • Lokasi: Huay Kaew Soi 2
  • Jam buka: setiap hari (11.00 – 20.00)

42. Akha Ama Coffee

Akha Ama CoffeeBerawal dari usaha seorang ibu (Ama) dari suku Akha yang memiliki visi untuk bisa memproses dan memasarkan kopi dari desanya, Akha Ama Coffee menyajikan kopi yang berkualitas dengan harga yang murah (40/50B). Selain kopi juga ada minuman lain dan kue-kue. Ada 2 lokasi yang sempat kami kunjungi.

  • Lokasi: 9/1 Mata Apartment; Ratchadamnoen Road (Akha Ama Coffee La Fattoria)
  • Jam buka: setiap hari (08.00 – 18.00)

43. Roll Me Bakery

Roll Me BakerySebenarnya kopi di sini tidak terlalu spesial (50B), tapi kebanyakan orang ke sini karena kue-kue yang ada di sana, yang bisa dimakan sambil ngopi. Japanese cheesecake dan roll cake bergambar karakter lucu-lucu jadi favorit para turis dari luar Chiang Mai. Staff-nya juga baik banget & ramah.

  • Lokasi: Nimman Soi 7
  • Jam buka: setiap hari (10.00 – 18.00)

44. Bear Hug Cafe

Bear Hug CafeCafe yang mengusung tema beruang di seluruh dekorasinya, bahkan latte art-nya pun dibuat serba beruang. Furnitur, dekorasi dan semua pernak-perniknya ada unsur beruang. Kopinya biasa saja (50B) namun suasanya sangat menyenangkan untuk nongkrong-nongkrong cantik sambil ngopi/ngeteh.

  • Lokasi: Kotchasan Rd
  • Jam buka: setiap hari kecuali Rabu (09.00 – 18.00)

Cemilan/ Dessert

45. Cakue Dino

Cakue DinoHehe….ini tukang cakue yang kreatif, selain cakue bentuk bantal biasa, di gerobak ini juga jual cakue bentuk dinosaurus, naga, buaya dan gajah. Cocolannya pakai srikaya atau susu kental manis. Ditemani sama secangkir susu kedelai hangat atau telur setengah matang.

  • Lokasi: Gang di Thanon Wichayanon, dekat Warorot Market
  • Jam buka: setiap hari (06.00-11.00)

46. Mango Tango

Mango TangoSelain mango sticky rice dessert khas Thailand, di Mango Tango ini ada banyak dessert dengan bahan dasar mangga. Mulai dari minuman shakes, puding, es krim hingga berbagai kombinasi lainnya. Biasanya penuh dan harus antri saat weekend. Favorit kami: mango platter seperti yang di gambar!

  • Lokasi: Nimman Soi 13
  • Jam buka: setiap hari (11.00-22.00)

47. Iberry

Iberry GardenSebenarnya tempat ini jualan es krim, tapi yang bikin enak adalah suasana outdoor gardennya. Semua pengunjung jadi betah berlama-lama ngobrol sambil makan es krim dan beberapa dessert cake lainnya.

  • Lokasi: Nimman Soi 17
  • Jam buka: setiap hari (10.00-22.00)

48. Charin Homemade Pies

Charin Homemade PiesDilihat dari bentuknya memang tidak secantik dessert-dessert modern karena memang konsepnya homemade. Ada banyak pilihan pie mulai dari banoffee pie, key lime pie, cheese cake, dll. Selain pie-nya yang enak, rumah kayu tradisional khas Thailand ini juga jadi faktor yang bikin nongkrong di sini menyenangkan.

  • Lokasi: Nimman Soi 17
  • Jam buka: setiap hari (10.00-21.00)

49. Local Cafe

Local CafeTidak susah cari tempat ini karena lokasinya di Think Park dan ada patung kucing raksasa di depannya. Konon dibuat oleh seniman yang sama dengan Iberry, cafe ini luar biasa artistik. Sebenarnya mereka punya makanan berat, tapi sudah 2 kali kami ke sana cuma untuk makan dessertnya. Yang paling populer: Thai Tea Mille Crepe!

  • Lokasi: Think Park, Nimman Road.
  • Jam buka: setiap hari (10.30 – 22.00)

50. Mrs Pa Fruit Shake

Mrs Pa MilkshakeKedengarannya sangat sederhana namun yang bikin Mrs Pa ini istimewa ini adalah keberaniannya mencampurkan komponen buah-buahan yang terdengar aneh namun ternyata hasilnya enak. Kasih tahu saja komponen utama yang kamu mau, nanti dia tambahkan komponen lainnya. Kami pernah dapat pisang + buah naga ungu + kelapa muda!

  • Lokasi: Bumrungburi Road, Chiang Mai Gate night market
  • Jam buka: setiap malam

Nah….sudah lumayan banyak kan rekomendasi makanan enak di Chiang Mai dari kami? Kapan-kapan kami update lagi. Sementara itu, selamat kulineran di Chiang Mai dan jangan lupa lapor ke sini kalau sudah mencicipi tempat-tempat di atas :)

The post 50 Tempat Makan di Chiang Mai appeared first on Pergi Dulu.

Rekomendasi Makanan Halal di Sydney

$
0
0

Sulitkah mencari makanan halal di Australia? Buat yang berencana jelajah Australia, tidak perlu khawatir tentang makanan halal. Sebagai negara yang sangat multikultural, tidak terlalu sulit mencari makanan halal di Australia, apalagi di kota besar seperti Sydney. Berikut ini kami siapkan rekomendasi makanan halal di Sydney. Ada yang sudah kami coba sendiri, ada juga yang kami dapatkan informasinya dari aplikasi pencari kuliner di Sydney.Mamak - Restoran Malaysia di Sydney

Makanan Halal di Sydney CBD

  • Mamak (15 Goulburn St) – Bisa dibilang Mamak ini restoran makanan Malaysia paling populer di Sydney. Pilihan menunya tidak terlalu banyak, namun sangat jelas bahwa menu populernya antara lain nasi lemak, roti canai, kare kambing dan roti banana. Selain itu kami juga suka sambal udang dan teh tariknya.
  • Shalom (Sussex St) – Dari papannya tertulis jelas bahwa Shalom adalah Indonesian Restaurant. Pilihan menunya antara lain sate, ayam penyet, pempek, ikan bakar, nasi campur Bali dan masih banyak lagi. Lokasinya tidak jauh dari Pyrmont Bridge ataupun QVB.
  • Pondok Selera (Basement Dixon House) – berlokasi di sebuah food court yang memang sebagian besar menyajikan makanan Asia, Pondok Selera adalah salah satu counter yang menyajikan pilihan masakan Indonesia-Malaysia. Pilihannya bisa menu satuan ataupun seperti nasi campur yang bisa pilih sendiri sayurnya. Nasi dengan 3 pilihan sayur siap saji harganya $9.30. Sangat murah untuk ukuran harga makanan di Australia.
  • Time for Thai (769 George St) – Dulunya bernama Cafe Kasturi, Time For Thai menyajikan menu yang sebagian besar Thai food seperti curry, noodle soup dan strir fry. Namun di antara masakan Thai tersebut ada terselip beberapa menu masakan Indonesia seperti Gado-gado (13 AUD).
  • Delima Restaurant (1 Dixon St) – Delima ini adalah restoran Indonesian cuisine dengan level fine dining. Pintu masuknya agak tersembunyi karena berupa tangga ke lantai dua sebuah mal. Namun ruangan makannya sangat mewah berupa lounge yang disekat-sekat supaya lebih privat. Makanannya cukup bervariasi mulai dari Rendang, sayur asem, balado, otak-otak, dll. Cuma karena judulnya fine dining harganya pun cukup mahal. Seporsi menu daging berkisar $20-40.
  • Chinese Noodle Bar (800 George St) – nama tempatnya memang agak tricky, makanannya berupa Chinese food tapi bukan cuma melulu mie. Jangan sampai salah resto karena tidak jauh dari sana (cuma beda beberapa pintu) ada juga Chinese resto yang namanya mirip dan dari luar tampak mirip namun tidak halal.
  • Kung Fu Ramen (Thomas St) – berlokasi dekat sekali dengan Market City (Paddy’s Market), Kung Fu Ramen selain tentunya menyajikan ramen juga menyediakan berbagai menu lainnya seperti stir-fried noodles yang dikombinasikan dengan berbagai sayuran dan daging ayam/sapi/udang.

Shalom - Restoran Indonesia di Sydney

Kung Fu Ramen - makanan halal di Sydney

Selain di Sydney CBD, kalau mau cari makanan halal bisa juga naik bis ke Kingsford yang banyak dijuluki sebagai ‘kampung Indonesia’ saking banyaknya orang Indonesia yang tinggal di area tersebut. Beberapa rumah makan yang menyajikan makanan halal di Kingsford di antaranya Indo Rasa dan Kaki Lima Restaurant yang sama-sama berada di jalan utama area Kingsford, yakni Anzac Parade.Time for Thai - makanan Thai Halal di Sydney

Chinese Noodle Bar - Halal Food in Sydney

Ada lagi yang punya rekomendasi makanan halal di Sydney? Silakan langsung saja bagikan info dan pengalamanmu di kolom komentar ya. Have fun in Sydney!

Delima - fine dining Indonesian food in Sydney

TIPS: kalau cari akomodasi budget di pusat kota Sydney, bisa intip review Pensione Hotel ini.

The post Rekomendasi Makanan Halal di Sydney appeared first on Pergi Dulu.

Pengalaman terbang naik Qantas dari Jakarta ke Sydney

$
0
0

Beberapa waktu yang lalu saya (Adam) terbang menggunakan QANTAS untuk pertama kalinya dalam 8 tahun terakhir. Jadi ada baiknya saya bagikan sedikit pengalaman saya waktu terbang dari Jakarta ke Sydney naik QF41. (PS: ini bukan review berbayar ;)) Penerbangannya sendiri terlambat 15 menit (20.15) namun tiba 5 menit lebih cepat (06:05) dengan total waktu penerbangan 6 jam 50 menit.

Hal pertama yang saya perhatikan begitu memasuki pesawat adalah interiornya yang terlihat mewah dibandingkan pesawat low cost carrier. Warna abu-abu gelap dan maroon gelap membuat penampilan pesawat itu terlihat classy. Semuanya terlihat dan terasa baru. Masing-masing tempat duduk memiliki layar TV kecil di belakang tempat duduk di depannya dan banyak sekali film baru, acara TV baru serta games. Selain itu, yang paling saya butuhkan, ada USB port untuk charging. Kursinya sendiri punya ruang gerak kaki yang cukup lega. Untuk masalah kenyamanan, saya rasa penerbangan selama 7 jam ini cukup nyaman, cuma merasa pegal 1-2 kali.

Tak lama kemudian cabin crew masuk dan membagikan minuman lemon. Sebelumnya, masing-masing penumpang sudah mendapat sebotol air mineral yang tersimpan di kantung kursi di depannya. Setelah kurang lebih 1 jam, mereka mulai menyajikan makan malam. Ada 3 pilihan menu utama yang dilengkapi dengan fruit cake untuk dessert. Setelah itu mulai free flow untuk Australian wines, beer dan spirits. Tidak ada makanan yang mengandung babi.Menu di penerbangan Qantas

Saya pikir makanannya biasa saja. Saya cukup senang dengan ikan yang saya makan, tapi tidak semewah yang pernah saya makan dalam penerbangan full-serviced lainnya. Yang pasti lebih baik daripada makanan di penerbangan lain yang saya tumpangi akhir-akhir ini.

Semua cabin crew terlihat sangat profesional dan jika ada masalah ataupun keadaan darurat, saya pikir mereka bisa menanganinya dengan baik. Namun, mereka tidak sehangat kru pesawat lainnya.

Secara keseluruhan, saya menikmati penerbangan yang menyenangkan bersama QANTAS, jauh lebih nyaman dibandingkan penerbangan low cost carrier yang saya naiki 10 hari sebelumnya. Saya jadi berpikir untuk rela bayar lebih untuk penerbangan-penerbangan berikutnya untuk penerbangan jarah menengah dan jarak jauh. Tingkat kualitas carrier seperti QANTAS ini membuat segalanya berbeda.Pemandangan saat terbang Jakarta-Sydney

Pernah terbang naik QANTAS? Bagaimana menurut kalian?

TIPS: Cari hotel budget di pusat kota Sydney? Bisa lihat review hotel berikut ini

The post Pengalaman terbang naik Qantas dari Jakarta ke Sydney appeared first on Pergi Dulu.


Tips Liburan Hemat ke Santorini

$
0
0

Lebih banyak yang kenal nama Santorini dibandingkan Oia (baca: ii-a). Padahal Oia ini adalah lokasi spesifik desa di pulau Santorini yang memiliki pemandangan ala kartu pos dengan rumah-rumah putih dan gereja beratap biru cerah. Tidak banyak yang bisa dilakukan di sana selain bersantai dan menikmati pemandangan khususnya saat sunset. Pulau ini memang menjadi tujuan populer bagi pasangan yang sedang berbulan madu, namun tidak berarti bahwa Santorini tidak cocok untuk solo traveler dan keluarga.

Untuk menuju desa Oia di ujung terluar Pulau Santorini, dari pelabuhan Athinios masih harus naik bis menuju Fira, ibu kota pulau ini dan berganti bis dari Fira ke Oia. Waktu yang diperlukan kurang lebih 1 jam untuk sampai ke Oia dari pelabuhan. Sepanjang perjalanan tampak rumah-rumah dicat putih dengan kombinasi biru di sana-sini.

Gereja Biru - ikon di Santorini

Sesampainya di Oia, bangunan-bangunan dengan mayoritas warna putih berjejer rapat di sisi tebing. Bentuk bangunannya bukan seperti bangunan rumah biasa yang memiliki atap genteng. Kebanyakan bangunan memiliki atap tembok melengkung seperti gua. Itulah sebabnya rumah-rumah seperti itu sering disebut sebagai cave houses.

Yang menarik dari cave houses adalah semua sudutnya tampak halus, tidak ada sudut tajam. Warna pastel dan putih menghiasi hampir seluruh tembok bangunan. Jalanan kecil berlantai batu halus menjadi jalan utama yang dipadati para pejalan kaki. Cafe-cafe, toko suvenir, toko buku, galeri seni, toko perhiasan dan toko kecantikan berbahan dasar garam laut berjejer di sepanjang jalan kecil yang berkelok-kelok naik turun tersebut.

Salah satu aktivitas yang wajib dilakukan di Santorini - sunset watching

Tidak perlu papan petunjuk untuk menemukan gereja biru tersebut, tinggal ikuti saja atap biru yang menyembul dari bangunan-bangunan putih di sekelilingnya, alhasil akan tiba di sana. Sebetulnya gereja putih berkubah biru tersebar di banyak tempat di Yunani, bukan hanya ada di satu lokasi di Oia tersebut, namun lokasi yang strategis gereja yang satu inilah yang membuat dia lebih dikenal dibandingkan gereja-gereja biru lainnya.

Jangan lewatkan sunset di Santorini dan berharaplah supaya cuacanya mendukung untuk sunset yang fenomenal. Kami tidak sempat melihat sunrise di sana karena waktu ke sana sedang musim dingin sehingga malas bangun pagi (*alasan*). Tapi kami yakin sunrise di Santorini pun cantik.

Sunset Santorini dilihat dari Gereja Biru di Oia

Banyak yang bertanya apakah worth it ke Santorini mengingat image-nya yang sudah sangat touristy? Menurut kami pribadi sih Santorini indah, layak dikunjungi. Kalau kurang suka daerah touristy, hindari saja area-area yang penuh turis. Masih banyak koq aktivitas yang bisa dilakukan di Santorini tanpa terganggu oleh keberadaan turis-turis lain.

Santorini memang bisa jadi destinasi yang mahal kalau memang ingin dibuat demikian. Pasangan yang ingin berbulan madu pasti ingin bersantai di cave house yang berlokasi di pinggir tebing dan makan di restoran dengan pemandangan laut. Namun jika hanya ingin mencicipi keindahan Santorini dengan budget terbatas, why not? So, what are you waiting for? Save your money for this unforgettable destination! :)

Pink sunset yang manis di Santorini

Perkiraan budget untuk Liburan ke Santorini

Tiket pesawat Jakarta – Singapura (PP): Rp 400.000,-
Tiket pesawat Singapura – Athena (PP): Rp 10.000.000,-
Tiket pesawat Athena – Santorini (PP): Rp 1.500.000,-
(Note: tiket langsung dari Jakarta ke Athena cenderung lebih mahal dibandingkan tiket dari Singapura atau Malaysia ke Athena, namun jika sedang ada promo tiket dari maskapai luar, seperti Emirates, Qatar maupun Etihad, tidak mustahil bisa dapat harga tiket direct yang murah)

Akomodasi: Rp 500.000,s/d Rp 10.000.000,- per malam
Makanan: Rp 150.000,- s/d Rp 1.000.000,- (tergantung apakah banyak makan di cafe atau tidak)
Transportasi lokal: Rp 40.000,- per hari (jika naik bis lokal)
Sewa motor (opsional): Rp 150.000,- s/d Rp 250.000,- per hari

Suasana menjelang senja di Santorini

Cara menuju Santorini dari Athena

Dengan ferry:
Blue Star Ferries menjalankan servis ferry rutin dengan beberapa rute di antaranya Piraeus (Athena) – Paros – Naxos – Ios – Santorini. Jadwal keberangkatan normal biasanya jam 7.25 pagi dari pelabuhan Piraeus dan akan tiba jam 15.10 di Santorini. Sebaliknya dari Santorini ferry berangkat jam 7 malam dan baru tiba di Athena jam 4.45 pagi kecuali hari Sabtu yang berangkat jam 15.30 sore dan tiba jam 23.35 malam. Jadwal ferry bisa berubah sewaktu-waktu tergantung keadaan cuaca dan kadang di musim dingin ada beberapa rute yang tidak dijalankan. Cek langsung jadwal lengkap ke websitenya www.bluestarferries.com.

Dengan pesawat terbang:
Aegean Airlines melayani rute direct dari Athena ke Santorini dengan frekuensi 3x sehari (Pukul 10.00, 15.30 dan 19.10).

Salah satu keindahan Santorini muncul saat sunset

Where to stay in Santorini

Oia:
Sebagian besar akomodasi di Oia merupakan resort pinggir pantai yang mewah dengan harga di atas Rp 500.000,- hingga di atas 3 juta. Namun tergantung musim dan jika rajin-rajin mengecek harga di website booking akomodasi, tidak mustahil bisa dapat harga yang memuaskan. Beberapa akomodasi yang memiliki pemandangan laut di antaranya: Laokasti Villas, Marcos Rooms, Caldera Villas dan VIP Suites.

Finikia:
Berlokasi hanya 2 km dari Oia, di desa ini ada beberapa penginapan yang tidak kalah cantik dibandingkan resort-resort di tengah Oia. Walaupun tidak berada di pinggir laut, Heliophos merupakan akomodasi berbentuk cave house yang dioperasikan oleh seorang wanita paruh baya yang dengan karakter yang ramah dan hangat. Tergantung musimnya, sebuah kamar untuk 2 orang bisa dihargai 1 juta rupiah ataupun lebih. Namun saat kami ke sana kebetulan sedang low season (akhir Oktober) dan kami mendapatkan kamar murah dengan harga 30 Euro.

Fira:
Akomodasi di Fira lebih murah dibandingkan akomodasi di Oia. Range harga mulai Rp 300.000,- per kamar. Kekurangannya adalah jika mau ke Oia harus naik bis. Namun karena Fira adalah pusat kotanya, maka jadwal bis cukup rutin dan koneksi bis lengkap menghubungkan semua penjuru pulau. Beberapa akomodasi yang recommended di antaranya: Asteras Villas, Antonia Apartments, Hotel Thireas, dan Aroma Suites

Gradasi warna yang fenomenal saat sunset di Santorini

Transportasi di Santorini

  • Jalan kaki: Tergantung lokasi akomodasi dan kegiatan yang ingin dilakukan, jika hanya ingin bersantai-santai menjelajahi blue church, cafe ataupun toko-toko suvenir di suatu desa, semuanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki. Jadi sebaiknya pilih akomodasi yang dekat dengan aktivitas yang ingin dilakukan.
  • Bis lokal: Bis lokal dengan jadwal rutin siap mengantar penumpang dan menghubungkan desa-desa di seluruh pulau mulai dari Athinios (port) – Fira (ibu kota) – Oia (lokasi blue church) sampai ke pantai-pantai yang ada di sisi luar kaldera.
  • Sewa motor/ mobil: Jika tidak ingin tergantung dengan jadwal bis dan ingin lebih bebas menjelajahi pulau Santorini, bisa menyewa mobil atau motor dengan syarat punya SIM (lebih baik jika punya SIM internasional).
  • Sewa ATV: Bagi yang tidak punya SIM bisa menyewa ATV untuk menjelajahi pulau.Foto wajib di Santorini

Tips untuk berhemat selama liburan di Santorini

  • Akomodasi di pusat desa Oia (desa dimana terdapat beberapa Blue Church yang menjadi ikon popular pulau itu) bisa sangat mahal terutama di peak season. Jika ingin menghemat budget akomodasi pilih akomodasi di luar Oia, misalnya di Finikia yang berjarak hanya 2 km dari Oia dan bisa dicapai dengan jalan kaki. Jika menginap di Fira (ibu kota Santorini) bisa naik bis yang jadwalnya rutin ke Oia.
  • Makanan di restoran ataupun cafe yang menjual pemandangan biasanya sangat mahal, 1 piring pasta bisa dihargai 22 Euro. Untuk mencari pengalaman kuliner lokal bisa cari restoran yang tidak berada di jalan utama. Coba cari warung kebab di gang-gang di belakangnya, harganya cuma 2-5 Euro.
  • Pilih waktu yang bukan peak season (summer) karena saat peak season harga akomodasi pasti melambung tinggi.
  • Gunakan bis lokal untuk keliling-keliling pulau. Pastikan mencatat jadwal dan mengingat lokasi bus stop-nya.

The post Tips Liburan Hemat ke Santorini appeared first on Pergi Dulu.

Sunflower Festival di Lopburi, Thailand

$
0
0

Kalau bulan November 2014 yang lalu kami pernah mengunjungi Festival Bunga Matahari di Propinsi Mae Hong Son, Thailand Utara, bulan Desember 2015 kemarin kami mengunjungi lokasi berbeda yang juga memiliki padang bunga matahari yang luas. Kali ini lokasinya di Lopburi, tidak jauh dari Bangkok, hanya sekitar 3 jam naik kereta atau 2-3 jam naik mobil. Kalau yang di Mae Hong Son kami sempat diprotes karena katanya itu bukan bunga matahari karena kecil-kecil (padahal jenisnya berbeda, Mexican Sunflower), yang di Lopburi ini sih jenisnya yang besar-besar seperti bunga matahari yang kita tahu pada umumnya.IMG_8288Kami ke Lopburi sebenarnya bukan cuma untuk melihat bunga matahari, namun memang mau melihat kota Lopburi yang katanya menarik karena ada banyak peninggalan candi-candi dari masa pemerintahan Khmer sehingga gayanya serupa candi-candi di Angkor Wat, Kamboja. Selain beberapa reruntuhan candi yang masih ada di pusat kota tua Lopburi, sebenarnya Lopburi sendiri kotanya cukup menyenangkan. Trotoarnya nyaman untuk dipakai jalan kaki dan banyak jajanan murah meriah di pinggir jalan.Senja di salah satu temple di LopburiYang uniknya lagi, di kota tua Lopburi ada yang disebut Monkey Zone, literally area yang dihuni oleh banyak sekali monyet-monyet jenis macaque yang terkenal nakal seperti di Bali. Beberapa banyak yang suka, namun saya pribadi sih agak takut karena mereka cukup ganas. Saya lihat sendiri ada ibu-ibu lokal yang baru sedang jalan kaki sambil bawa bungkusan yang kemungkinan berisi makanan. Sang monyet langsung menyerang tangan si ibu hingga akhirnya si ibu itu lemparkan saja bungkusan makanannya daripada digigit. Tapi buat yang suka monyet sih justru malah senang karena banyak sekali monyet yang berkeliaran di tengah kota, bahkan di luar jendela kamar hotel kamu. Oh ya, setiap akhir bulan November ada Monkey Festival di mana monyet-monyet itu disuguhi makanan di sekitar candi sehingga jadi tontonan besar. Tanggalnya harus cek lagi karena setiap tahun berbeda-beda.Monkey Zone di LopburiSempat baca beberapa referensi, sepertinya lokasi bunga matahari ini bisa jadi lebih dari satu dan berbeda-beda setiap tahunnya. Pastikan dulu lokasinya di mana dengan bertanya pada Tourism Information yang ada di dalam stasiun kereta Lopburi. Lokasi yang kami datangi ini tidak memungut bayaran sama sekali, bahkan parkir pun gratis. Di kiri kanan jalannya ada banyak penjual makanan, minuman, topi, suvenir, dll. Sepertinya cara yang bagus untuk meningkatkan ekonomi di suatu daerah tanpa mengganggu kenyamanan turis.Sunflower Blooming FestivalDi antara padang bunga matahari yang luas terbentang, ada beberapa prop yang sengaja diletakkan di sana supaya turis bisa foto-foto, seperti bunga matahari raksasa, kursi dengan background cantik, kincir, dll. Pokoknya sengaja dibuat supaya instagrammable gitu deh. Oh ya, meskipun terlihat padat, namun rupanya di antara deretan bunga matahari tersebut ada jalur sempit yang sengaja dibuat untuk dilewati pengunjung. Jadi ga ada itu yang namanya injak-injak bunga demi selfie di tengah bunga.Selfie dulu di kebun bunga matahariSama seperti yang di Mae Hong Son, di Lopburi ini juga katanya musim mekarnya sekitar bulan November sampai akhir Januari. Namun tanggal pastinya tentu sulit ditentukan karena ini kan bunga alami, bukan dibuat-buat mekarnya. Jadi mekar/layunya bunga tergantung faktor cuaca, ketersediaan air, dll. Makanya, kami sarankan sih kalau mau lihat Sunflower Festival di Lopburi sekalian saja menginap setidaknya 1 malam di Lopburi supaya bisa sekalian menikmati objek wisata yang lain. Daripada ke sana cuma mau ngejar bunga matahari terus pas ke sana belum mekar atau sudah layu.I feel free di kebun bunga matahari

Cara Menuju Lopburi dari Bangkok

  1. Naik kereta dari Stasiun Hualamphong. Ambil yang Northern Line, setiap hari ada banyak kereta yang ke sana, lewat Ayutthaya juga. Paling murah kelas 3, harganya 28 THB/orang. Perjalanannya sekitar 3.5 jam. Kalau ambil kelas 3 & tidak ada nomor kursi, bisa jadi berdiri terus sepanjang jalan kalau keretanya sedang ramai. Jadwal kereta selengkapnya bisa dicek di website ini.
  2. Naik bis. Dulu sih katanya ada bis dari Terminal Mo Chit, tapi katanya sekarang bisnya diganti jadi pakai minivan.
  3. Naik minivan dari Victory Monument. Kami sih kemarin naik minivan dari Lopburi ke Bangkok. Harganya 120 THB per orang. Namun kami kurang nyaman karena supirnya seperti pembalap Formula One, tak jarang sampai lebih dari 150 km/jam dan sangat berbahaya. Daripada sport jantung saya lebih memilih memejamkan mata di hampir sepanjang perjalanan. Untungnya kami waktu itu turun agak jauh sebelum Victory Monument. Lumayan, hemat nyawa. Baca-baca dari website lain sih katanya memang kebanyakan supir minivan di Thailand memang seperti itu cara nyetirnya.

NOTE: Kalau sudah berada di Ayutthaya dan mau mampir ke Lopburi gampang sekali. Ada banyak minivan yang ngetem di area Chao Phrom market. Cari saja yang tujuannya ke Lopburi, biasanya jalan kalau sudah penuh. Harga 80 THB/org dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Dari Ayutthaya ke Lopburi juga bisa naik kereta. Cek jadwal kereta selengkapnya di website ini.Pose-pose ala model di sunflower field

Cara Menuju Lokasi Festival Bunga Matahari di Lopburi

Lokasi padang bunga matahari sebenarnya ada di distrik Pattana Nikhom yang berjarak kurang lebih 10 km atau sekitar 30 menit berkendaraan dari pusat kota Lopburi. Jika menginap di Lopburi, ada beberapa pilihan untuk menuju ke lokasi bunga matahari tersebut:

  1. Ambil paket tur dari guesthouse. Ini opsi yang paling gampang. Jika memang sedang musim mekar, guesthouse di Lopburi akan menawarkan paket tur setengah hari untuk ke kebun bunga matahari. Paketnya sekitar 800 THB per orang, tapi sekalian juga diajak mengunjungi Peacock Temple, Danau Ang Sub Lek & Bat Cave, jadi hitung-hitung ambil paket day tour komplit.
  2. Sewa motor. Ini yang kami lakukan karena kami suka fleksibilitas & kebebasan. Harga sewa motor waktu itu 300 THB/hari (24 jam). Kami tidak sempat ke Ang Sub Lek & Bat Cave karena malas menunggu sunset untuk lihat ribuan kelelawar terbang keluar dari gua, namun sebenarnya kalau naik motor bisa ke semua tempat yang ditawarkan oleh paket tur. Jarak terjauhnya cuma sekitar 19 km.
  3. Naik kendaraan umum. Kami belum pernah melakukan ini, tapi katanya bisa naik bis (kemungkinan harus ganti bis/kendaraan) untuk sampai ke lokasi. Pernah baca salah satu website katanya dia naik bis 2 kali kemudian bisnya berhenti dan suruh dia turun. Akhirnya dia jalan kaki 1 km sampai ke lokasi. Memang sulit karena lokasi padang bunga matahari biasanya bukan di jalur-jalur yang dilewati kendaraan umum. Note: Sebelum berangkat, pastikan dulu lokasinya di mana dengan bertanya pada Tourism Information yang ada di dalam stasiun kereta Lopburi.Merak Putih di Peacock Temple yang katanya musuhnya Kungfu Panda

Akomodasi di Lopburi

Kalau mau menginap di Lopburi, sebaiknya menginap di area kota tuanya karena di sanalah pusat wisatanya serta trasportasinya. Jadi untuk ke candi-candi ataupun ke stasiun kereta cuma butuh jalan kaki saja.

  • Nett Hotel. Bangunan besar 3-4 lantai di Ratchadamnoen Rd. Harga 400 THB/kamar. Ada TV tua, AC besar, kamar mandi dalam air panas, tidak ada cahaya alami di dalam kamar karena jendela dikunci (hotel ini berlokasi di Monkey Zone). Kemarin kami menginap di sana 2 malam. It’s ok, cuma kesannya saja hotel tua. Sedia sewa motor (300B). Cek harga Nett Hotel lewat Agoda.
  • Noom Guesthouse. Bangunan kayu 2 lantai Harga 500 THB/kamar, ada AC dan jendela, tapi semua kamar di sini shared bathroom. Dinding & lantainya terbuat dari kayu, jadi kemungkinan kurang kedap suara. Tapi guesthouse ini sepertinya favorit pada foreign turis di Lopburi karena mereka punya informasi lengkap tentang transportasi, punya paket (sunflower) tour, sedia sewa motor (300B), dll. Selain itu makanan yang ada di cafenya pun sangat beragam, mulai dari Thai food sampai Western food dengan menu berbahasa Inggris. Kalau mau booking Noom guesthouse langsung saja cek harganya lewat noomguesthouse.com.

Monyet-monyet di ujung koridor hotel kami

Lopburi terkenal akan bunga matahari dan rock climbing

Kebun bunga matahari di Lopburi

Ada berapa bunga matahari di sini

The post Sunflower Festival di Lopburi, Thailand appeared first on Pergi Dulu.

[KUIS] Menginap Gratis di Summerbird Hotel, Bandung

$
0
0

Karena besarnya respon positif terhadap postingan Summerbird Hotel di Instagram PergiDulu, kami pun terdorong untuk mengadakan kuis berhadiah voucher menginap gratis di hotel cantik tersebut. Lumayan, bisa liburan di Bandung dengan akomodasi gratis di sebuah boutique hotel yang tergolong masih baru dan bergaya trendy. Karena Summerbird B&B ini sangat instagrammable, maka kuisnya pun kami adakan di platform Instagram dan hanya bisa diikuti oleh mereka yang memiliki akun Instagram. Harap maklum :)Sarapan di Summerbird Hotel

Buat yang penasaran seperti apa penampakan hotelnya, boleh baca dulu Review: Summerbird – funky boutique hotel di Bandung. Jadi, sudah siap ikutan kuis berhadiah Voucher Menginap Gratis di Summerbird Hotel?

Cara ikut Kuis Berhadiah Voucher Gratis Menginap di Summerbird:

  1. Follow instagram @pergidulu dan @summerbirdhotel
  2. Regram/repost salah satu dari 3 foto Summerbird hotel yang ada di timeline Instagram Pergidulu.
  3. Kasih caption yang menarik dengan isi “alasan kenapa kamu pengen banget menginap di Summerbird Hotel”. Dalam caption tersebut wajib mention @summerbirdhotel dan @pergidulu. Buat sekreatif mungkin.
  4. Jangan lupa kasih juga hestek #kuishotelbdg supaya lebih gampang trackingnya.
  5. Deadline: 31 Januari 2016. Pemenang diumumkan tanggal 1 Februari 2016.Postingan Instagram tentang Summerbird Hotel

Syarat & ketentuan dari voucher tersebut:

  1. Voucher berlaku untuk 1 night free stay (1 malam menginap GRATIS).
  2. Voucher tidak dapat diuangkan & tidak dapat diperpanjang.
  3. Voucher berlaku sampai dengan tanggal validity yang tertera di voucher (2 bulan sejak issued date).
  4. Voucher hanya bisa digunakan untuk hari Minggu-Kamis dan tidak bisa digunakan saat high season/public holiday.
  5. Voucher meliputi 1 kamar termasuk breakfast untuk 2 orang.
  6. Maksimal tamu dalam 1 kamar adalah 2 orang.
  7. Voucher hanya berlaku untuk tamu yang bisa menunjukkan secret code (akan diberikan kepada pemenang).
  8. Pemesanan kamar dengan voucher tergantung kesediaan kamar dan harus dilakukan sebelum kedatangan.
  9. Pada saat reservasi, informasikan bahwa pembayaran dilakukan dengan voucher giveaway.
  10. Pemenang akan dikontak langsung oleh pihak Summerbird Hotel untuk teknis serah terima voucher.

Tunggu apa lagi? Buruan ikutan sebelum terlambat! Good luck!

The post [KUIS] Menginap Gratis di Summerbird Hotel, Bandung appeared first on Pergi Dulu.

Sudirman Street: Tempat Kuliner Trending di Bandung

$
0
0

Setelah beberapa bulan mendengar maraknya postingan tentang Sudirman Street Bandung di sosial media, akhirnya minggu lalu kami berhasil mengunjungi tempat tersebut. Sempat malas ke sana karena katanya ramai banget terutama saat weekend. Kemarin waktu ke sana saat hujan gerimis jadi tidak terlalu ramai. So…apa itu Sudirman Street? Bisa dibilang Sudirman Street itu semacam food court yang lokasinya di gang yang dulunya merupakan jalan tembus antara Jalan Sudirman dengan Jalan Cibadak.

Kalau masuk dari sisi Jalan Sudirman, ada tempat parkir untuk motor di bagian depannya, sedangkan untuk mobil sepertinya agak sulit karena hari biasa pun harus rebutan kalau mau parkir di pinggir Jalan Sudirman. Katanya sih kalau bawa mobil lebih enak masuk lewat Jalan Cibadak karena ada area parkir yang cukup luas. Begitu masuk, ada berbagai konter makanan di sisi kiri kanannya. Ada yang konter permanen, ada juga gerobak-gerobak yang mangkal di pinggir. Di bagian tengahnya berjejer meja kursi untuk tempat makan pengunjung. Untuk jenis makanan, sepertinya cukup bervariasi mulai dari nasi, sate, jagung bakar, mie medan, martabak, juice, kopi, ronde jahe dan masih banyak lagi. Namun yang cukup menonjol adalah adanya berbagai pork dishes yang sepertinya saat ini sedang naik daun.Sudirman Street Food & Culinary Night

Kemarin kami cuma sempat mencoba Nasi Campur Hainan yang lumayan enak dengan harga sekitar 40 ribu. Cuma sayang penyajiannya pakai sendok bebek plastik yang tipis itu. Mungkin supaya tidak repot cuci-cuci. Lagipula di sana urusan bersih-bersih meja bukan urusan masing-masing konter. Jadi ada pihak cleaning service yang tugasnya mengambil piring-piring kotor dan membersihkan meja. Mungkin karena itu pihak penjual tidak mau repot-repot pakai peralatan makan yang bagus.

Selain itu satu hal yang kami kurang suka adalah banyaknya ‘touts’ yang menawarkan makanan/minuman sepanjang kami jalan. Jadi kesannya terlalu hard sell. Dipanggil-panggil saat berhenti sejenak untuk membaca menu yang tertera di depan konternya. Bahkan setiap beberapa menit sedang asyik kongkow-kongkow selalu ada yang menyela dan menawarkan “Maaf Ci, mungkin mau minum es lemon tea?” “Mau minum aqua atau teh botol?”. Bahkan ada penjual yang sengaja mampir ke meja untuk menawarkan pia jualannya padahal kami sedang makan. Haduh…agak gengges ya.

Tapi ya, karena sedang naik daun, yang belom pernah ke sana pasti penasaran dong? Langsung aja deh meluncur ke sana. Sampai sekarang sih masih selalu ramai baik weekday maupun weekend. Tapi tentu saja weekend jauh lebih ramai dan harus berebut cari parkiran ataupun tempat duduk. Oh ya, kalau hujan, meskipun sebagian konter tidak terkena hujan, namun ada area yang tidak terpayungi atap sehingga lumayan becek-becek dikit deh.

Sudirman Street
Masuk lewat Jalan Sudirman 107, Bandung (seberang Hotel Perdana Wisata)
atau masuk lewat Jalan Cibadak 114, Bandung
Jam buka: setiap hari (ada stall yang buka dari siang, ada yang mulai sekitar jam 6 sore, sampai malam)

The post Sudirman Street: Tempat Kuliner Trending di Bandung appeared first on Pergi Dulu.

Farmhouse Susu Lembang: Ada Rumah Hobbit di Bandung!

$
0
0

Bandung memang tidak pernah kehabisan tempat wisata baru. Setelah diramaikan oleh Kampung Gajah, Dusun Bambu dan Floating Market, kini ada tempat wisata yang baru dibuka akhir tahun 2015 lalu. Farmhouse Susu Lembang berlokasi di Jalan Raya Lembang, kalau dari arah Bandung ada di sebelah kanan jalan sebelum masuk kota Lembang. Tidak akan mudah terlewat karena bagian depannya cukup besar dengan tulisan kuning bertuliskan FARMHOUSE Susu Lembang dan jalan masuk yang kadang bisa antri sampai ke jalanan.Kebun bunga dan pemandangan hijau di kebun belakangBegitu masuk dari jalan raya, pengunjung akan langsung dikenakan tiket masuk sebesar Rp 20.000 per orang yang nantinya bisa ditukar dengan susu murni Lembang atau sosis. Tempat penukarannya berada di depan area masuk setelah para pengunjung parkir. Untuk susu murni, konter penukarannya berupa bangunan berbentuk tangki susu raksasa. Pilihannya ada yang original, coklat dan strawberry. Sedangkan sosis bisa ditukar di foodtruck yang parkir di sebelahnya.Juice bar di farmhouse susu lembangSelain sosis dan susu murni Lembang, Farmhouse ini sebenarnya sangat menonjolkan wisata selfie. Terbukti dengan banyaknya spot-spot cantik yang bisa dipakai untuk berfoto baik dengan tongkat selfie maupun saling difotokan. Beberapa spot populer untuk berfoto cantik di antaranya gedung dengan gaya arsitektur rumah Belanda yang dihiasi lampu khas Maroko di berandanya, lorong jalan yang dihiasi bangunan ber-facade batu seperti di Eropa, serta kebun bunga di bagian belakang yang juga memiliki latar belakang kota Bandung di kejauhan. Di kebun depan ada lorong yang dihiasi tanaman, sumur dengan air yang meluap, bahkan di salah satu sudut ada area “gembok cinta” di mana para pengunjung bisa membeli gembok, menuliskan harapan, memasang gembok di pagar dan membuang kuncinya. Haduh…seru banget ya!Ada gembok cinta di farmhouse susu lembangKemarin waktu kami ke sana adalah hari Senin, namun ternyata pengunjungnya cukup ramai. Terbayang kalau ke sana saat akhir pekan dong? Katanya sih kalau sedang penuh banget maka mereka terpaksa melakukan sistem buka tutup dari depan (area masuk kendaraan) supaya tidak over capacity. Di spot-spot foto yang cantik jangan heran kalau harus antri bergantian saking banyaknya yang ingin berfoto. (Thanks buat model foto –> Landra dari IMS Net TV :))Banyak spot foto cantik di Farmhouse Susu LembangBelum lama ini Farmhouse Susu Lembang juga menyediakan sewa kostum ala Belanda (Rp 75.000/jam) supaya pengunjung bisa berfoto cantik menggunakan kostum tersebut sambil berkeliling farmhouse. Kami juga sempat mencoba sewa, Adam cocok banget pake baju seperti itu….hahaha! Kostumnya lengkap banget, selain baju juga ada aksesoris lain seperti payung, topi, dll. Jadinya nanti di fotonya sangat meyakinkan kalau kamu sedang di Belanda 😉Rumah ala Belanda dan lampu khas MarokoKalau lapar, tidak usah khawatir karena di sana ada juice bar, coffee shop hingga restoran yang sangat cantik interiornya. Selain jenis makanan yang beragam mulai dari western food hingga makanan Indonesia, pengunjung juga lagi-lagi bisa wisata selfie di dalam restoran dengan keramik kuno yang cantik serta chandelier berwarna-warni yang menggantung di tengah ruangan. Jangan lupa mampir juga ke toko souvenirnya. Di sana banyak banget pernak-pernik lucu yang dibuat oleh para pengrajin lokal di seluruh Indonesia, dan ada juga beberapa produk impor.Suvenir unik di Farmhouse Susu LembangSudah selesai sampai di sana? Oh belum. Masih ada satu area lagi yang saya suka di Farmhouse Susu Lembang yaitu petting zoo. Semacam kebun binatang mini di mana pengunjung bisa berinteraksi dengan beberapa hewannya. Kemarin saya sempat pegang-pegang sugar glider, landak putih dan kasih makan kelinci. Aduh…lucu banget! Bagus juga buat edukasi anak-anak. Selain itu masih ada kuda, domba, kura-kura, dan sepertinya areanya masih akan terus dikembangkan. Tidak usah bayar lagi kalau mau pegang atau foto atau kasih makan hewan-hewan tersebut. Suka deh!Backyard Kitchen - resto di farmhouse susu lembangTerakhir, spot foto paling populer di Farmhouse Susu Lembang adalah…..Rumah Hobbit! Meskipun tidak sehijau latar belakang di New Zealand, spot ini boleh banget lah untuk foto ala-ala Hobbiton. Rumahnya tidak bisa dimasuki, pengunjung cuma bisa foto di depannya saja. Tapi antriannya…..alamaaak….kalau sudah siang panjang sekali. Siap-siap saling bantu fotoin ya karena semua orang pasti pengen ada fotonya di depan Rumah Hobbit Bandung itu. Oh ya, jangan khawatir, ga usah bayar lagi koq buat foto di spot spesial yang satu ini.Sewa kostum & berfoto di depan Rumah Hobbit BandungJadi, kalau ke Bandung, yuk sekalian main-main ke Lembang! Kalau butuh rekomendasi penginapan di Lembang kami punya beberapa daftar akomodasi di Lembang. Selamat liburan!

Farmhouse Susu Lembang
Jalan Raya Lembang 108 (sebelum kota Lembang)
Jam buka: Setiap hari jam 09.00-21.00
Harga tiket masuk: Rp. 20.000 (termasuk voucher untuk ditukar susu atau sosis gratis)
Harga sewa kostum: Rp. 75.000 per jam

The post Farmhouse Susu Lembang: Ada Rumah Hobbit di Bandung! appeared first on Pergi Dulu.

Viewing all 110 articles
Browse latest View live